BAB II
PEMBAHASAN
A. Timur
Tengah Menurut Konsep Geografis.
Posisi geografis Timur tengah tebentuk atas kontur yang khas dan lain
daripada yang lain. Kawasan ini merupakan wilayah yang terletak pada pertemuan
Eropa, Asia, dan Afrika, Posisi tersebut memberikan poin lebih tersendiri bagi
kawasan ini dalam hal penguasaan jalur-jalur strategis yang menuju ke ketiga
benua tersebut. Di masa lalu, hal ini terkenal dengan istilah Silk Road atau
Jalur Sutera. Oleh karena itu timur tengah bedasarkan interpretasi bangsa barat
menjadi pusat belahan timur. Sejak masa lampu sebelum Masehi, Jalan darat dan
jalan laut terdekat dan yang paling nyaman dari Eropa ke Asia adalah melalui
Timur Tengah.. Hampir setiap imperium besar dalam sejarah dunia pernah
menguasai seluruh atau sebagian wilayah ini, atau seringkali iri melihatnya.
Pada saat ini letak Timur Tengah mengangkangi interval wilayah persemakmuran
Britania. Oleh karena itu, apa pun yang terjadi dengan wilayah ini akan
berpengaruh terhadap nasib Kerajaan Inggris Raya. Gambaran atau pendeskripsian mengenai timur
tengah tersebut sebagian besar diungkapkan oleh Alfred T. Mahan. Sedangkan
menurut Marshall C.G. Hodgson. bahwa apa yang dimaksud dengan “Timur Tengah”
adalah wilayah-wilayah yang membentang dari Sungai Nil di sebelah Barat hingga
ke sungai Oxus di sebelah Timur (from Nile To Oxus ). Diskursus wacana
timur tengah juga seringkali mengarah pada pemberian predikat bahwa timur
tengah adalah sumber peradaban islam dan sumber peradaban ilmu pengetahuan
berasal. Banyak alasan yang mendasari Statement tersebut. Sebagian besar
Timur Tengah memiliki iklim gurun. Masyarakatnya tinggal di dekat sungai dan di
daerah subur di padang gurun. Timur Tengah terkenal akan hasil buminya,
terutama minyak. Beberapa telah mengkritik istilah 'Timur Tengah'
karena keErosentrismeannya. Wilayah ini terletak di timur Eropa barat. Bagi
India, dia terletak di barat; bagi
Russia dia terletak di selatan. Penggunaan kata 'Tengah' juga telah menyebabkan
kebingungan bagi sebagian orang. Sebelum Perang Dunia I, 'Timur Dekat'
digunakan Inggris untuk menunjuk ke daerah Balkan dan Kerajaan Ottoman,
sedangkan 'Timur Tengah' untuk Persia, Afganistan, dan Asia Tengah, Turki, dan
Kaukasus. Sedangkan 'Timur Jauh' menunjuk ke negara-negara 'Asia Timur',
seperti Tiongkok, Jepang, Hong Kong.
- Timur Tengah Menurut Konsep Budaya.
Timur Tengah tidak hanya berupa suatu kawasan yang luas yang membentang di
tiga benua, tetapi memiliki ciri fisik
masyarakat yang bertubuh tinggi besar dengan postur yang tegap, berambut keriting,
berkulit putih, dan berhidung mancung. Hal ini dipengaruhi oleh iklim tempat
tinggal mereka yang gersang dan suhu yang ekstrim. Selain itu, ciri fisik ini
berasal dari ras kaukasoid yang lebih dominan dibandingkan dengan ras negroid
dan mongoloid. Pencampuran ras ini menjadikan Timur Tengah memiliki kekhasan
dalam hal wajah dan bentuk tubuh. Timur Tengah didominasi oleh masyarakat
muslim. Suku yang paling banyak di Timur Tengah adalah suku dari Arab. Oleh
karena itu, bahasa yang paling banyak digunakan di Timur Tengah adalah bahasa
Arab. Selain itu ada juga suku Persia, Yunani, Berber, Assyria, Kurdi, dan
Turki. Budaya Timur Tengah juga hampir serupa dan mengandung unsur budaya dari
ketiga benua yaitu Asia, Eropa, dan Afrika. Timur Tengah juga mendapatkan efek
dari modernitas yaitu peralatan hidup yang canggih serta melakukan mobilitas
untuk menempuh pendidikan dan mendapatkan pekerjaan. Selain itu Timur Tengah terdiri
dari beragam etnis yang mendiami aneka ragam wilayah. Masing-masing kelompok
masyarakat Timur Tengah tersebut memiliki karakteristik yang membedakannya
dengan etnis lainnya di kawasan ini, meskipun terdapat juga beberapa
persamaannya.
- Arab dan Yahudi
Orang-orang Arab dan orang-orang Yahudi Timur Tengah secara historis masih
memiliki hubungan kekerabatan karena keduanya berasal dari satu ras, yaitu ras
Kaukasia atau Asia Barat yang juga lebih dikenal sebagai ‘Semit’ atau
‘Semitik’. Kata ‘Semit’ diambil berdasarkan temuan para ahli dalam Kitab
Perjanjian Lama pada abad ke delapan belas yang merujuk pada keturunan Nabi
Nuh, Sam, yang kemudian menurunkan Nabi Ibrahim sehingga mempertemukan
orang-orang Yahudi dan Arab dalam kedua putranya, Ishaq dan Ismail. Meskipun
sama-sama berhidung mancung, orang-orang Arab dan Yahudi memiliki bentuk hidung
mancung yang khas jika dibandingkan dengan etnis lainnya yang ada di kawasan
Timur Tengah. Akan tetapi, beberapa hal yang membedakan antara orang-orang Arab
dan Yahudi sebagai sesama ras Semit adalah faktor agama yang dianut, dimana
orang-orang Arab mayoritas penganut agama Islam sedangkan orang-orang Yahudi
adalah para penganut agama Yahudi. Hal lainnya adalah aspek bahasa, dimana
orang-orang Arab menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa kesehariannya,
sedangkan orang-orang Yahudi menggunakan bahasa Ibrani. Selanjutnya, faktor
tempat tinggal dimana orang-orang Arab menetap di suatu kawasan yang terasing
di tengah padang pasir sedangkan orang-orang Yahudi menjadi nomaden dari satu
tempat ke tempat yang lainnya. Faktor lainnya yang membedakan kedua ras Semit ini
adalah kebiasaan orang-orang Arab yang menggubah bait-bait puisi yang indah
dengan bahasa yang menarik. Adapun kelebihan sekaligus juga kelemahan
orang-orang Arab karena fanatisme kesukuan yang sangat tinggi, bahkan terkadang
lebih dari segalanya. Hal ini sering menyulut perselisihan dan peperangan, baik
sesama Arab maupun non-Arab. Setelah Islam datang, fanatisme kesukuan berganti
dengan fanatisme terhadap Islam yang sangat tinggi sehingga di tangan
orang-orang Arab Islam menjadi agama yang menguasai dunia. Sedangkan kelebihan
Yahudi adalah orang-orang yang dikenal memiliki kecerdasan dan
keahlian sebagaimana
dicatat dalam sejarah beragam pakar dan ahli berbagai ilmu pengetahuan yang
merupakan orang-orang Yahudi. Adapun kelemahan Yahudi adalah kebanggaan yang
berlebihan akan keyahudian mereka sehingga menganggap bangsa lain lebih rendah
karena merasa merekalah bangsa yang paling mulia dan terhormat di muka bumi
ini. Orang-orang Arab sebagian besar tinggal di kawasan Asia Barat (Arab Saudi
dan negara-negara Teluk, Yaman, Palestina, Syiria, Irak, Libanon dan Yordania),
Afrika Utara (Marokko, Tunisia, Libya dan Aljazair), Afrika Barat (Mesir dan
Sudan) dan di beberapa negara lain di seluruh dunia. Sedangkan orang-orang
Yahudi saat ini terkonsentrasi di Israel dan dalam jumlah tertentu berada di
Eropa dan Amerika.
- Persia
Bangsa Persia yang secara sederhana saat ini direpresentasikan dengan Iran
umumnya dikenal sebagai orang-orang yang hidup nomaden dengan tinggal di dalam
kemah-kemah yang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Karena hidup
di alam yang keras dan liar, orang Persia terbentuk menjadi individu yang keras
pula. Namun setelah mereka menetap di suatu kawasan dengan menjadi petani dan
pengembala, membuat mereka menjadi pribadi yang berhati ikhlas, pemurah dan
suka menjamu tamu. Dan salah satu ciri terpenting yang dikenal dunia dari
orang-orang Persia adalah kecintaan mereka terhadap ilmu pengetahuan. Salah
satunya terlihat pada peran besar mereka terhadap perkembangan ilmu pengatahuan
di masa Abbasiyah dengan melahirkan beragam penemuan dan ilmuan, semisal
ar-Razi dan al-Biruni. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Persia dan
menjadi bahasa resmi negara Iran saat ini. Sedangkan agama yang mereka anut
saat ini adalah Islam, khususnya sekte Syiah dan sebagian kecil penganut Islam
Sunni. Namun demikian, agama asal dari bangsa Persia adalah Zoroater yang
terdiri dari dua macam sekte, yaitu Mani dan Mazdak yang sangat dikenal karena
penyembahan mereka kepada api yang merupakan dewa tertinggi yang menerangi
dunia. Agama Zoroaster atau Zaratusra masih dianut oleh sebagian kecil orang
Persia (0,1%), begitu juga dengan agama-agama lainnya, seperti Kristen (0,8%)
dan Yahudi (0,2%). Saat ini, mayoritas orang-orang Persia ada di Iran
(22.986.329 jiwa), namun demikian bangsa ini juga dapat ditemukan di
Afghanistan, negara-negara Asia Tengah, bahkan Amerika dan Australia serta
beberapa negara Arab yang ada di kawasan Teluk.
Di samping beragam kelebihan yang menjadi ciri bangsa Persia di atas, terdapat pula ciri lainnya yang menjadi kelemahan mereka. Seperti umumnya masyarakat Timur Tengah, orang-orang Persia juga memiliki fanatisme yang tinggi atas kebangsaan mereka. Bagi mereka, bangsa Persia mengungguli bangsa-bangsa lainnya, khususnya bangsa Arab dan Yahudi, karena mereka memiliki bahasa yang tertua di dunia serta peradaban yang tinggi dan besar yang pernah menguasai dunia. Karakter lainnya yang dianggap menjadi kelemahan adalah sifat introvert atau tertutup yang mereka miliki dan menutup mata terhadap kenyataan bahwa bangsa lain pun adalah bangsa yang maju dan unggul.
Di samping beragam kelebihan yang menjadi ciri bangsa Persia di atas, terdapat pula ciri lainnya yang menjadi kelemahan mereka. Seperti umumnya masyarakat Timur Tengah, orang-orang Persia juga memiliki fanatisme yang tinggi atas kebangsaan mereka. Bagi mereka, bangsa Persia mengungguli bangsa-bangsa lainnya, khususnya bangsa Arab dan Yahudi, karena mereka memiliki bahasa yang tertua di dunia serta peradaban yang tinggi dan besar yang pernah menguasai dunia. Karakter lainnya yang dianggap menjadi kelemahan adalah sifat introvert atau tertutup yang mereka miliki dan menutup mata terhadap kenyataan bahwa bangsa lain pun adalah bangsa yang maju dan unggul.
- Turki
Orang-orang Turki sesungguhnya berasal dari Mongolia yang bercampurbaur
dengan beragam etnis Persia yang ada di Asia Tengah. Sebelum pindah ke wilayah
Turki sekarang, orang-orang Turki mendirikan kerajaan di wilayah Asia Tengah
saat ini. Perlahan-lahan namun pasti, kekuasaan kerajaan ini semakin luas
mencakup sebagian besar wilayah Islam saat itu. Bahkan yang sangat fenomenal
dari imperium yang kemudian dikenal sebagai Turki Usmani ini adalah kesuksesan
mereka merebut Konstantinopel dari Romawi dan memindahkan kerajaan mereka ke
wilayah Turki saat ini. Salah satu ciri khas orang-orang Turki, di samping
ciri-ciri umumnya orang-orang Timur Tengah sebagaimana di atas, adalah mereka
sejak dahulu dikenal sebagai ahli perang yang ulung dan tentara yang gagah
berani di medan tempur. Tidak mengherankan jika sebelum mereka membentuk
kerajaan sendiri dibawah pimpinan Usman, orang-orang Turki sudah menjadi pilar
utama angkatan bersenjata Kekhalifahan ‘Abbasiyah. Hal ini terus berlanjut di
masa Turki Usmani dan kerajaan-kerajaan setelahnya, terutama dengan gelar
‘Pasya’ yang berarti bangsawan Turki yang melekat pada setiap pimpinan angkatan
perang saat itu. Keunggulan lain Turki adalah memiliki budaya yang merupakan
perpaduan antara budaya Timur yang menjadi tempat asalnya serta sebagian besar
pernah menjadi wilayah kekuasaan mereka seperti Arab dan Berber dan budaya
Barat, terutama Yunani dan Romawi, yang menjadi pusat kekuasaannya. Hal ini
membuat orang-orang Turki dikenal sebagai pribadi yang terbuka dan mau mengenal
berbagai budaya dan tradisi lainnya. Namun demikian, Turki juga memiliki
kelemahan sebagaimana layaknya masyarakat Timur Tengah lainnya. Sebagai
‘mantan’ penguasa dunia melalui Imperium Turki Usmani, orang-orang Turki tetap
memiliki fanatisme kebangsaan yang tinggi sehingga cenderung ‘merendahkan’
bangsa lainnya. Mayoritas orang Turki adalah penganut agama Islam, khususnya
sunni, dan menggunakan bahasa Turki dalam kesehariannya. Islam memang telah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Turki karena berkat agama inilah
mereka mencapai beragam kegemilangan yang tercatat dalam sejarah. Namun
demikian, orang-orang Turki juga menganut agama-agama lainnya yang hidup secara
tenang dan damai, seperti Kristen dan Yahudi. Saat ini orang-orang Turki memang
terkonsentrasi di negara Turki, meskipun demikian beberapa komunitas Turki
dapat ditemukan di beberapa negara Eropa, khususnya di Jerman yang memang
menjadi sekutu utamanya di Perang Dunia Pertama, dan negara-negara Balkan
(seperti Bosnia) yang pernah menjadi wilayah kekuasaannya.
- Berber
Orang Berber adalah etnis asli dari daerah Afrika Utara atau arah timur
Lembah Nil sebelum kedatangan dan penaklukan Arab atas wilayah ini. Bangsa
Berber tersebar dari Samudra Atlantik hingga oasis Siwa, di Mesir dan dari Laut
Mediterania hingga Sungai Niger. Dalam kesehariannya, orang Berber menggunakan
berbagai bahasa Berber yang merupakan cabang dari bahasa Afro-Asia. Berdasarkan
data terkini, terdapat sekitar 14-25 juta orang Berber di Afrika Utara, dan
yang terpadat adalah di Maroko dan semakin ke timur semakin jarang dijumpai.
Secara umum, ciri fisik orang Berber yang ada saat ini tidak jauh berbeda
dengan orang-orang Timur Tengah lainnya, karena memang sudah terjadi
percampuran di antara mereka. Akan tetapi, sebagaimana umumnya orang-orang yang
berasal dari Afrika, orang-orang Berber dikenal memiliki fisik yang sangat kuat
dan tangguh sehingga seringkali menjadi langganan tentara dan pengawal di masa
kerajaan dahulu. Untuk lebih mendekatkan pemahaman mengenai orang Berber, maka
dapat memperhatikan seorang maestro sepakbola dunia asal Prancis, Zinedine
Zidane, karena meskipun merupakan keturunan Aljazair, tetapi Zidane adalah
seorang Berber. Seperti umumnya masyarakat Timur Tengah, orang Berber juga
memiliki fanatisme kesukuan yang tinggi dan memiliki komitmen yang sangat
tinggi terhadap orang-orang yang mereka anggap layak dipercayai. Namun
demikian, karena mereka banyak hidup di tempat yang keras maka mereka dikenal
sebagai yang tertutup dan cukup sulit menerima pengaruh dari luar. Saat ini,
sebagian besar orang Berber adalah penganut Islam (khususnya sunni) yang mereka
dapatkan dari para penakluk Arab (Islam) yang menguasai Afrika Utara. Namun
demikian, sebelum kedatangan Islam orang Berber adalah penganut animisme yang
mempercayai beragam kekuatan alam. Di samping Islam, orang Berber juga penganut
beragam agama lainnya, seperti Kristen dan Yahudi. Bahasa yang mereka pakai
adalah bahasa Berber, namun setelah kedatangan Islam
bahasa ini cukup sulit
dijumpai karena banyak diantara mereka yang beralih menggunakan bahasa Arab.
Orang Berber terkonsentrasi di Afrika Utara, seperti Tunisia, Marokko, Aljazair
dan Libya. Namun demikian, di beberapa negara Asia Barat seperti Lebanon dan
Syiria serta Eropa, terutama Prancis, orang-orang Berber juga dapat ditemukan.
- Kurdi
Kurdi adalah suatu etnis yang ada di Timur Tengah yang merupakan keturunan
etnik Indo-Arya yang berasal dari rumpun Persia. Meskipun masih berhubungan secara
geneologis dengan Persia, tetapi orang-orang Kurdi menggunakan bahasa yang
berbeda, yaitu bahasa Kurdi. Suku Kurdi hingga saat ini merupakan satu-satunya
suku bangsa besar dunia yang tidak memiliki negara, padahal jumlahnya mencapai
30 juta jiwa. Suku rumpun Persia ini mendiami tiga negara di Timur Tengah,
yaitu Turki, Irak dan Syiria. Salah satu karakteristik yang ada pada Suku Kurdi
adalah tinggal di pegunungan dan hidup secara semi-nomadik dalam organisasi
sosialnya dengan berprofesi sebagai petani. Meskipun demikian, sebagian
kecilnya telah menetap di berbagai kota di Turki, Syiria dan Irak dengan
berprofesi sebagai pedagang, guru dan politikus seperti Jalal Talabani yang
menjadi Perdana Mentri Irak. Seperti halnya orang Persia, orang Kurdi dikenal tertutup
dan sangat sulit untuk menerima pengaruh dari luar dan memiliki fanatisme
kesukuan yang sangat tinggi. Sebagian besar orang Kurdi adalah beragama Islam,
khususnya sunni. Saat ini mereka tinggal di wilayah yang termasuk kekuasaan
Turki, Syiria dan Irak dan sebagian besarnya menghendaki kemerdekaan dari
ketiga tersebut dengan mendirikan negara Kurdistan.
- Timur Tengah Menurut Konsep Agama.
Di Timur Tengah terdapat
banyak sekali agama, antara lain :
1. Yahudi:
ialah agama yang berasal
bangsa Israel yang sangat kuno. umat Yahudi menyembah YAHWEH sebagi Tuhan nya
orang Israel. tempat ibadah di Synagoga & punya pusat ibadah di Bait suci
salomo yang sekarang sudah jadi reruntuhan karena di hancurkan oleh muslim. Yahudi
mempunyai banyak nabi sebagai perantaraan wahyu Yahweh kepada manusia.
2.Kristen:
Agama yang berasal dari
bangsa Israel. Kristen menyembah Yahweh di dalam Anak Nya Yesus sebagai
juruslamat & Messias. Yesus adalah Messias Yahudi bagi dunia. hanya saja
Yahudi banyak yang belum percaya Yesus adalah Messias. tempat ibadah di Gereja
& beberapa di synagoga Yahudi untuk umat Yahudi Messianic.
3.Zoroaster:
Agama yang berasal dari
Persia iran. dan di bawa oleh nabi zarathustra. zoroaster menyembah tuhan nya
orang persia. Ajaran Zoroatrianisme
mengakui adanya dua kekuatan, yaitu:
1. Ahuramazda (Ormuz)
disebut dewa kebaikan (Dewa Terang).
2. Ahriman (Angro
Mainyu) disebut dewa kejahatan (Dewa Kegelapan).
punya tempat ibadah di kuil zoroaster.
4. Samaria :
agama yang berasal dari
Yudaisme, kota samaria israel. meyembah Yahweh sebagai Tuhan nya orang Samaria.
hanya mengakui 5 kitab taurat Musa. punya tempat ibadah di gunung gerzim.
5.Islam:
Merupakan agama yang
berasal dari arab. menyembah allah swt sebagai tuhan. allah swt merupakan tuhan
yang di sembah orang arab di Mekkah/suku Quarisy. awalnya
sebenarnya allah merupakan salah satu dewa
dari 360 dewa yang ada di kaabah. islam agama yang aneh karena menganggap allah
adalah tuhan yang sama di sembah suku Quarisy arab, namun muslim juga
menganggap allah sama dengan tuhan nya orang Yahudi & Kristen, padahal
Tuhan Yahudi/Kristen adalah YAHWEH. dan menganggap nabi Yahudi & Yesus
sebagai nabi islam. mempunyai tempat ibadah pusat masih di kaabah.
- Timur Tengah Menurut Konsep Politik.
Secara umum system politik
yang berkembang di timur tengah berkisar pada berbagai wilayah politik
pemerintahan yang ada dan dianut oleh beberapa negara di timu tengah, system
politik dan pemerintahan ini ialah antara lain:
1. Negara theokrasi, dapat dimaknai
sebagai kekuasaan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang
mendapatkan legitimasi dari Tuhan bukan dari rakyat. Oleh karena itu rakyat
tidak berwenang untuk mencabutnya dari kursi kekuasaan. Disamping itu, tatkala
penguasa membuat hukum, dia berkedudukan sebagai wakil Tuhan yang berwenang
mengatur kehidupan di muka bumi. Dengan demikian berarti kedaulatan (as
siyadah/sovereignty) dan kekuasaan (as sulthon/autority) berada di tangan
seorang atau beberapa orang penguasa negara theokrasi itu sendiri.
2. Sistem monarki, system monarki ialah
bentuk pemerintahan yang dikepalai oleh seorang raja. Sistem ini kadangkala
mengalami perubahan dari sisi pembuat hukum dan pola pengangkatan raja sehingga
ada di antara para pakar politik, antara lain Leon Duguit, yang membagi sistem
ini ke dalam tiga bentuk, yaitu: -Monarki dengan sistem pemerintahan yang
absolute, Monarki terbatas dan Monarki konstitusionil.
3. Sistem republik. Dimana sistem republik
berdiri di atas pilar demokrasi, yang kedaulatannya ada di tangan rakyat.
Rakyatlah yang memiliki hak untuk memerintah serta membuat aturan, termasuk
rakyatlah yang kemudian memiliki hak untuk menentukan
seseorang untuk menjadi penguasa, dan
sekaligus hak untuk memecatnya. Rakyat juga berhak membuat aturan berupa
undang-undang dasar serta perundang-undangan, termasuk berhak menghapus,
mengganti serta merubahnya.
4. Sistem kekaisaran adalah sistem
pemerintahan yang membedakan antara ras satu dengan
yang lainnya dalam hal memberlakukan hukum
di dalam wilayah kekaisaran seperti yang pernah terjadi pada kekaisaran Romawi
Kuno yang menggunakan sistem divide et impera untuk menguasai dan mengembangkan
wilayah kolonialnya (lihat Soehino, Ilmu Negara: 43). Sistem ini telah
memberikan keistimewaan dalam bidang pemerintahan, keuangan dan ekonomi di
wilayah pusat
5. Sistem pemerintahan Islam adalah sistem
pemerintahan sentralisasi, dimana penguasa tertinggi cukup di pusat.
Pemerintahan pusat mempunyai otoritas yang penuh terhadap seluruh wilayah
negara, baik dalam masalah-masalah yang kecil maupun yang besar. Daulah Islam
juga tidak akan sekali-kali mentolelir terjadinya pemisahan salah satu
wilayahnya, sehingga wilayah-wilayah tersebut tidak akan lepas begitu saja.
Negaralah yang akan mengangkat para panglima, wali, dan amil, para pejabat dan
penanggung jawab dalam urusan harta dan ekonomi. Negara juga yang akan
mengangkat para qadli di setiap wilayahnya. Negara juga yang mengangkat orang
yang bertugas menjadi pejabat pemerintahan (hakim). Disamping negara yang akan
mengurusi secara langsung seluruh urusan yang berhubungan dengan pemerintahan
di seluruh negeri. Sisitem politik
pemerintahan kawasa timur tengah adalah bentuk regulasi dari berbagai
negara-negara yang ada di dalam kawasan timur tengah dan menjadi peganagn dalam
pemerintahan sehari-hari meskipun berbagai ideology yang ada daam tubuh
pemerintahan baik itu dari pemimpin negara ataupun dari pihak pengabil
kebijakan lainnya turut mempengarui arah orientasi dan kebijakan sebuah negara
seperti yang dapat kita lihat dewasa ini, beberapa negara yang bersifat ekstrem
dalam pemerintahannya
dan beberapa negara pun juga menjadi kaki
tangan negara-negara maju lainnya termasuk amerika sehingga tidak dapat
dipungkiri lagi persaingan ideology dan persaingan lainnya turut mewarni
sisitem poltik dan pemerintahan di kawasan timur tengah.
- Timur Tengah Menurut Konsep Ekonomi.
Faktor yang paling
penting dan cukup berpengaruh ialah Timur Tengah adalah kawasan yang kaya
minyak. Minyak merupakan sumber ekonomi terbesar bagi negara-negara di kawasan
Timur Tengah. Minyak dapat dikatakan nafas bagi negara- negara industri,
khususnya dalam bidang teknologi. Tanpa minyak, negara teknologi akan mati. Dan
minyak pulalah yang menjadi faktor sangat penting sehingga negara-negara
industri seperti Amerika, Perancis, Inggris menjadi semakin terdorong untuk
menguasai kawasan ini dengan segala cara. Secara umum di kawasan Timur Tengah
sendiri terbagi atas dua kelompok, yakni kelompok yang kaya akan minyak dengan kelompok
yang sedikit/tidak ada minyak. Negara-negara yang kaya akan minyak pada umumnya
berasal dari negara-negara teluk seperti Saudi Arabia, Kuwait, dan Persatuan
Emirat Arab. Kelompok kaya akan minyak memanfaatkan sekali dan sangat
bergantung pada keuntungan yang diperoleh dari minyak yang dimilikinya.
Negara-negara tersebut kemudian tergabung dalam Kerjasama Negara-negara Teluk
(Gulf Countries Cooperation) yang memanfaatkan minyak sebagai kepentingan serta
kesejahteraan warga dan sekaligus mempertahankan sistem politik monarki absolut
yang menguntungkan garis keluarga penguasanya. Sedangkan negara-negara yang
sedikit minyak, terutama negara-negara Timur Tengah yang berada di wilayah
Afrika, memiliki keterbatasan kemampuan dibandingkan dengan negara-negara kaya
minyak. Umumnya memiliki persoalan kependudukan yang berkaitan dengan tingginya
tingkat kemiskinan, pengangguran, dan perekonomiannya rentan jika ada gejolak
di tingkat regional maupun internasional. Bagi
kelompok negara yang sedikit minyak atau
hampir tidak memiliki minyak mengandalkan masukan dari sektor non-minyak
seperti wisata, pertanian, pelabuhan dan industrialisasi seperti Mesir,
Yordania, dan Tunis. Mereka ini juga secara politik “dekat” dengan Amerika
Serikat namun hal itu dilakukan dengan tujuan untuk meraih kepentingan
nasional.
Saat negara-negara Timur Tengah lain
memiliki komoditi minyak, negara-negara Timur Tengah tertentu, terutama Mesir
dan Yordania, ”menjual” politik luar negeri sebagai ”komoditi” untuk
mendapatkan keuntungan ekonomi. Terbukti dengan kebijakan menjalin hubungan
diplomatik dengan Israel dan mendukung AS dan sekutunya ketika melancarkan
Perang Teluk 1991 terhadap Irak, negara-negara ini memperoleh bantuan tanpa
syarat tiap tahun dan penghapusan utang luar negeri. Meski terdapat perbedaan kelompok yang cukup
signifikan diantara keduanya, namun hal tersebut tidak membuat adanya konflik
yang tajam. Bangsa-bangsa Arab di kawasan ini pada umumnya memiliki tujuan yang
sama, yakni kemajuan ekonomi atas rakyat. Bagi negara-negara yang bukan
merupakan penghasil minyak, mendapat kesempatan kerja untuk turut bergabung di
industri minyak (milik negara-negara minyak) atas lowongan pekerjaan yang
diberikan. Selain itu, negara-negara kaya tersebut juga mengizinkan penanaman
investasi di perusahaan minyak bagi siapa pun yang ingin bekerjasama. Keuntungan
lain yang dirasakan negara-negara non-minyak tersebut ialah mendapatkan devisa
dari warga negaranya yang bekerja di luar negeri. Sehingga melihat hal tersebut
maka dapat dikatakan terdapat hubungan mutualisme yang terjadi diantara kedua
kelompok tersebut.
Perkembangan ekonomi di
negara teluk seperti daya tarik ibarat gula sehingga semut-semut berdatangan.
Dengan banyaknya orang asing, sehingga perbandingan jumlah penduduk asli dengan
pekerja asing hampir setara. Tentu saja fasilitas yang dimiliki oleh penduduk
setempat, terutama berkaitan dengan tunjangan dan kemudahan tidak sama dengan
para
pendatang. Namun hal ini tidak mengurangi
pekerja-pekerja asing untuk datang mencari nafkah di negara petro dollar ini. Kebijakan
infitah (keterbukaan ekonomi) yang ramai melanda dunia Arab terjadi pada tahun
1980-an dimana negara-negara minyak memberikan peluang bagi dunia swasta untuk
turut serta berperan dalam sektor-sektor publik. Salah satu
dalam pengalaman Saudi Arabia adalah
meminta pengusaha sektor swasta untuk berpindah dari investasi tradisional yang
umumnya dibidang properti dan perdagangan ke bidang industri. Selama ini
pengusaha setempat menikmati hasil dari belanja negara yang besar karena didorong
oleh keuntungan minyak. Kondisi minyak dari dulu hingga saat ini selalu
berjalan fluktuatif, hal ini dikarenakan oleh adanya pengaruh permintaan dan daya
beli masyarakat dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar