Arti Nama Indonesia, Nusantara
dan Asal-Usulnya
Arti
Nama Indonesia, Nusantara dan Asal-Usulnya

Sira Gajah Mada Patih Amangkubhumi
tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada, “Lamun huwus kalah nusantara isun
amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru,
ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun
amukti palapa”.
(Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi
tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, “Jika telah mengalahkan nusantara,
saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seran, Tanjung Pura,
Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru
akan) melepaskan puasa”.)
- Gurun = Nusa Penida
- Seran = Seram
- Tañjung Pura = Kerajaan Tanjungpura, Ketapang, Kalimantan Barat
- Haru = Sumatra Utara (ada kemungkinan merujuk kepada Karo)
- Pahang = Pahang di Semenanjung Melayu
- Dompo = Dompu, sebuah daerah/kabupaten di pulau Sumbawa
- Bali = Bali
- Sunda = Kerajaan Sunda
- Palembang = Palembang atau Kerajaan Sriwijaya
- Tumasik = Singapura
Dapat dikatakan penamaan nusantara
ini adalah berdasarkan sudut pandang Majapahit (Jawa), mengingat pada waktu itu
belum ada sebutan yang pasti untuk menyebut seluruh kepulauan yang sekarang
bernama Indonesia dan juga Malaysia). Sebutan Nusantara pernah coba dihidupkan
oleh Ki Hajar Dewantara untuk mengggantikan sebutan Hindia Belanda
(Nederlandsch-Indie), namun setelah disetujuinya penggunaan sebutan Indonesia
oleh Kongres Pemuda Indonesia (dalam Sumpah Pemuda) tahun 1928, sebutan
Nusantara digunakan sebagai sinonim untuk menyebut kepulauan Indonesia.
Nama Indonesia berasal dari dua kata
bahasa Yunani, yaitu indo/indu yang berarti Hindu/Hindia dan nesia/nesos
yang berarti pulau.
Sejarah dan Arti Nama Indonesia (diringkas dari Wikipedia)
Orang yang pertama kali
memperkenalkan nama Indonesia adalah orang Inggris bernama George Samuel
Windsor Earl dalam tulisannya yang berjudul “On the Leading Characteristics of
the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations” pada tahun 1850 di Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia
(JIAEA), terbitan Singapura.

Tahun 1884 Adolf Bastian dari
Universitas Berlin menerbitkan buku sebanyak lima volume dengan judul Indonesien
oder die Inseln des Malayischen Archipel (Indonesia atau Pulau-pulau di
Kepulauan Melayu). Buku inilah yang membuat nama Indonesia menjadi popular di
kalangan cendekiawan Belanda, sehingga membuat sebagian kalangan salah mengira
bahwa nama Indonesia diciptakan oleh Bastian, padahal ia mengambil istilah tersebut
dari tulisan-tulisan Logan. Pada akhirnya istilah Indonesia tersebut sampai ke
tangan orang-orang Indonesia pada awal abad ke-20 dan menjadi indentitas bagi
sebuah bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar