BAB II
PEMBAHASAN
1.Pembentukan
Legislative Council
A.
Akhir
Masa Pemerintahan Macquarie
Mayor
Jenderal Lachlan Macquarie CB (lahir Gaelik Skotlandia: Lachlann MacGuaire 31
Januari 1762 – meninggal 1 Juli 1824 pada umur 62 tahun) adalah seorang perwira
militer dan administrator kolonial Britania Raya. Ia menjabat sebagai Gubernur
New South Wales dari 1810 hingga 1821 dan memiliki peran besar dalam
pembangunan sosial, ekonomi dan arsitektur koloni. Ia dianggap oleh sejumlah
sejarawan memiliki pengaruh buruk pada perpindahan New South Wales dari koloni
tahanan menjadi pemukiman bebas dan telah memainkan peran besar dalam membentuk
masyarakat Australia di awal abad ke-19. Setelah menetap di Australia,
Macquarie pulang ke Skotlandia, dan meninggal di London tahun 1824 ketika sibuk
membela diri dari tekanan Bigge mengenai pemerintahannya yang otokrat. Tapi
reputasinya terus meningkat setelah kematiannya, khususnya di antara para
emansipis dan keturunannya, yang mayoritasnya merupakan penduduk Australia
hingga terjadi demam emas. Hari ini ia masih dianggap orang-orang sebagai
pendiri sejati Australia sebagai sebuah negara, daripada sebagai sebuah kamp
penjara. Lachlan Macquarie lahir di pulau Ulva di lepas pantai Pulau Mull di
Inner Hebrides, sebuah rantai kepulauan di lepas Pantai Barat Skotlandia.
Beberapa rincian dikenal baik ayah atau tempat kelahirannya. Ibunya adalah
putri seorang kepala suku Maclaine yang memiliki sebuah istana di Isle of Mull.
Dia meninggalkan pulau itu pada usia 14. Jika dia menghadiri Sekolah Tinggi
Royal Edinburgh, "sebagai tradisi memiliki itu ", itu hanya untuk
waktu yang sangat singkat karena, pada usia yang sama, ia menawarkan diri untuk
tentara. Macquarie bergabung dengan Resimen ke-84 dari Foot pada tahun 1776,
perjalanan dengan itu untuk Amerika Utara pada 1777 untuk mengambil bagian
dalam Perang Kemerdekaan Amerika. Sebagai merekrut baru dalam perjalanan ke
Amerika dia berpartisipasi dalam Pertempuran Newcastle Jane. Pertempuran ini
adalah kemenangan angkatan laut pertama untuk kapal dagang Inggris melalui
privateer Amerika. Dia awalnya ditempatkan di Halifax, Nova Scotia, dan
ditugaskan sebagai panji lima bulan setelah kedatangannya. Pada 1781, ia
dipindahkan ke Resimen (Highland) ke-71 Kaki, dan disajikan dengan mereka di
New York, Charleston dan Jamaika [11] Pada tahun 1784 ia kembali ke Skotlandia
sebagai letnan setengah gaji. Selanjutnya, ia
melihat
layanan dengan tentara di India dan Mesir. Macquarie menjadi Freemason di
Januari 1793 di Bombay, di Lodge No 1 (No. 139 di register dari
"modern" Grand Lodge Inggris) Dia menjadi Kapten pada tahun 1789,
Mayor pada tahun 1801, dan. Letnan Kolonel, memimpin Resimen ke-73 dari kaki,
di 1805. Pada 1793 ia menikah dengan Jane Jarvis, putri Ketua Antigua. Tiga
tahun kemudian dia meninggal karena TBC. Pada bulan November 1807, Macquarie
sepupu Elizabeth Henrietta Campbell menjadi istri keduanya. Pada April 1809
Macquarie ditunjuk Gubernur New South Wales. Macquarie dipromosikan menjadi
Kolonel pada tahun 1810, Brigadir tahun 1811 dan Mayor Jenderal tahun 1813,
saat menjabat sebagai gubernur. Para Macquaries berangkat dari Inggris Mei 1809
di atas kapal HMS dromedaris didampingi Hindostan HMS. Mereka sampai di Sydney
pada tanggal 28 Desember 1809. Dia mulai sebagai gubernur pada 1 Januari 1810. Tugas
pertama Macquarie harus mengatasi itu untuk mengembalikan tertib, pemerintah
yang sah dan disiplin dalam koloni setelah Pemberontakan Rum dari 1808 terhadap
Gubernur William Bligh. Macquarie memerintah koloni sebagai lalim tercerahkan,
memecah kekuatan para perwira Angkatan Darat seperti John Macarthur, yang telah
penguasa koloni itu de facto sejak penggulingan Bligh itu. Pada tahun 1812,
penyelidikan rinci pertama ke dalam sistem narapidana di Australia oleh sebuah
Komite Pilih Transportasi, didukung kebijakan liberal umum Macquarie. Pada
kunjungan inspeksi ke pemukiman Kota Hobart di Sungai Derwent di Tanah Van
Diemen (sekarang Tasmania) pada bulan November 1811, Macquarie terkejut pada
pengaturan bobrok kota dan memerintahkan surveyor pemerintah James Meehan untuk
survei tata letak jalan biasa. Survei ini ditentukan bentuk pusat saat ini kota
Hobart. Macquarie dikreditkan dengan memproduksi mata uang resmi pertama khusus
untuk sirkulasi di Australia. Akhir dari Perang Napoleon pada tahun 1815
membawa banjir baru dari kedua narapidana dan pemukim ke New South Wales,
sebagai alur laut menjadi bebas dan sebagai tingkat pengangguran dan
kriminalitas di Inggris meningkat. Macquarie memimpin sebuah peningkatan pesat
dalam penduduk dan kegiatan ekonomi. Pada saat keberangkatannya populasi putih
telah mencapai sekitar 37.000. Koloni mulai punya kehidupan di luar fungsinya
sebagai penyelesaian pidana, dan meningkatkan proporsi penduduk mencari nafkah
mereka sendiri. Semua ini, di mata Macquarie, membuat kebijakan sosial baru
yang diperlukan. Pemimpin komunitas pemukim bebas mengeluh ke London tentang
kebijakan Macquarie, dan di tahun 1819 pemerintah menunjuk seorang hakim
Inggris, John Bigge, untuk mengunjungi New South Wales dan melaporkan
administrasinya. Bigge umumnya
sepakat
dengan kritik para pemukim, dan laporan tentang koloni menyebabkan pengunduran
diri Macquarie pada tahun 1821; ia, bagaimanapun, menjabat lebih lama daripada
gubernur lain. Bigge juga menyarankan agar gubernur tidak lagi harus diizinkan
untuk memerintah sebagai otokrat, dan pada tahun 1824 New South Wales Dewan
Legislatif, tubuh legislatif pertama Australia, ditunjuk untuk memberikan saran
gubernur. Macquarie kembali ke Skotlandia, dan meninggal di London pada tahun
1824 sementara sibuk membela diri terhadap tuntutan Bigge itu. Tapi reputasinya
terus tumbuh setelah kematiannya, terutama di kalangan emancipists dan
keturunan mereka, yang merupakan mayoritas penduduk Australia hingga demam
emas. Hari ini ia dianggap oleh banyak sebagai pendiri sebenarnya dari
Australia sebagai sebuah negara, bukan sebagai sebuah kamp penjara. Sekolah
nasionalis sejarawan Australia telah memperlakukan dia sebagai pahlawan
proto-nasionalis. Makamnya di Mull dikelola oleh National Trust of Australia
dan tertulis "Bapa dari Australia". Macquarie secara resmi mengadopsi
nama Australia untuk benua itu, nama sebelumnya diusulkan oleh keliling pertama
Australia, Matthew Flinders. Serta banyak fitur geografis bernama setelah dia
di masa hidupnya, ia diperingati oleh Macquarie University di Sydney. Macquarie
dimakamkan di Pulau Mull di sebuah mausoleum terpencil bersama istri dan
putranya.
- Undang-Undang Tahun 1823
Titik awal
munculnya demokrasi di Australia ditandai berakhirnya pada pemerintahan koloni
Macquarie merupakan gubernur terakhir yang otokratis, dan digantikan oleh Sir
Thomas Brisbane (1821-1825) adalah gubernur pertama yang kekuasaannya dibatasi
berdasarkan Undang-undang. Undang-undang Yudikatur untuk New South Wales yang
dikeluarkan oleh parlemen Inggris tahun 1823 berisi tentang pembentukan suatu Legislative Council dalam sistem
pemerintahan New South Wales. Anggota dari pemerintahan ini minimal 5 orang
atau maksimal 7 orang. Kekuasaan ini dalam amanah Undang-undang memelihara
perdamaian, kesejahteraan dan pemerintah yang baik di New South Wales tidak
boleh bertentangan dengan Undang-undang Inggris. Batasan tugas Legislative Council tidak boleh
mengambil inisiatif membuat Undang-undang.
Dengan pembentukan Legislative Council sebagai bentuk
kemajuan dari kekuasaan sewenag-wenang dari gubernur. Pada masa ini gubernur
harus bekerja sama satu badan kecil yang secara
konstitusional mempunyai kewenangan sebagai badan penasehat dan mampu
membawa gubernur merasakan
perasaan umum. Pada tahun 1823 menyebutkan tentang pembentukan Mahkamah Agung
yang dipimpin oleh hakim agung. Untuk pertama kalinya diduduki oleh Sir Francis
Forbes.
C.
Perkembangan bentuk Legislative Council
Pada masa
berikutnya tahun 1842, pemerintahan Inggris memberikan pemerintahan demokrasi
atau bisa disebut responsible government
dan untuk mereka berpendapat bahwa jalan menuju demokrasi akan lebih mudah dengan penghentian transportasi narapidana yang berlaku. Pada tahun 1842 pemerintahan Inggris memberikan pemerintahandengan sistem
perwakilan kepada New South Wales. Berdasarkan Undang-undang yang dilekurkan
pada tahun 1842, jumlah anggota legislative
council ditingkatkan menjadi 36 orang, 24 orang dipilih oleh rakyat, dan
yang 12 diangkat oleh pemerintahan Inggris. Legislative
Council diberi wewenang membuat Undang-Undang di koloni itu, juga mengatur
pembelanjaan uang yang dipungut oleh pemerintah (Siboro, 1989: 110)
Legislative council yang dibentuk pada tahun 1842
berdasarkan undang-undang, dan untuk pertama kali mendapatkan pemerintahan
dengan sistem perwakilan rakyat. Rakyat mempunyai hak memilih orang yang
dikehendaki duduk di legislative council,
yang merupakan dapat mewakili suara rakyat. Namun, belum seluruh rakyat
mempunyai hak pilih. Dalam pelaksanaan pemilihan legislative council dilakukan pada 5 tahun sekali. Syarat-syarat
untuk memilih diharuskan mempunyai kekayaan minimum sebesar £ 200 atau telah
membayar pajak sebesar £ 20 setahun, jadi dapat disimpulkan yang mempunyai hak
suara adalah orang-orang tergolong kaya. Namun, setidaknya memberikan jalan
untuk keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan. Ini sebagai indikasi terbukanya
gerbang demokrasi yang semakin lebar. Dalam sistem
pemerintahan yang diatur paad undang-undang tahun 1942 itu berlangsung sampai
tahun 1850. Namun, ketika Tasmania dan Australia Selatan memiliki status
sebagai koloni yang berdiri sendiri maka kedua koloni inipun dalam waktu yang
berbeda membentuk legislative council.
Wewenang gubernur masih dapat memveto undang-undang yang dihasilkan oleh legislative council, walaupun sebaliknya
legislative council juga mempunyai
wewenang membatalakan usulan gubernur. Gubernur mempunyai hak mengeluarkan
peraturan atau undang-undang yang berkaitan dengan keuangan dan penggunaan.
Dalam praktek gubernur masih berhak menjual tanah dan menggunakan
uangnya sesuai dengan
kehendaknya, jadi disisi lain demokrasi yang belum sempurna ini tidak disukai
oleh rakyat yang ada di koloni tersebut. Harapan rakyat yang berada di koloni
tersebut, mempunyai peranan yang lebih jauh menentukan suatu pemerintahan yang
betul-betul merefleksikan kepentingan dan aspirasi rakyat.
Pada masa
ini gerakan untuk mendapatkan pemerintahan demokrasi makin gencar karena
diakibatkan ribuan orang yang berimigrasi ke koloni-koloni Australia pada masa
itu mungkin telah dipengaruhi oleh gerakan Chartis di Inggris. Dalam
tuntunannya seperti tokoh-tokoh Henry Parkes, David Syme dan Graham Berry,
mengarahkan dalam tuntutannya pembentukan lembaga perwakilan yang merefleksikan
seluruh rakyat. Bukan hanya mewakili kepentingan sekelompok rakyat kecil.
Squatters adalah sosok tokoh yang menghendaki pemerintahan demokrasi namun dia
mempunyai latar belakang orang kaya. Squatters mempunyai kekhawatiran akan
timbulnya pemerintahan demokrasi yang menyamakan kedudukan. Squatters dalam pola pikirnya mereka tidak menghendaki hak dan kepentingan
yang mereka samakan dengan rakyat biasa, walaupun mereka mungkin sama-sama
tergolong imigran, namun dalam tingkatan ekonomi tidak dapat disamakan.
Akhirnya dicapai kesepakatan yang bersifat kompromis, disetujui adanya lembaga
perwakilan tang terdiri dari 2 yaitu:
- Majelis Rendah (lower house) yang dipilih dan mewakili sebagian besar rakyat.
- Majelis Tinggi (upper house) yang dipilih sekelompok kecil masyarakat kaya.
Dalam
kesepakatan ini yang terilhami dari tradisi mereka yang lama di Inggris yang
pada saat itu Inggris mengalami gerakan kaum borjuis sebagai kaum liberal. Yang
pada masa sebelumnya House of Commons yang
dipilih oleh rakyat dan House of Lords yang
bersifat turun menurun. Dengan adanya kesepakatan ini dapat berjalan seiring
dan seirama pemerintahan demokrasi untuk koloni tersebut.
2. Dampak Australian Colonies
Government Act (1850) Terhadap Perkembangan Pemerintahan Koloni-Koloni Di
Australia
A.
Arti undang-undang tahun 1850
Pada tahun
1850 pemerintahan Inggris mengeluarkan undang-undang yang disebut Australia
Colonies Government Act Undang-Undang ini antara lain;
- Victoria dipisahkan dari New South Wales.
- Semua koloni di Australia kecuali Australia Barat berhak bentuk Legislative Council seperti di New South Wales
- Tiap koloni berhak menyusun sistem oemerintahan sesuai dengan kemauan masing-masing. Kemudian menyampaikannya kepada parlemen Inggris untuk diundangkan.
Bagi
koloni-koloni di Australia Undang-undang ini sangat penting sekali artinya,
terutama dilihat dari sudut pandang pemerintahan. Dengan Undang-undang ini
berarti pemerintahan Inggris sudah siap menyerahkan kepada setiap koloni
menyusun pemerintahan yang disukainya dan pemerintahan Inggris tinggal
menyetujuinya. Hal lain yang diperhatikan dari Undang-undang ini adalah bahwa
pemerintahan Inggris memberikan hak menyusun pemerintahan sendiri untuk kepada
setiap koloni secara terpisah, sehingga masing-masing koloni dapat mengatur
dirinya sendiri tanpa harus sama atau terikat dengan koloni lain (Siboro, 1989:
112)
Tetapi ini
memberikan efek perjalanan pada tahun berikutnya yaitu mendapat pengaruh dari
Eropa. Partai-partai buruh sosial demokrat menyatakan oposisi radikal,
kadang-kadang revolusioner terhadap negara borjuis tetapi ini berbeda dengan
Australia, hanya memberikan pengaruh terhadap kebijakan-kebijakan negara,
dengan memegang peran sebagai penentu perimbangan kekuasaan parlemen mapun
lewat mayoritasnya sendiri dalam parlemen. Pemerintahan buruh pertama di dunia
memegang jabatan di negara Australia khususnya koloni Queensland pada tahun
1899. Partai buruh memperoleh 50% dari suara pemilihan. Ini memberikan bentuk
pemerintahan yang terikat pada kepentingan buruh. Pada prakteknya sendiri
partai buruh telah membawa perubahan pada hakikat organisasi partai demokrasi.
