Jumat, 28 Maret 2014

Kebudayaan Jepang Kuno



KEBUDAYAAN JEPANG KUNO
Pada zaman purba, Jepang dihuni oleh orang Ainu atau Ezo. Orang Ainu merupakan bangsa unik dan tidak memiliki hubungan dengan suku manapun. Orang Jepang modern pindah ke kepulauan ini pada zaman prasejarah dari Korea dan Manchuria di daratan Asia. Mereka mendesak orang Ainu sehingga pindah ke pulau paling utara, Hokkaido.
  1. Zaman prasejarah Jepang
1.Zaman Paleolitik
Kapak batu yang diekskavasi dari situs B Hinatabayashi, Shinano, Prefektur Nagano dari zaman Pra-Jōmon (Paleolitik), 30.000 SM. Museum Nasional Tokyo. Zaman Paleolitik Jepang berlangsung dari sekitar 100.000 hingga 30.000 SM, dimulai dari penggunaan perkakas batu dan berakhir sekitar 12.000 SM pada akhir zaman es terakhir yang sekaligus awal dari periode Mesolitik zaman Jōmon. Bukti-bukti penggalian arkeologi menunjukkan kepulauan Jepang sudah dihuni orang sejak 35.000 SM. Kepulauan Jepang terpisah dari daratan Asia setelah zaman es terakhir sekitar 11.000 SM. Setelah terungkapnya pengelabuan zaman Paleolitik Jepang oleh peneliti amatir Shinichi Fujimura, bukti-bukti asal zaman Paleolitik Bawah dan zaman Paleolitik Tengah yang diklaim oleh Fujimura dan rekan-rekan telah diteliti ulang dan ditolak.
2.Zaman Jōmon
Zaman Jōmon berlangsung dari sekitar 14.000 SM hingga 300 SM. Tanda-tanda pertama peradaban dan pola hidup stabil manusia muncul sekitar 14.000 SM dengan adanya kebudayaan Jōmon yang bercirikan bercirikan gaya hidup pemburu-pengumpul semi-sedenter Mesolitik hingga Neolitik. Mereka tinggal di rumah-rumah yang dibangun di atas tanah yang digali dan di atasnya didirikan rumah beratap dari kayu. Orang zaman Jōmon sudah mengenal bentuk awal dari pertanian, namun belum mengenal cara menenun kain dan pakaian dibuat dari bulu binatang. Orang zaman Jōmon mulai membuat bejana tanah liat yang dihias dengan pola-pola yang dicetakkan ke atas permukaan bejana sewaktu masih basah dengan menggunakan tongkat kayu atau tali atau simpul tali. Walaupun hasil penelitian menimbulkan keragu-raguan, menurut tes penanggalan radiokarbon, beberapa contoh tembikar tertua di dunia berasal dari Jepang, disertai pisau belati, giok, sisir dari kulit kerang, dan barang-barang keperluan rumah tangga lainnya berasal dari abad ke-11 SM. Boneka tanah liat yang disebut dogū juga ditemukan dari situs ekskavasi. Barang-barang rumah tangga menunjukkan kemungkinan ada rute perdagangan yang jauhnya sampai ke Okinawa. Analisis DNA menunjukkan bahwa penduduk asli Hokkaido dan bagian utara Pulau Honshu yang disebut suku Ainu adalah keturunan orang zaman Jōmon dan merupakan keturunan dari manusia pertama penghuni Jepang. Budaya Jomon yang paling terkenal karena tembikar nya – Jomon potongan tembikar yang mungkin artefak yang paling awal tembikar yang ada, atau setidaknya di antara penemuan gerabah paling awal di dunia. Jomon budaya juga terkenal dengan ekspresi seni keramik, untuk berbagai tekstur permukaan, dekorasi, bentuk dan gaya. Bentuk yang paling rumit dari tembikar dibuat di daerah pegunungan di tengah yang mendalam secara khusus dikagumi. Bahkan, kebudayaan Jomon mengambil nama dari bentuk khas dekorasi pot nya, kabel menandai yang disebut Jomon dalam bahasa Jepang. Periode yang berbeda dari era Jomon dibagi sesuai dengan karakteristik yang berbeda dari tembikar dari setiap periode. Budaya Jomon juga terkenal karena teknologi penangkapan ikan. Para fishhooks dan tombak togglehead bahwa pemburu Jomon digunakan untuk menangkap ikan dan mamalia laut dengan, adalah negara-of-the-art teknologi, untuk masa prasejarah itu.
3.Zaman Yayoi
Sekitar tahun 300 SM, Yayoi mulai tumbuh menjadi suku utama Jepang. Mereka mendatangkan perunggu, besi, beras, dan padi-padian dari Korea dan Cina. Suku Yayoi membentuk kebudayaan Jepang dan agama Shinto yang menyembah roh alam (kani) dan leluhur suku. Tradisi mengatakan bahwa Jimmu, kaisar (tenno) pertama yang legendaries, merupakan cucu Amreratsu, ‘Dewi Matahari’ muncul pada tahun 660 SM. Zaman Yayoi berlangsung dari sekitar 400 SM atau 300 SM hingga 250 Masehi. Dari situs arkeologi kota Yayoi, distrik Bunkyō, Tokyo ditemukan artefak asal zaman yang kemudian disebut zaman Yayoi. Pada awal zaman Yayoi, orang Yayoi sudah mulai dapat menenun, bertanam padi, mengenal perdukunan serta pembuatan perkakas dari besi dan perunggu yang dipelajari dari Korea atau Cina. Sejumlah studi paleoetnobotani menunjukkan teknik menanam padi di sawah dan irigasi sudah dikenal sejak sekitar 8000 SM di Delta Sungai Yangtze dan menyebar ke Jepang sekitar 1000 SM. Dokumen tertulis yang pertama kali menyebut Jepang adalah Buku Han Akhir asal 57 Masehi. Buku tersebut mengisahkan, "Di seberang lautan dari Distrik Lelang tinggal orang-orang Wa. Mereka ada lebih dari dari 100 suku, mereka sering datang dan membayar upeti." Catatan Sejarah Tiga Negara dari abad ke-3 mencantumkan negara yang terbentuk dari kumpulan 30 suku-suku kecil yang diperintah oleh dukun wanita bernama Himiko dari Yamataikoku. Semasa Dinasti Han dan Dinasti Wei, pengelana Cina tiba di Kyushu dan mencatat tentang para penduduk yang tinggal di sana. Menurut para pengelana Cina, mereka adalah keturunan dari Paman Agung (Tàibó) dari negara Wu. Penduduk di sana juga menunjukkan ciri-ciri orang Wu pra-Cina yang mengenal tato, tradisi mencabut gigi, dan menggendong bayi. Buku Sanguo Zhi mencatat ciri-ciri fisik yang mirip dengan ciri-ciri fisik orang yang digambarkan dalam boneka haniwa. Laki-laki berambut panjang yang dikepang, tubuh dihiasi tato, dan perempuan mengenakan pakaian terusan berukuran besar. Situs Yoshinogari adalah situs arkeologi terbesar untuk peninggalan orang zaman Yayoi yang mengungkap adanya permukiman di Kyushu yang sudah didiami orang secara terus menerus selama ratusan tahun. Hasil ekskavasi menunjukkan artefak tertua berasal dari sekitar 400 SM. Di antara artefak yang ditemukan terdapat perkakas besi dan perunggu, termasuk perkakas dari Korea dan Cina. Dari barang-barang peninggalan diperkirakan orang zaman Yayoi sudah sering melakukan kontak dan berdagang dengan orang dari Daratan Cina. Orang-orang Yayoi yang lebih tinggi, built lebih ringan dan memiliki wajah slenderer dari penduduk Jomon yang telah menduduki pulau-pulau Jepang sebelum mereka. Budaya Yayoi memantapkan dirinya, pertama di selatan – di utara Kyushu, menyebar dengan cepat ke timur laut di sepanjang pantai Sannin dan sejauh dataran Kanto. Para arkeolog telah menemukan artefak banyak, sisa-sisa dan bukti lain dari budaya Yayoi. Kita bisa belajar banyak tentang kehidupan selama periode Yayoi dengan memeriksa dan menjelajahi beberapa jalur yang mengarah kembali ke zaman Yayoi termasuk: gerabah Yayoi; tersisa dari Yayoi arsitektur dan permukiman; besi dan perunggu senjata; lonceng perunggu, cermin perunggu dan uang logam; besi berujung dan pertanian alat; padi karbonisasi dan sisa-sisa serbuk sari dan sisa-sisa sawah; kuburan dengan barang bergengsi baru.
  1. Zaman kuno dan zaman klasik Jepang
1.Zaman Yamato
Sekitar tahun 167 M, seorang pendeta wanita tua mengangkat Himiko, daari suku Yamato, menjadi penguasa. Pendeta itu menggunakan pengaruh keagamaannya untuk menyatukan sekitar 30 suku Jepang. Himiko mengirim sejumlah duta ke Cina. Sejak saat itu, kebudayaan Cina dan, kemudian, agama Buddha, mulai mempengaruhi bangsa Jepang. Kekuasaan Yamato berkembang selama abad ke-3 M. Para kaisar Jepang masa kini dapat menelusuri garis keturunan mereka hingga Yamato, yang menyatakan dirinya sebagai keturunan dewi matahari. Selama periode ini, hingga tahun 646, sebagian besar Jepang dipersatukan sebagai satu negara yang juga mencakup bagian selatan Korea. Agama Shinto terancam oleh berkembangnya agama Buddha selama abad ke-6. Sekitar tahun 600, Pangeran Shotoku melakukan pembaharuan negara Yamato. Ia mendirikan pemerintahan terpusat bergaya Cina serta mengurangi kekuasaan para kepala suku. Bebagai kuil dan kota dibangun. Terjadi pula kemajuan besar dalam bidang kebudayaan. Abad ke-8 merupakan zaman keemasan Jepang. Perselisihan antara agama Shinto dan Buddha terselesaikan dengan menyatukan keduanya sebagai kebudayaan agama Jepang. Selama periode Kofun, para pemimpin Yamato memegang peran sakral sebagai raja imam kuat. Pertumbuhan pertanian peledak selama bagian terakhir abad ketiga, dan buah dari padanya, memberi raja Yamato kemampuan untuk mengumpulkan sumber daya manusia dan fisik yang diperlukan untuk membangun gundukan besar dan untuk melakukan kampanye militer ke semenanjung Korea. Enam gundukan pemakaman besar (masing-masing lebih dari dua kali lebih besar setiap gundukan ditemukan di Korea) telah ditemukan terletak di kaki Gunung Miwa. Raja Suijin, diyakini dimakamkan di kelima dari enam gundukan Shiki. Ada ada hubungan erat antara raja-raja pertama Yamato dan menyembah dewa lokal (disebut KAMI) yang berada di Gunung Miwa. Hal ini dapat dilihat dari penyelidikan ke dalam situs Miwa Mt dan mitos-mitos, tradisi serta persembahan dan simbol-simbol keagamaan di sekitar gunung suci. Yamato telah makmur di bawah kekuasaan raja-raja Saki, kontrol batas wilayah diperluas, sehingga jumlah akumulasi kekuasaan mereka, kekayaan dan kewenangan sekarang diturunkan kepada garis keturunan. Gundukan telah demikian menjadi simbol dan menegaskan otoritas ilahi dikirim ke penerus hidup, pembangun gundukan. Raja-raja dimakamkan di gundukan Saki mewarisi otoritas raja Shiki sebelumnya. Jadi gundukan Saki dibangun berturut-turut tidak hanya untuk menghormati jiwa-jiwa para raja Yamato meninggal, tetapi juga sebagai simbol otoritas turun-temurun.
Sebagai raja Yamato diperluas ke daerah lain di Jepang, selama tahun-tahun terakhir abad ke-4, mereka membawa tanah di barat, dan di timur laut di bawah Yamato kontrol. Kampanye militer Yamato Takeru no Mikoto yang dicatat dalam Nihon Shoki dan Kojiki bersama dengan menyebutkan bantuan ilahi yang diterima dari KAMI dan makhluk gaib lainnya.
2.Zaman Kofun
Helm besi dan baju besi dengan hiasan berkilat dari perunggu (zaman Kofun, abad ke-5). Koleksi Museum Nasional Tokyo. Zaman Kofun dimulai sekitar 250 M. Nama zaman ini berasal dari tradisi orang zaman itu untuk membuat gundukan makam (tumulus) yang disebut kofun. Pada zaman ini sudah terdapat negara-negara militer yang kuat dengan klan-klan berpengaruh sebagai penguasa. Salah satu di antaranya terdapat negara Yamato yang dominan, dan berpusat di Provinsi Yamato dan Provinsi Kawachi. Negara Yamato berlangsung dari abad ke-3 hingga abad ke-7, dan merupakan asal garis keturunan kekaisaran Jepang. Negara Yamato yang berkuasa atas klan-klan lain dan memperoleh lahan-lahan pertanian mempertahankan pengaruh yang kuat di Jepang bagian barat. Jepang mulai mengirimkan utusan ke Kekaisaran Cina pada abad ke-5. Dalam dokumen sejarah Cina ditulis tentang negara Wa yang memiliki lima raja. Sistem pemerintahan di Wa meniru model Cina yang menerapkan sistem administrasi terpusat. Sistem kekaisaran juga mengambil model dari Cina, dan masyarakat dibagi menjadi strata berdasarkan profesi. Hubungan yang erat antara Jepang dengan Tiga Kerajaan Korea dimulai pertengahan zaman Kofun, sekitar akhir abad ke-4.
3.Zaman Asuka
Pada zaman Asuka (538-710), negara Jepang purba Yamato secara bertahap menjadi negara yang tersentralisasi. Negara Jepang purba sudah memiliki undang-undang seperti dinyatakan dalam Undang-Undang Taihō dan butir-butir Reformasi Taika. Masuknya agama Buddha di Jepang mengakibatkan orang tidak lagi membuat makam berbentuk kofun. Agama Buddha masuk ke Jepang sekitar tahun 538 melalui Baekje yang mendapat dukungan militer dari Jepang. Penyebaran agama Buddha di Jepang dilakukan oleh kalangan penguasa. Pangeran Shōtoku mendedikasikan dirinya dalam penyebaran Buddhisme dan kebudayaan Cina di Jepang. Ia berjasa menyusun Konstitusi 17 Pasal yang membawa perdamaian di Jepang. Konstitusi yang disusunnya dipengaruhi oleh pemikiran Konfusianisme tentang berbagai moral dan kebajikan yang diharapkan masyarakat dari pejabat pemerintah dan abdi kaisar. Dalam sepucuk surat yang disampaikan duta Kekaisaran Jepang ke Kekaisaran Cina pada tahun 607 ditulis kata-kata, "Kaisar negeri matahari terbit (Jepang) mengirimkan surat kepada kaisar di negeri matahari terbenam (Cina)". Surat tersebut menyebabkan kemarahan kaisar Cina. Dimulai dengan Perintah Reformasi Taika tahun 645, Jepang semakin giat mengadopsi praktik-praktik budaya Cina, melakukan reorganisasi pemerintahan, serta menyusun undang-undang pidana (Ritsuryō) dengan mengikuti struktur administrasi Cina pada waktu itu. Istilah Nihon juga mulai dipakai sebagai nama negara sejak zaman Asuka.
4.Zaman Nara
Zaman Nara pada abad ke-8 ditandai oleh negara Jepang yang kuat. Pada tahun 710, Kaisar Gemmei mengeluarkan perintah kekaisaran yang memindahkan ibu kota ke Heijō-kyō yang sekarang bernama Nara. Heijō-kyō dibangun dengan mencontoh ibu kota Dinasti Tang di Chang'an (sekarang disebut Xi'an). Sepanjang zaman Nara, perkembangan politik sangat terbatas. Anggota keluarga kekaisaran berebut kekuasaan dengan biksu dan bangsawan, termasuk dengan klan Fujiwara. Hubungan luar negeri berlangsung dengan Silla dan hubungan formal dengan Dinasti Tang. Pada 784, ibu kota dipindahkan ke Nagaoka-kyō untuk menjauhkan istana dari pengaruh para biksu, sebelum akhirnya dipindahkan ke Heian-kyō (Kyoto). Penulisan sejarah Jepang berpuncak pada awal abad ke-8 dengan selesainya penyusunan kronik Kojiki (712) dan Nihon Shoki (720). Dalam kedua buku sejarah tersebut dikisahkan sejarah Jepang mulai dari awal sejak zaman mitologi Jepang. Di dalamnya ditulis tentang pendirian Jepang pada tahun 660 SM oleh Kaisar Jimmu yang keturunan langsung dari Amaterasu. Menurut kedua kronik tersebut Kaisar Jimmu merupakan leluhur dari garis keturunan kaisar yang sekarang. Kaisar Jimmu sering dianggap sebagai kaisar mitos karena kaisar pertama berdasarkan bukti-bukti sejarah adalah Kaisar Ōjin yang tahun-tahun masa pemerintahannya tidak diketahui dengan jelas. Sejak zaman Nara, kekuasaan politik tidak selalu berada di tangan kaisar, melainkan di tangan bangsawan istana, shogun, militer, dan sekarang di tangan perdana menteri.
5.Zaman Heian
Periode akhir sejarah klasik Jepang berlangsung dari 794 hingga 1185 yang disebut zaman Heian. Puncak kejayaan istana kekaisaran di bidang puisi dan sastra terjadi pada zaman Heian. Pada awal abad ke-11, Murasaki Shikibu menulis novel Hikayat Genji yang hingga kini merupakan salah satu dari novel tertua di dunia. Pada zaman Heian selesai disusun naskah tertua koleksi puisi Jepang, Man'yōshū dan Kokin Wakashū. Pada zaman Heian berkembang berbagai macam kebudayaan lokal, misalnya aksara kana yang asli Jepang. Pengaruh budaya Cina surut setelah sampai di puncak keemasan. Pengiriman terakhir utusan Jepang ke Dinasti Tang berlangsung pada tahun 838 sejalan dengan kemunduran Dinasti Tang. Walaupun demikian, Cina dalam terus berlanjut sebagai negara tujuan ekspedisi dagang dan rombongan peziarah agama Buddha. Kekuasaan politik istana kekaisaran berada di tangan segelintir keluarga bangsawan yang disebut kuge, khususnya klan Fujiwara yang berkuasa dengan gelar Sesshō and Kampaku.Pada akhir zaman Heian bermunculan berbagai klan samurai. Empat klan samurai yang paling kuat adalah klan Minamoto, klan Taira, klan Fujiwara, dan klan Tachibana. Memasuki akhir abad ke-12, konflik antarklan berubah menjadi berbagai perang saudara seperti Pemberontakan Hōgen dan Pemberontakan Heiji. Setelah berakhirnya Perang Genpei, Jepang berada di bawah pemerintahan militer oleh klan-klan samurai di bawah pimpinan seorang shogun.
6.Zaman feodal
Dalam sejarah Jepang, zaman feodal dibagi menjadi dua bagian. Paruh pertama disebut abad pertengahan (chūsei) dari zaman Kamakura hingga zaman Muromachi, sementara paruh kedua disebut abad modern (kinsei) dari zaman Azuchi-Momoyama hingga zaman Edo. Zaman feodal di Jepang berlangsung dari abad ke-12 hingga abad ke-19, ditandai oleh pemerintahan daerah oleh keluarga-keluarga daimyo di bawah kendali pemerintahan militer keshogunan. Kaisar hanya berperan sebagai kepala negara de jure sementara kekuasaan berada di tangan shogun.
7.Zaman Kamakura
Keshogunan Kamakura berkuasa di Jepang dari tahun 1185 hingga 1333 yang disebut zaman Kamakura yang merupakan zaman transisi menuju abad pertengahan Jepang. Abad pertengahan berlangsung selama hampir 700 tahun ketika pemerintah pusat, istana, dan Kaisar Jepang umumnya hanya menjalankan fungsi-fungsi seremonial. Urusan sipil, militer, dan kehakiman dikendalikan oleh kelas samurai. Secara de facto, penguasa negeri kekuasaan politik berada di tangan shogun yang berasal dari klan samurai yang terkuat. Pada 1185, Minamoto no Yoritomo menghancurkan klan Taira yang merupakan musuh bebuyutan klan Minamoto. Setelah pada tahun 1192 diangkat oleh Kaisar sebagai Seii Tai-Shogun, Yoritomo mendirikan pemerintahan militer di Kamakura dan berkuasa sebagai shogun pertama Keshogunan Kamakura. Setelah wafatnya Yoritomo, klan Hōjō menjadi klan yang berpengaruh dan bertugas sebagai wali shogun.
Samurai menyerang kapal-kapal Mongol pada tahun 1281. Peristiwa terbesar dalam periode Kamakura adalah invasi Mongol ke Jepang antara 1272 dan 1281. Pasukan Mongol dengan teknologi angkatan laut dan persenjataan yang unggul mencoba menyerbu ke kepulauan Jepang. Angin topan yang kemudian dikenal sebagai kamikaze (angin dewa) membuat kekuatan invasi Mongol tercerai-berai. Meskipun demikian, beberapa sejarawan bersikeras bahwa pertahanan pantai yang dibangun Jepang di Kyushu cukup memadai untuk mengusir para penyerbu. Walaupun invasi Mongol berhasil digagalkan, usaha mengatasi serbuan bangsa Mongol menyebabkan berakhirnya kekuasaan keshogunan akibat kekacauan politik dalam negeri. Zaman Kamakura berakhir setelah runtuhnya kekuasaan Keshogunan Kamakura pada tahun 1333. Kekuasaan dikembalikan ke tangan kekaisaran di bawah pemerintahan Kaisar Go-Daigo dalam masa Restorasi Kemmu yang hanya berlangsung singkat. Pemerintahan Go-Daigo kembali ditumbangkan oleh Ashikaga Takauji.
8.Zaman Muromachi
Dalam periodisasi sejarah Jepang, zaman Muromachi berlangsung dari sekitar tahun 1136 hingga 1673 ketika kekuasaan pemerintah berada di tangan Keshogunan Ashikaga yang juga disebut Keshogunan Muromachi. Pendiri Keshogunan Ashikaga adalah Ashikaga Takauji yang merebut kekuasaan politik dari Kaisar Go-Daigo dan sekaligus mengakhiri Restorasi Kemmu. Zaman Muromachi berakhir pada tahun 1573 ketika shogun ke-15 sekaligus shogun Muromachi terakhir, Ashikaga Yoshiaki diusir dari ibu kota Kyoto oleh Oda Nobunaga. Tahun-tahun awal zaman Muromachi juga disebut zaman Nanboku-cho atau zaman Istana Utara-Istana Selatan ketika kekuasaan istana terbelah dua menjadi Istana Utara dan Istana Selatan. Sejak tahun 1467 hingga berakhirnya zaman Muromachi disebut sebagai zaman Sengoku atau "zaman negara-negara bagian yang berperang". Pada zaman Sengoku terjadi perang saudara dan perebutan kekuasaan antarprovinsi. Pada masa ini pula terjadi kontak pertama Jepang dengan orang-orang Barat yang disebut Perdagangan dengan Nanban ketika pedagang-pedagang Portugis tiba di Jepang.
Sebuah kapal Portugis yang berlayar ke Cina terkena badai dan merapat di sebuah pulau Jepang bernama Tanegashima. Senjata api yang diperkenalkan oleh orang Portugis membawa kemajuan teknologi militer dalam periode Sengoku, dan berpuncak pada Pertempuran Nagashino yang melibatkan pasukan samurai yang dipersenjatai dengan 3.000 pucuk arquebus (jumlah sebenarnya diperkirakan sekitar 2.000 pucuk). Selama perdagangan dengan Nanban, para pedagang dari negara-negara lainnya, Belanda, Inggris, dan Spanyol juga ikut berdatangan. Kedatangan para pedagang juga membawa penyebar agama Kristen, Serikat Yesuit, Ordo Dominikan, dan misionaris Fransiskan.
9.Zaman Azuchi-Momoyama
Dari tahun 1568 hingga 1600 di Jepang disebut zaman Azuchi-Momoyama. Jepang bersatu secara militer dan negara menjadi stabil di bawah kekuasaan Oda Nobunaga yang dilanjutkan oleh Toyotomi Hideyoshi. Istilah zaman Azuchi-Momoyama berasal dari nama istana (kastil) yang menjadi markas kedua pemimpin besar, Nobunaga di Istana Azuchi dan Hideyoshi di Istana Momoyama. Setelah berhasil menyatukan Jepang, Hideyoshi berusaha memperluas wilayah dengan melakukan invasi ke Korea. Dua kali usaha penaklukan Korea berakhir dengan ditarik mundurnya pasukan Hideyoshi dari Semenanjung Korea pada tahun 1598 akibat dikalahkan pasukan gabungan Korea dan Cina, serta wafatnya Hideyoshi. Konflik suksesi pasca-Hideyoshi berakhir dengan munculnya Tokugawa Ieyasu sebagai pemimpin baru Jepang. Kekuasaan pemerintahan beralih ke tangan Ieyasu setelah mengalahkan pasukan pendukung Toyotomi Hideyori dalam Pertempuran Sekigahara.
10.Zaman Edo (1603-1868)
Pada zaman Edo adalah pemerintahan otonomi daerah berada di tangan lebih dari dua ratus pejabat daimyo. Sebagai klan terkuat, pemimpin klan Tokugawa dari generasi ke generasi menjabat sebagai shogun (sei-i taishōgun). Keshogunan Tokugawa yang bermarkas di Edo (sekarang Tokyo) memimpin para daimyo di masing-masing daerah otonom yang disebut domain (han). Kelas samurai ditempatkan oleh keshogunan di atas kelas rakyat biasa, petani, perajin, dan pedagang. Keshogunan mengeluarkan undang-undang yang mengatur segala aspek kehidupan, dimulai dari potongan rambut dan busana untuk masing-masing kelas dalam masyarakat. Shogun mewajibkan para daimyo secara bergantian untuk bertugas di Edo. Mereka disediakan rumah kediaman mewah di Edo agar tidak memberontak. Kekuatan militer daimyo daerah ditekan, dan diharuskan meminta izin dari pusat sebelum dapat memperbaiki fasilitas militer. Keshogunan Tokugawa runtuh setelah Perang Boshin 1868-1869. Zaman Edo adalah zaman keemasan seni lukis ukiyo-e dan seni teater kabuki dan bunraku. Sejumlah komposisi terkenal untuk koto dan shakuhachi berasal dari zaman Edo.

Makalah arti penting sosiologi dalam kehidupan masyarakat



BAB III PEMBAHASAN
Arti Penting Sosiologi Dalam Kehidupan Masyarakat Dan Perorangan.
Istilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi dalam catatan Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’ tersebut dan menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan Logosyang artinya  ilmu. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan dari individu yang saling berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang relatif sama.
Sosiologi bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan menarik kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku atau pattern sosial manusia. Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari sifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku namun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi tentang pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai dan seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek penelitiannya (masyarakat). Syarat-syarat terbentuknya masyarakat :1. Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama, 2. Merupakan satu kesatuan, 3. Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup bersama yang menimbulkankebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya.
Arti penting Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat :
1. Menambah Pengetahuan Kebhinnekaan Sosial Seperti: keragaman ras, suku dan agama, serta menambah pengetahuan tentang keberagaman budaya yang menyangkut system nilai dan norma, adat istiadat, kesenian, dan unsur-unsur budaya lainnya. Melalui pembelajaran sosiologi kita akan memperoleh pengetahuan tentang macam-macam karakteristik social individu maupun kelompok individu dalam masyarakat.
2. Menumbuhkan Kepekaan terhadap Toleransi Sosial Sosiologi bermanfaat untuk menumbuhkan kepekaan terhadap toleransi social dalam pergaulan sehari-hari, sehingga memungkinkan terjadinya hubungan saling perngertian dan saling menguntungkan.
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosila yang tidak dapat hidup sendiri dan
3
mandiri tanpa pertolongan orang lain, sehingga mesti membangun kerja sama saling menguntungkan antara umat manusia yang satu dengan yang lain.
3. Menghindari Konflik Sosial Pengetahuan sosiologi bermanfaat untuk menghindari konflik social, terutama konflik horizontal yang melibatkan pertikaian antargolongan, antarsuku, maupun antarras. Pada dasarnya konflik social itu akan terjadi jika di antara dua kubu mempunyai prinsip-prinsip atau pola piker yang berbeda-beda.
4. Menghindari Dominasi Sosial Memahami sosiologi bermanfaat untuk menghindari terjadinya dominasi social, dominasi politik, dominasi ekonomi, maupun dominasi kebudayaan. Dominasi social pada hakikatnya merupakan suatu bentuk penjajahan terselubung dari kelompok yang kuat kepada kelompok yang lemah, dari kelompok yang besar kepada kelompok yang kecil. Dengan tumbuhnya solidaritas social sebagai hasil pemahaman terhadap nilai-nilai karakteristik social dan individu melalui sosiologi, maka dominasi social, dominasi politik, dominasi ekonomi, maupun dominasi budaya dapat dihindari, paling tidak dapat dikurangi.
5. Meningkatkan Integritas Nasional Memahami sosiologi bermanfaat untuk meningkatkan integritas nasional dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju yang memiliki standart hidup yang tinggi. Sebagai bangsa yang majemuk, yang berbhinnekaan ras, suku, dan agama sering kali menimbulkan ekses-ekses yang negative. Untuk menghindari hal tersebut, diperlukan adanya saling pengertian dan kerja sama yang erat di antara unsure-unsur social yang saling berbeda pada masyarakat yang majemuk, sehingga dapat meningkatkan integritas social bagi masyarakat tersebut.

  1. Tahapan Perkembangan Fisik Manusia.
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.Dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat unik manusia.
  1. Pengertian Perkembangan Manusia
4

Dalam buku “Human Development”, definisi perkembangan manusia adalah proses
perubahan dan kemantapan/kematangan yang dilalui sepanjang rentang kehidupan seseorang. Tujuan ilmu perkembangan ini agar manusia lebih mengerti tentang dirinya. Perubahan dan kemantapan mencakup pada perkembangan fisik yang meliputi pertumbuhan tubuh dan otak, sensori, ketrampilan, kesehatan. Perkembangan kognitif yang meliputi belajar, perhatian, memori, bahasa, berfikir, berargumen dan kreativitas. Perkembangan psikososial  yang meliputi emosi, kepribadian dan hubungan sosial. Tapi tidak ada definisi yang baku dalam tahapan perkembangan ini, tergantung pada konstruk sosial yang dianut di masing-masing negara atau budaya. (Papalia et al, 2007)
  1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
Perkembangan itu komplek, setiap individu dalam tahapan perkembangan yang sama menunjukkan perbedaan, seperti ukuran tubuh, keadaan emosi, intelegensi, dan sebagainya. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan menurut Papalia et al (2007) dalam buku “Human Development” adalah:
a.  Keturunan (nature), yaitu sifat bawaan dari orang tua biologis, misalnya kecerdasan dan watak.
b.  Lingkungan (nurture), yaitu tempat dan kondisi sosial di mana individu tumbuh dan berkembang.
c.  Kematangan, kesiapan individu untuk menguasai ketrampilan baru, misalnya kematangan otak dan tubuh pada fase anak-anak awal, sehinggga mempunyai kemampuan untuk berjalan dan berbicara. Karakteristik diri dan pengalaman sangat berperan dalam beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal.
d.  Keluarga (cara mendidik, perhatian dan memperlakukan anak)
e.  Status sosial dan ekonomi (penghasilan, pendidikan, dan pekerjaan, kemiskinan)
f.   Budaya (adat, tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, bahasa, perilaku modeling dari orang tua)
g.  Ras/suku (leluhur, bangsa, agama, bahasa, yang membentuk identitas diri)
  1. Pengaruh Normatif dan Non-normatif
5
Untuk mengerti kesamaan dan perbedaan di masa perkembangan, kita harus melihat apakah tahap perkembangan tersebut dialami oleh sebagian besar individu atau hanya individu tertentu. Pengaruh normatif adalah pengalaman yang dialami oleh hampir semua individu sepanjang rentang kehidupannya. Jadi mereka mengalami pengalaman yang sama sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengalaman normatif seperti kematangan seksual yaitu pubertas dan menopause, peran sosial yaitu dalam pendidikan, menikah, menjadi orang tua dan pensiun. Pengaruh non-normatif adalah peristiwa yang tidak biasa yang dialami individu yang berdampak dalam kehidupan individu. Suatu peristiwa yang terjadi pada suatu waktu di rentang kehidupan. Peristiwa non-normatif seperti menikah di usia remaja, meninggal sewaktu kecil, mengalami kecelakaan pesawat, memenangkan lotre.
  1. Tahap-Tahap Perkembangan Manusia
Dalam buku “Human Development” karangan Papalia et al (2007) disebutkan tahapan-tahapan perkembangan manusia yaitu:
  1. Masa prenatal
  2. Masa bayi & toddler ( lahir-3 tahun)
  3. Anak-anak awal (3-6 tahun)
  4. Anak-anak pertengahan (6-11 tahun)
  5. Remaja /adolescence (11-20 tahun)
  6. Young adulthood (20-40 tahun)
  7. Middle adulthood (40-65 tahun)
  8. Late adulthood (65 tahun ke atas)
  1. Tugas-Tugas Perkembangan Manusia
Tahapan perkembangan manusia  mempunyai 3 dimensi tahapan perkembangan, yaitu perkembangan fisik, perkembangan kognisi dan perkembangan psikososial. Perkembangan fisik terdiri dari pertumbuhan fisik dan otak, kapasitas sensori, ketrampilan motorik dan perkembangan kesehatan. Sedangkan untuk perkembangan kognisi adalah berupa perubahan dalam kemampuan mental, contohya pembelajaran, perhatian, memori, bahasa, pemikiran, penalaran dan kreatifitas. Untuk perkembangan psikososial perubahan dalam emosi,
6
kepribadian, dan hubunga sosial. Pada bagian ini, penulis akan memaparkan tugas perkembangan sesuai rentang waktu pengalaman yang masih diingat oleh subyek. Ada lima tahapan perkembangan yang dilalui dan masih diingat oleh subyek, yaitu masa toddler, masa anak awal, masa anak petengahan, masa remaja dan masa dewasa awal.
    1. Bayi dan Toodler
Pada tahapan ini dialami seorang individu dimulai pada saat bayi sampai mencapai umur 3 tahun. Perkembangan fisik meliputi  beroperasinya semua sistem rasa dan tubuh dengan tingkatan yang bervariasi, perkembangan otak yang kompleks dan tingginya pengaruh lingkungan, pertumbuhan dan perkembangan fisik (ketrampilan) berlangsung dengan cepat. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan  untuk belajar dan mengingat peristiwa yang saat ini terjadi, pengunaan simbol dan kemampuan untuk memecahkan masalah diakhir tahun ke-2, dan berkembangnya pemahaman dan bahasa dengan cepat. Perkembangan psikososial meliputi terbentuk hubungan kelekatan dengan orang tua, caregiver dan orang lain dengan kuat, berkembangnya sistem kewaspadaan diri, adanya perubahan dari ketergantungan menjadi mandiri. Meningkatkan ketertarikan dengan anak-anak yang lain yang seumuran.
    1. Anak-Anak Awal (Early Childhood)
Rentang umur dalam tahap ini adalah 3-6 tahun. Perkembangan fisik meliputi  mengalami pertumbuhan fisik yang stabil, penampilan fisik menjadi lebih ramping dan proporsional seperti orang dewasa, biasanya terjadi berkurangnya nafsu makan dan kurang tidur, meningkatnya ketrampilan dan kekuatan gerakan. Perkembangan kognitif meliputi pemahaman mengenai perspektif orang lain berkembang, ketidakmatangan kognitif karena memiliki beberapa ide yang tidak logis mengenai dunia, berkembangnya memori dan bahasa, kecerdasan dapat diprediksi, mempunyai pengalaman belajar di preschool dan kindergarten. Perkembangan psikososial meliputi  konsep diri dan pemahaman emosi menjadi lebih kompleks, meningkatnya kemandirian, inisiatif, dan kontrol diri, berkembangnya identitas gender, permainan menjadi lebih imajinatif, elaboratif dan melibatkan orang lain (sosial), berkembangnya sifat menolong, agresif dan ketakutan.
7
    1. Anak-Anak Pertengahan (Middle Childhood)
Tahapan ini dialami individu dimulai dari umur 6 sampai 11 tahun. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan fisik lambat, meningkatnya kekuatan dan ketrampilan atletis, mengalami masalah pada sistem pernafasan,tetapi umumnya kesehatan lebih baik di rentang kehidupan. Perkembangan kognitif meliputi menurunnya egosentris, anak mulai berfikir secara logis, tapi nyata, menigkatkan kemampuan memori dan bahasa, memasuki sekolah dasar, karena secara kognitif mengizinkan. Perkembangan psikososial meliputi konsep diri lebih konpleks, yang mempengaruhi sistem perhargaan dirinya, kontrol yang berubah dari orang tua ke anak (agak kurang diperhatikan kebutuhannya), pentingnya hubungan dengan teman sebaya.
    1. Remaja (Adolescence)
Tahapan perkembangan ini dimulai sejak individu berumur 11 tahun sampai 20 tahun. Perkembangan fisik meliputi perubahan fisik dengan cepat, terjadinya kematangan alat reproduksi, meningkatnya gangguan makan (eating disorder) dan pengunaan narkoba dan obat-obatan terlarang dalam rangka pencapaian identitas diri. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan berfikir abstrak, dan berkembangnya pengunaan alasan yang ilmiah, ketidakdewasaan berfikir dalam beberapa perilaku dan kebiasaan, pendidikan difokuskan untuk persiapan ke pendidikan yang lebih tinggi dan universitas. Perkembangan psikososial meliputi pencarian identitas termasuk identitas seksual, hubungan dengan orang tua baik, pergaulan dengan teman sebaya berdampak positif atau negatif.
    1. Dewasa Awal (Young Adulthood)
Dewasa awal ini merupakan masa transisi masa remaja menuju dewasa. Masa ini disebut dengan “masa muda” (Kenniston dalam Santrock, 1995). Transisi ini ditunjukan dengan  kemandirian ekonomi dan kemandirian membuat keputusan ( karir, nilai-nilai, keluarga, hubungan, dan gaya hidup) dan merupakan transisi dari sekolah menengah menuju universitas. Tahapan perkembangan ini dimulai ketika individu berumur 20 tahun sampai 40 tahun.
  1. Perkembangan Fisik
8
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki. Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin. Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja. Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa. Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
Di masa ini, pemuda berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, serta di puncak fungsi sensoris dan motoris, semua fungsi tubuh berkembang sempurna, ketajaman visual, intensitas rasa, bau, sensitif terhadap rasa sakit dan temperatur. Dan akan mengalami penurunan pada usia 45 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan yaitu genetik, perilaku (apa yang dimakan (nutrisi), pola tidur, aktifitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang). Faktor yang tidak langsung seperti kondisi sosial-ekonomi, ras, gender dan hubungan dengan orang lain. Hal-hal ini memberi kontribusi besar pada kesejahreaan pada saat ini dan mendatang. Hubungan perilaku dan kesehatan mengambarkan hubungan antara aspek fisik, kognitif dan emosional.
~Perkembangan Sifat dan Pemikiran Manusia
9
Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup dari berburu dan berladang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian meningkat menjadi petani dan peternak yang menetap.Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini. Berikut ini,pengelompokan perkembangan kecerdasan manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa.
1.Masa bayi (0 – 2 Tahun)
Masa bayi menurut psikologi disebut juga sebagai periode sensomotorik. Pada periode ini,perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat. Ia mulai belajar makan,berjalan,berbicara,dan mengikatkan diri pada orang lain. Dengan gerakan – gerakan anggota tubuhnya,ia belajar memadukan keterangan – keterangan melalui semua alat inderanya.
2.Masa Kanak – kanak ( 3 – 5 Tahun )
Masa kanak – kanak disebut sebagai periode praoperasional,dengan kisaran usia 2 – 7 tahun. Pada periode ini,dorongan keingintahuannya sangat besar,sehingga banyak yang menyebut masa ini sebagai masa bertanya.Apalagi pada masa ini si anak sudah memiliki keterampilan berbahasa lisan.Namun,pada masa ini pengungkapannya sering menggunakan lambang – lambang,seperti bermain mobil dengan garasinya menggunakan kotak kosong.
3.Masa Usia Sekolah ( 6 – 12 Tahun )
Masa ini disebut juga sebagai periode operasional nyata,dengan kisaran usia 7-11 tahun. Pada periode ini,anak sangat aktif,ditandai dengan perkembangan fisik, dan motorik yang baik. Para ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai “ masa tenang”,karena proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuan individu. Perolehan pengetahuannya masih dengan induksi (pengamatan dan percobaan),walaupun sudah dimulai dengan menggunakan penalaran dan logika.
4.Masa Remaja ( 13 – 20 Tahun )
Masa remaja disebut juga periode operasional formal ( 11 – 15 tahun).Periode ini merupakan masa pertentangan (konflik),baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa. Mereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang dewasa,padahal secara fisik,mental,dan emosional belum mampu menggunakan nalar serta berhipotesis.
10

5.      Masa dewasa ( > 20 Tahun )
Masa dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri.Mereka mampu mengendalikan perilakunya dengan baik,menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.
  1. Perkembangan Kognitif
Pikiran sehat menyatakan cara berfikir pemuda berbeda dengan anak-anak dan remaja. Pemuda melakukan beberapa percakapan yang berbeda, memahami materi yang lebih rumit, mengunakan pengalaman untuk memecahkan masalah.
  1. Perkembangan Moral
Dalam teori Kohlberg, masa dewasa, penilaian moral seringkali menjadi lebih kompleks. Pengalaman mengarahkan orang dewasa untuk mengevaluasi kembali kriteria mereka tentang benar dan salah. Sebagian orang secara spontan menyebut pengalaman personal sebagai alasan jawaban mereka terhadap dilemma moral. Misalnya, orang-orang yang mengidap kanker atau saudara yang memiliki penyakit tersebut, berkecenderungan lebih besar memaafkan pria yang mencuri obat mahal demi istrinya yang sedang sakit sekarat, dan menjelaskan pandangan ini dari pengalaman mereka sendiri.
  1. Perkembangan Psikososial
Tahap perkembangan psikososial Erikson, masa dewasa awal ini berada pada tahap ke-6 yaitu “intimidasi vs isolasi”, Jika seorang dewasa awal tidak dapat membuat komitmen personal yang dalam terhadap orang lain, maka mereka akan terisolasi dan terpaku pada kegiatan dan pikiran sendiri (self absorb). Akan tetapi, mereka juga butuh kesendirian sebagai upaya merefleksikan kehidupan meraka. Ketika mereka berusaha menyelesaikan tuntutan saling berlawanan dari intimidasi, kompetisi dan jarak, mereka mengembangkan pemahaman etis, yang dianggap Erikson sebagai tanda kedewasaan.
  1. Arti Pentingnya Sosiologi Bagi Perorangan.
Sosiologi terhadap seseorang individu adalah kemampuan orang tersebut dalam menilai
11
seseorang dan menemukan cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan orang lain akan terasah dengan baik dan tentu saja skill semacam ini sangat berguna, baik untuk keperluan pribadi maupun keperluan dalam melakukan pekerjaan.
1.Keteraturan pada pola hidup di lingkungan.
Manusia dalam mencapai pola hidupnya di hadapkan pada dua pilihan yaitu ingin lebih baik ataukah sebaliknya? Di dalam ilmu sosiologi bermasyarakat dengan berdampingan tidak hanya asal kumpul, asal mengikuti dalam hal apa saja. Di sini sosiologi memberi manfaat bagaimana seseorang di beri batasan dan di beri aturan-aturan yang cenderung mutlak secara umum maupun dari sisi spiritual dalam tanda kutip. Seseorang terlihat mempunyai pola hidup yang baik apabila ia memberlakukan, menghormati, serta melaksanakan dari aturan-aturan yang ada, serta poin jela yang perlu di garis bawahi tidak menganggap aturan itu menjadikan arti di larangnya hak kebebasan pola hidup di lingkungan masyarakat menjadi bekal serta cirri dari setiap pribadi seseorang di manapun ia berada, ia sudah mengerti aturan yang seimbang memanage diri. Ciri pola hidup yang teratur merefleks, spontan dengan mengingat aturan-aturan yang baik untuk dirinya dan orang lain, maka ia berhasil membuat pola hidup yang tahu akan aturan pada lingkungannya.
2.Menghormati pada sebuah perbedaan.
Sosiologi memberikan manfaat bagaimana seseorang dapat saling menghormati dari semua bukti-bukti yang teruji memberikan pengertian perbedaan apapun dapat di satukan dan saling menguatkan dari sisi-sisi yang berbeda. Contohnya dalam sebuah perbedaan pendapat pada forum yang sangat penting untuk mewujudkan satu persamaan yang saling di butuhkan satu dengan yang lainnya tanpa ada sikap dan perilaku yang membuat perbadaan itu seakan-akan yang menjadikan diri seorang rendah, merasa tidak adil. Karena memang hak asasi manusia adalah mutlak pada siapapun itu.
3.Menciptakan Kerjasama antar pihak.
Pengetahuan sosiologi menciptakan macam-macam ide sosial pada pembangunan sebuah kemajuan ilmu-ilmu sosial keterkaitan akan kerjasama antar pihak tertentu untuk mencapai sesuatu yang saling menguntungkan dan tidak merugikan pihak lain. Pada proses
12
kerjasama pun terdapat interaksi dan timbal balik yang di inginkan oleh orang-orang yang terlibat kerjasama. Kerjasam memerlukan standart mutu yang ditentukan pada manfaat kerjasama yang baik, seperti apa yang menjadi ciri penelitian terapan.
4.Penyesuaian Diri pada Lingkungan
Sosiologi juga memberi manfaat penuntun, pengarah pada setiap diri seseorang dalam menempatkan diri pada suatu lingkungan masyarakatnya serta pemahaman pada setiap karakterisasi lingkungan tempat yang kita sedang berdiri. Sebagaimana pada sosiologi kontak langsung dengan seseorang tidak dapat di hindari. Dimana dapat memberikan pengetahuan cara bersosialisasi kumpul dengan khalayak dengan hanya mendahulukan ego sendiri termasuk penghambat untuk kita lebih menyesuaiakan lingkungan. Karena rasa ke-AKUan tidak bisa membuat proses-proses berbaur lebih baik pada pihak manapun.
5.Perbaikan Diri Menanggapi Masalah
Sosiologi juga tak jauh dari materi yang pernah ada tentang penngendalian, adapun termasuk pengendalian diri dalam melihat satu titik masalah yang tidak bisa di keluarkan dan dipecahkan dengan amarah, merasa benar dan seolah-olah kesalahan selalu di pihak lain. Musyawarah dengan saling mengakui dan saling meraba diri atau introspeksi diri “apa yang kurang dari diri saya, perilaku saya ?” tidak hanya berselisih satu sama lain, karena kita saling berdampingan untuk saling mengisi dengan tanggung jawab serta langkah dewasa untuk tidak terpuruk pada masalah. Kita perlu berinteraksi dan berhati-hatidi setiap mengambil keputusan untuk tidak masuk pada lubang yang sama.





13