Ketika parlemen mulai berkembang partai buruh yang merupakan sebagai kekuatan
kecil dari 3 partai yang ada. Landasan-landasan partai buruh dalam melakukan
suatu kebijakan dalam menjalankan pemerintahan sebagai berikut:
- Sekalipun partai buruh menerima kapitalis campuran (mixed capitalism), tetapi tradisi sosialis tidak ditinggalkan. Secara ideologis, partai ini bertujuan mencapai suatu masyarakat yang berkecukupan, serta lebih wajar dan bahwa mereka percaya hal itu adalah tugas pemerintah untuk mewujudkannya. Kenyataan ini, sekurang-kurangnya, telah membawa Australia menjadi suatu negara kesejahteraan.
- Partai buruh lebih vokal dalam mendukung reformasi social, memberikan pelayanan social bagi yang kurang beruntung, dans egala bentuk reditribusi pendapatan.
Kebijakan-kebijakan yang di rakarsai Partai Buruh lebih sering menegdepankan program-program
pembaharuan, sehingga semakin memantapkan posisinya sebagai partai pembaharu,
dibandingkan parati Liberal yang semakin lama semakin konservatif. Terlebih
lagi, semuanya itu dilakukan tidak dengan cara-cara revolusioner, melainkan
dilaksanakn melalui cara-cara parlementer. Dinamika proses perjuangan
parlementer Partai Buruh selama ini benar-benar mencerminkan suatu sikap yang
memegang teguh prinsip-prinsip demokratis.
- Partai Buruh melihat dirinya lebih nasionalistik dalam hal mengajurkan kebebasan yang lebih luas dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintahan. Partai Buruh berusaha memajukan proyek-proyek pembangunan nasional melalui intervensi pemerintah ke dalam perekonomian, melalui pembentukan perusahaan-perusahaan negara, melalui negara-negara bagian.
- Dampak Undang-Undang Tersebut Terhadap Koloni-Koloni
pada tahun 1850 pemerintah inggris
mengeluarkan undang-undang baru yang disebut Australian Colonies Goverment
Act yang memberi kebebasan kepada tiap koloni untuk mengatur dirinya
sendiri seperti menyusun sistem pemerintahan maupun membentuk Legislative
Council seperti di New South Wales. Dalam tahun 1850 suatu undang-undang baru
dikeluarkan lagi dan berlaku bagi seluruh koloni di Australia. Yang kedua, masa
pemerintahan sendiri secara terpisah. Dalam undang-undang 1850 pemerintah
Inggris menawarkan kepada koloni-koloni di Australia untuk menyusun
pemerintahan sesuai dengan kepentingan dan aspirasinya masing-masing. Setelah
merasa cukup persiapan untuk melakukan pemerintahan sendiri sesuai dengan
tawaran dalam undang-undang tahun 1850 itu, berdirilah lima koloni yang
masing-masing berpemerintahan sendiri. Yaitu, New South Wales (1855), Victoria
(1856), Tasmania (1856), Australia Selatan (1856), dan Quessland (1859). Koloni
yang paling terakhir melaksanakn pemerintahan sendiri adalah Australia Barat
(1890).
. Namun dalam perkembangnannya pembagian koloni
tersebut semakin mengalami pelebaran. Misalnya saja pada tahun 1825, Tasmania
dipisahkan dari New South Wales, dan kemudian Australia Barat berdiri sendiri
pada tahun 1829, ditambah lagi pada tahun 1836 berdasarkan teori kolonisasi
yang rasional, Australia Selatan kemudian muncul ke
permukaan. New South Wales kembali semakin mengalami
penyempitan sejak Victoria dipisahkan dari New South Wales dengan berdasarkan
Undang-undang. Sehingga total koloni yang ada di Australia ada lima. Dalam
konteks politik dan sosial, setiap koloni di Australia diberi kebebasan memilih
dan menyusun sistem pemerintahan yang dikehendakinya, terkecuali Australia
Barat. Namun dari adanya sistem demokrasi tersebut memunculkan beberapa
kelemahan dalam kehidupan perpolitikan di Australia, hal tersebut dikarenakan
timbulnya kurang terjalinnya kerjasama antar koloni. Sehingga pada tahun 1847,
menteri urusan jajahan, Earl Grey, menyampaikan beberapa idenya meliputi
pengadaan usaha kerjasama antar koloni meliputi bea ekspor impor, lalu lintas
surat-surat pos, dan organisasi transport kepada komisi parlemen Inggris, yaitu
Komisi Perdagangan dan Perkebunan. Komisi inilah yang kemudian pada tahun 1849
merekomendasikan bahwa sebagai tambahan kepada pembentukan Legislative Council
dan sistem pemerintahan menurut kemauannya di masing-masing koloni,
hendaknyalah ada Gubernur Jenderal yang mempunyai kekuasaan menghimpun suatu
badan yang diberi nama General Assembly of Australia. Pada tahun 1850 rancangan
undang-undang pembentukan General Assembly of Australia diserahkan kepada
parlemen Inggris. Namun ternyata rancangan undang-undang tersebut ditolak,
bahkan kehidupan enam koloni (Queensland memisahkan diri dari New South Wales)
menjadi terpisah. Setiap koloni memiliki sistem pemerintahan yang relatif sama,
namun memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Persatuan menjadi hal
yang sulit diwujudkan pada saat itu. Namun hal tersebut mulai tumbuh pada tahun
1883, dimana pada saat itu Queensland bertindak atas Irian Timur, karena takut
didahului oleh Jerman. Saat itulah seluruh koloni membantu Queensland, sehingga
kesadaran akan adanya persatuan mulai tumbuh, demi kekuatan bersama sebagai
Australia. Sejak tahun 1850 sampai tahun 1900, Common Inconveniences semakin
dirasakan oleh penduduk koloni, terutama jika dilihat dari asal usul ras yang
ditambah pula dengan betapa kuatnya Inggris mencegah masuknya kekuasaan Asing
ke Australia. Namun hal tersebut kemudian memunculkan berbagai masalah di
kehidupan koloni Australia. Antara lain mengenai masalah imigran Cina. Di
Victoria, New South Wales, dan Australia Selatan, imigran Cina diusir dari
daerahnya, namun di saat tertentu akhirnya Australia Selatan dan Australia
Barat membutuhkan imigran Cina sebagai tenaga kerja pembangunan bagi daerah
pedalaman. Hal tersebut tentu saja membuat perwakilan pemerintahan koloni harus
mengadakan pertemuan yang disebut dengan intercolonial meeting. Hal tersebut
kemudian semakin dipermasalahkan pada tahun 1880-an, perkembangan industri di
beberapa daerah seperti Sydney dan Melbourne membuat mereka mulai merambah
pasaran luar wilayahnya.
Adanya hal tersebut kemudian membuat munculnya suatu
organisasi yang disebut sebagai trade union yang menghendaki keseragaman aksi
terhadap tenaga kerja Cina. Akhirnya diadakanlah intercolonial congress untuk
membahas undang-undang atau ketentuan yang seragam mengenai kehidupan tenaga
kerja tanpa adanya persatuan antar koloni di Australia. Perkembangan
perekonomian tersebut kemudian mendorong adanya perkembangan alat-alat yang
bersifat umum seperti rel kereta api, jaringan alat komuntikasi, dsb. Dapat
dilihat ketika peristiwa penyambungan antar wilayah koloni, malam sebelum
penyambungan rel tersebut dihiasi oleh pesta jamuan makan yang dihadiri oleh
kepala pemerintahan kedua koloni. Serta ketika semakin pesatnya kebutuhan alat
komunikasi, yang menyebabkan penyambungan jaringan tersebut telah sampai pada
antar kota, antar wilayah dan antar ibu kota sehingga Parlemen Inggris
menempatkan pemilikan dan pengawasan jasa komunikasi seperti telepon dibawah
colonial post office. Kedua hal tersebut ternyata semakin menumbuhkan kesadaran
akan adanya rasa saling membutuhkan. Rasa persatuan sebagai Australia pun
kemudian terlihat dalam bidang olah raga yang disebut dengan cricket. Pada
bidang tersebut Tim Cricket atas nama Australia berhasil memperoleh kemenangan
di beberapa pertandingan sehingga seluruh rakyat koloni menyambut kemenangan
tersebut secara nasional.
Sejarah
partai Liberal dibentuk oleh anggotan-anggota parlemen yang berasal dari
kelompok kapitalis kelas menengah, sebagai penentangan mereka terhadap
keterwakilan gerakan buruh, yang masuk melalui partai Buruh, dalam parlemen
federal. Sejak hari pertama terpilihnya anggota Buruh di parlemen colonial pada
awal 1890-an, beberapa fraksi parlemen yang menentangnya mulai mengadakan
koalisi nonburuh. Dalam minggu-minggu berikutnya, kelompok tersebut tumbuh
sebagai partai politik, namun dengan berbagai nama di antaranya National Defence League. Partai Liberal
sering disebut sebagai partai yang konservatif. Selama pertumbuhannya, parati
liberal sudah berganti anam tiga kali. Tahun 1917, partai liberal berganti nama
menjadi Nationalist Party, ini
berkaitan dengan masuknya PM BUruh William Morris Hughes. Tahun 1931 berganti
nama lagi karena masuknya para pembangkang dari partai buruh ke dalam partai
ini disebabkan oleh kekecewaan dengan kebijakan pemerintah Buruh. Tahun 1945
berganti nama menjadi Partai Liberal.
Kebijakan-kebijakan
yang terdapat dalam Partai Liberal, antara lain:
- Kaum Liberal percaya bahwa pemerintah bertanggung jawab terhadap rakyat melalui system parlementer, dimana wakil-wakil yang terpilih oleh rakyat adalah bebas bertindak atas dasar keyakinan mereka sendiri.
- Masyarakat Liberal merupakan asosiasi bebas diantara individu yang percaya bahwa setioap orang memiliki hak untuk membangun kepribadiannya sendiri dan memilih cara hidupnya sendiri.
- Kaum Liberal bertujuan menciptakan lingkungan dimana parakasra individu dan perusahaan swasta tumbuh dengan subur. Mereka mengakui bahwa perekonomian pasar bebas adalah faktor utama untuk mencapai kemajuan ekonomi.
Pemilu Federal dilaksanakan berdasarkan UU Pemilu 1902
(Electoral Act 1902). Akan tetapi, ketika UU ini dirancang tampaknya tidak ada
perdebatan yang berlarut-larut mengenai asas demokrasi. Hal ini terutama
menyangkut kualifikasi mengenai siapa-siapa warga Australia yang berhak dipilih
dan memilih. Aturan dasar Undang-undang tersebut menyebutkan :
“setiap pria kulit putih harus mempunyai satu dan hanya satu suara”.
Wanita, terutama wanita kulit
putih baru mendapatkan hak pilih dalam pemilu federal hanya setelah tahun 1902.
Padahal, negara bagian South Australia telah memberikan hak pilih bagi wanita
sejak tahun 1894, yang berarti menjadi salah satu negara bagian diantara
sedikit negara dunia, yang memberikan hak pilih pada wanita. Pada tahun 1899, Western
Australia juga memberikan hak pilih bagi wanita. Australia merupakan salah satu negara demokratis di dunia, dimana
pemungutan suara dibuat wajib secara hukum, para pemilih tidak hadir dalam
pemungutan suara akan diberi sanksi berupa denda ini dianggap melanggar
Undang-undang. Pada tahun 1924 ini diberlakukan pada negara bagian federal.
Format ini diadopsi dari pemilu di negara bagian yaitu Queensland pada tahun
1915. Dan diikuti dalam negara bagian seperti Victoria tahun 1927, New South
Wales tahun 1930, Tasmania tahun 1931, South Australia tahun 1939 dan Western
Australia tahun 1944. Pada anak yang berusia sekitar 13 tahun, sebelum
diterapkannya wajib memilih pemerintah federal telah menetapkan pula bahwa
setiap warga negara Australia berusia 18 tahun kini diturunkan 17 tahun wajib
mendaftar sebagai peserta pemilu. Sebenarnya para pemilih tidak dipaksa untuk
memilih salah satu tokoh namun diwajibkan hadir ditempat pemungutan suara pada
hari pemilu dan memberi
namanya pada petugas
pemungutan suara. Kisaran denda bagi yang melanggar dikenakan sanksi sebesar 10
dolar Australia. Ini memberikan efek positif dalam berjalannya pemilihan umum
berkurangnya beban tenaga dan biaya yang harus dikeluarkan oleh partai politik.
Terjadi diskriminasi pada orang-orang Aborigin ketiadaan
dalam hak pilih pada pemilu. Ketika Undang-undang tersebut diberlakukan dan
kaum Aborigin belum dipertimbangkan sebagai warga negara Australia dan kaum
Aborigin baru memperoleh hak pilih pada tahun 1967. Begitu juga, pada status
warga imigran negara-negara non Inggris yang telah di naturalisasikan
berdasarkan Undang-Undang Australia: serta juga tentang anak-anak imigran yang
lahir di Australia, yang telah tinggal selama 5 tahun atau lebih pada tahun
1948. Pemerintahan buruh kepemimpinan Chifley, ketika itu mengambil suatu
batasan longgar dalam penentuan warga negara Australia. Berdasarkan
Undang-undang kewarganegaraan tahun 1948, Chifley menegaskan bahwa:
“ warga negara Australia akan tetap sebagai British subject bila mereka
menghendakinya, dan bahwa seseorang dapat menjadi warga negara Australia bila
ia juga adalah British subject, sehingga memiliki kualifikasi memeproleh hak
pilih dan dipilih sebagai anggota parlemen dan berdasarkan Undang-undang
federal dan Undang-undang negara bagian. Pengertian ini menegaskan bahwa
seluruh warga negara Australia adalah British subject juga, tetapi tidak semua
British subject adalah warga negara Australia.
Tiga puluh lima tahun kemudian (1983), pemerintahan yang
dipimpin oleh Hawke, menghapuskan semua status British subject sebagai basis
untuk melakukan kegiatan politik. Hanya warga negara Australia yang
berkualifikasi untuk berpolitik, sehingga mendapatkan hak memilih dan dipilih
dalam parlemen Australia. Seluruh negara bagain menerima hal ini, dan perubahan
ini berlaku secara federal dan seluruh negara bagian, kecuali di Queensland,
pada tanggal 25 Januari 1984. Dengan demikian, British subject yang telah
tinggal di suatu daerah pemilihan sebelum ketentuan ini berlaku, tetap
memperoleh hak memilih: sebaliknya seluruh imigran termasuk yang berasal dari
Inggris yang tinggal sejak tanggal 25 Januari 1984 (dan yang sebelum tanggal
tersebut tetapi belum mendaftar kedatangannya) harus menjadi warga negara
Australia terlebih dahulu ( Hamid, 1999: 161).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar