Kamis, 17 April 2014

Soal Jawaban Manajemen Kepemimpinan



SOAL- SOAL PERTANYAAN
KELAS 6 (A) PRODI SEJARAH
v  Pertanyaan Untuk Kelompok 6
Dari malveni, dari kelompok 5
  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan, sebagai berikut:
  1. keputusan strategic
  2. keputusan yang bersifat taktik
  3. keputusan yang bersifat teknis
  4. keputusan operasional
Di Jawab oleh Surasmo dari kelompok 6
a. strategi dikembangkan pada manajemen tingkat puncak dan berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam level puncak
Ø  Berdasarkan tingkat keteraturannya, perumusan strategi  adalah berkesinambungan namun tidak teratur karena harus menyesuaikan dengan dinamika yang terjadi. Sementara.
Ø  Atas dasar jumlaha alternatif kemungkinan, strategi mempunyai lebih banyak pilihan daripada taktik.
Ø  Dari sisi rentang waktu, strategi lebih mengarah kepada jangka panjang,
b. , sedangkan taktik dirumuskan pada tingkat manajemen yang lebih rendah.
Ø  Taktik ditentukan atas dasar siklus periodik dengan jangka waktu relatif tetap, seperti hanya anggaraan tahunan.
Ø  taktik lebih mengacu pada hasil dalam jangka pendek.
Ø  taktik diterapkan pada tingkatan hirarki yang lebih rendah, maka taktik cenderung lebih rinci tergambar.
Perusahaan mengimplementasikan manajemen strategi
Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan di implementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengertian manajemen strategi menurut Hadar Nawawi (2005;148-149), adalah perencanaan berskala besar yang disebut perencanaan strategi yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusanyang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif di sebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan jasa serta pelayanan yang berkualitas, denga diarahkan pada optimalisasi mencapai tujuan disebut tujuan strategi dan berbagai sasaran tujuan opersioanal organisasi.
c. keputusan yang bersifat teknis
Keputusan teknis adalah suatu proses yang dapat menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan dalam cara efektif dan efisien. Tingkat ini lebih ditekankan pada fungsi pengawasan dan sedikit sekali fungsi perencanaan. Pada tingkat ini pengambilan keputusan terprogram dapat dilaksanakan. Contoh jenis pengambilan keputusan ini adalah penerimaan atau penolakan kredit, pengendalian proses, penentuan waktu, penerimaan, pengiriman, pengawasan inventaris dan penempatan karyawan.
d. keputusan operasional
Keputusan Operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang paling bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi.
Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.
Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan
dan pengendalian. Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
Tanggung Jawab Manajer Operasi
Ø  Menghasilkan barang dan jasa.
Ø  Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
Ø  Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Pertanyaan  Neliana dari kelompok 2
  1. Jelaskan latar belakang mana jemen sebagai penentu arah dan berikan contoh manajemen sebagi kenentu arah?
Di jawab oleh surasmo dari kelompok 6
Menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusiayang semakin besar jumlahnya serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaranitulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepadasetiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidaklepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimaltanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnyadalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memilikikemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.
Contoh  penentu arah (direction setter). Peran ini merupakan peran di mana seorang
pemimpin menyajikan suatu visi, meyakinkan gambaran atau target untuk suatu organisasi, guna diraih pada masa depan, dan melibatkan orang - orang dari " get - go." Hal ini bagi para ahli dalam studi dan praktek kepemimpinan merupakan esensi dari kepemimpinan. Sebagai penentu arah, seorang pemimpin menyampai kan visi, mengkomunikasikannya, memotivasi pekerja dan rekan, serta meyakinkan orang bahwa apa yang dilakukan merupakan hal yang benar, dan mendukung partisipasi pada seluruh tingkat dan pada seluruh tahap usaha menuju masa depan.
v  Pertanyaan Untuk Kelompok 7
v  Dari Nellianah
Untuk memelihara hubungan agar terjadinya hubungan yang baik didalam organisasi yakni ada 4. Coba anda jelaskan keempat hubungan tersebut!
Di jawab oleh M. Agung Wijaya
1.      Mempunyai persepsi yang tepat tentang citra organisasi yang bersangkutan.
Maksutnya, kita memiliki pandangan yang positif  terhadap apapun yang dikeluarkan oleh organisasi, baik berupa kebijaksanaan, aturan, dll. Kita menganggap hal-hal yang demikian adalah tindakan, kebijaksanaan untuk memajukan atau memperoleh tujuan yang ingin dicapai.
2.      Memahami berbagai kebijaksanaan yang ditempuh oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan.
Maksutnya, didalam suatu oraganisasi pasti ada kebijakan-kebijakan dan aturan-aturan yang harus dilaksanakan dan di taati. Agar tujuan yang ingin dicapai organisasi bisa terwujud.
3.      Mencegah timbulnya salah pengertian tentang arah yang hendak di tempuh oleh organisasi.
Maksutnya, mencegah timbulnya salah persepsi antara anggota organisasi. Karena dengan adanya salah pengertian antara individu satu dengan individu yang lain, ini sangat menghambat tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi. Karena kurang kerjasama antara anggota organisasi yang mengalami salah persepsi tersebut. Hendaknya apabila terjadi yang demikian, kita harus langsung menengahi masalah tersebut. Agar tujuan organisasi dapat berjalan sesuai yang inginkan.
4.      Pada akhirnya memberikan dukungan kepada organisasi.
Maksutnya, setelah menjaga hubungan yang baik dengan sesama anggota organisasi, ini semua memberikan kesolidan antar anggota sehingga dengan demikian dengan kerja sama yang baik ini memudahkan untuk memproleh tujuan yang diinginkan, dan para anggota ini memberikan dukungan penuh terhadapa organisasi.

v  Pertanyaan Untuk Kelompok 8
  1. Dari Dan Ali, kelompok : 5
Jelaskan bagaimana cara pemimpin sebagai komunikator yang efektif?
Dijawab oleh Novi Herwani
Komunikasi yang efektif sebagai kounikator adalah merupakan usaha untuk mencitakan suasana saling pengertian,melancarkan usaha,membangkitkan kesadaran dan idealism serta memotivasi untuk bekerja lebih keras lagi .di dalam komunikasimyang efektif,seorang komunikator yang baik tidak selalu memimpin percakapan tanpa membei kesempatan pada yang lain.
  1. Pertanyaan dari Mubarok
Hal hal apa saja yang harus dilakukan pemimpin untuk mencapai komunikator yang efektif dan  apa makna yang terkandung dalam “conaitto sine qua non’’?
Dijawab oleh Eka PutriYuni
Seorang menejer yang merupakan komunikator yang baik dapat menjelaskan visi dan strategi untuk timnya kemampuan komunikasi yang baik sangat penting untuk fungsi efektif di tim dan membantu dalam pengambilan keputusan juga. Seorang manajer juga harus menjadi pendengar yang baik juga dia harus menghormati sudut pandang dan pendapat dari bawahannya.
Sedangkan makna yang terkandung dalam “conaitto sine qua non’’ yaitu sebuah syarat yang harus dipenuhi tanpa itu berarti tidak dapat terjadi,bisa dibilang apabila syarat itu tidak ada maka jadi pemimpin yang efektif itu tidak bisa atau tidak relevan.

v  Pertanyaan Untuk Kelompok 9:
  • Dari Febriyanti Kelompok 4
Jelaskan cara- cara/ teknik- teknik fungsi pimpinan sebagai mediator dalam mengatasi suatu konflik yang mungkin timbul dalam satu organisasi?
v  Jawaban :
  • Oleh Muhammad Deri Juniko (2011.131.044) Kelompok 9
Semua jenis konflik yang timbul, baik yang tergolong fungsional dan konstruktif maupun yang tergolong disfungsional dan destruktif, harus diatasi dan disinilah peranan pimpinan selaku moderator menjadi sangat penting. Teori yang telah dikembangkan dewasa ini memberikan petunjuk tentang adanya lima teknik atau cara yang dapat digunakan oleh seorang pimpinan selaku moderator dalam usahanya menangani konflik yang timbul, baik antara individu yang tergabung dalam satu kelompok kerja maupun antara berbagai kelompok yang terdapat dalam organisasi. Teknik atau cara tersebut adalah, sebagai berikut:
  1. Kompetisi
Persaingan yang sehat antara individu dalam satu kelompok kerja dan antarkelompok dapat merupakan daya dorong yang kuat untuk meningkatkan prestasi kerja, produktivitas dan inovasi. Hanya saja perlu ditekankan bahwa satu- satunya alas an untuk mendorong persaingan itu ialah kepentingan organisasi, bukan kepentingan orang per orang dan bukan pula kepentingan kelompok tertentu dalam organisasi. Artinya, kompetisi harus diartikan sebagai usaha berlomba- lomba untuk memberikan yang terbaik baik organisasi. Ternyata teknik ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi konflik. Cara ini dipandang tepat apabila situasi yang dihadapi menunjukkan tiga sikap, yaitu:
  • Organisasi menghadapi keadaan darurat dan oleh karenanya diperlukan tindakan cepat, misalnya adanya keputusan segera,
  • Terdapat hal- hal penting dalam menuntut diambilnya tindakan yang tidak popular, misalnya pengurangan dana, penegakan disiplin secara ketat dan tindakan sejenis lainnya,
  • Timbul masalah yang menyangkut kelangsungan hidup organisasi sebagai keseluruhan.
Jadi, teknik mengatasi konflik yang terwujud dalam bentuk dorongan persaingan digunakan dalam situasi kritis pada waktu mana para anggota organisasi diharapkan berbuat segala sesuatu yang mungkin dilakukan demi teratasinya situasi krisis tersebut.
  1. Kolaborasi
Peranan seorang pimpinan selaku mediator dalam mengatasi konflik dengan mendorong kolaborasi antara individu dan atau antara kelompok dalam organisasi ternyata bermanfaat dan efektif jika situasi yang dihadapi mempunyai ciri- ciri:
  • Situasi yang dihadapi memerluakan ditemukannya jalan keluar yang integratif dalam hal terdapatnya dua kepentingan yang terlalu penting untuk dikompromikan,
  • Apabila sasaran yang di ingin dicapai adalah menumbuhkan keinginan belajar dikalangan pihak- pihak yang terlibat,
  • Apabila konflik yang dihadapi menuntut penggabungan dari pelbagai pandangan yang bertolak dari perspektif yang berbeda,
  • Situasi menuntut adanya komitmen berbagai pihak dengan menginkoordinasikan berbagai kepentingan menjadi kebersamaan,
  • Apabila hubungan kerja terganggu karena adanya prinsip yang berbeda- beda.
Jelaslah bahwa teknik ini bermanfaat untuk digunakan jika situasi konflik yang timbul dan hendak diatasi timbul sebagai akibat dari persepsi yang berbeda- beda tentang apa yang dipandang sebagai kepentingan individu atau kelompok. Teknik ini mengakui adanya perbedaan tersebut karena dengan meluruskan persepsi yang berbeda- beda untuk kesamaan pendapat tentang kebersamaan kepentingan organisasional dapat diwujudkan yang menghasilkan kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat.
  1. Pengelakan
Teknik lain yang dapat dan biasa digunakan oleh seorang pimpinan dalam menangani konflik yang timbul dalam organisasi yang dipimpinya ialah teknik pengelakan. Teknik ini dipandang efektif apabila situasi konflik yang dihadapi mempunyai tujuh sifat berikut:
  • Apabila diketahui bahwa permasalahan yang menimbulkan situasi konflik sesungguhnya tidak penting atau kalau dipandang ada permasalahan lain yang dianggap lebih penting dan memerlukan penanganan segera,
  • Apabila pimpinan merasa bahwa pihak- pihak yang terlibat berpendapat bahwa kecil kemungkinan terjalinnya kepentingan mereka,
  • Apabila disrupsi yang mungkin timbul lebih besar bobotnya dibandingkan dengan keuntungan yang mungkin diperolah apabila konflik tidak diatasi,
  • Apabila pihak- pihak yang terlibat memerlukan waktu untuk menenangkan diri dan perlu kesempatan berpikir dengan tenang guna memperoleh perspektif yang tepat,
  • Apabila ketubuhan akan informasi tambahan lebih penting dari adanya tindakan segera,
  • Apabila ada orang lain yang dapat menyelesaikan konflik itu dengan cara yang lebih efektif diluar pihak- pihak yang sekarang terlibat,
  • Apabila sitruasi konflik nampaknya hanya bersifat simptomatik dan konflik yang sesungguhnya belum menampakkan diri secara jelas.
Dari ciri- ciri diatas terlihat adanya jenis- jenis konflik tertentu yang tidak membahayakan kelangsungan hidup organisasi dan tidak pula terlalu mempengaruhi iklim kerja dalam organisasi apabila pimpinan selaku mediator mengambil keputusan untuk menunda penanganan konflik tersebut. Inilah yang dimaksud dengan teknik pengelakan.
  1. Akomodasi
Teknik ini mendorong timbulnya sikap yang akomodatif diantara pihak- pihak yang terlibat dalam situasi konflik tertentu dan dipandang tepat digunakan apabila:
  • Pimpinan selaku mediator melihat bahwa salah satu pihak merasa bahwa pihaknya memang salah dan oleh karenanya perlu diberikan kesempatan untuk mendengar dan belajar dari orang atau pihak lain,
  • Terdapat perasaan dikalangan pihak- pihak yang terlibat bahwa ada hal- hal tertentu yang dipandang lebih penting bagi pihak lain dibanding pihak sendiri yang berarti bahwa mendahulukan kepuasan pihak lain itu harus mnjadi pertimbangan utama,
  • Membina iklim yang memungkinkan pihak lain menerima pandangan pihak sendiri jauh lebih penting dari tindakan segera,
  • Terdapat perasaan bahwa sangat penting memperkecil kerugian bagi diri sendiri karena ternyata pihak lain lebih kuat,
  • Keserasian dan stabilitas dipandang sangat penting bagi kehidupan organisasional,
  • Pimpinan merasa perlu memberikan kesempatan kepada para bawahan untuk belajar dari pengalaman dan kesalahan yang diperbuatnya yang menimbulkan situasi konflik tersebut.
Terlihat dengan jelas bahwa cara penyelesaian situasi konflik yang akomodatif merupakan kebalikan dari cara yang konfrontatif. Yang menonjol dalam penggunaan teknik ini ialah usaha pimpinan untu mendorong sikap mengalah dikalangan pihak- pihak yang terlibat.
  1. Kompromi
Seorang pimpinan, dalam usahanya mengatasi situasi konflik yang timbul diantara para anggotanya, dapat menggunakan teknik yang mendorong sikap yang kompromistik. Sebagai halnya dengan teknik- teknik lain yang dapat digunakan dalam mengadapi berbagai situasi konflik, ketepatan teknik ini pun sangat tergantung pada situasi konflik yang dihadapi. Menurut teori, teknik ini tepat digunakan apabila situasi konflik yang hendak diatasi mempunyai lima sifat, yaitu:
  • Pencapaian sasaran tertentu memang penting akan tetapi tidak sedemikian pentingnya sehingga sikap yang tegas dan keras diperlukan,
  • Apabila pihak “lawan” dengan kekuatan yang sama dengan kekuatan yang dimiliki oleh pihak sendiri sudah terikat pada tujuan tertentu yang sifatnya “mutually”,
  • Apabila pemecahan yang ingin dicapai bersifat sementara terhadap permasalahan yang sesungguhnya kompleks karena pemecahan tuntas terhadap permasalahan yang kompleks itu diperhitungkan justru akan mempertajam konflik yang telah ada,
  • Apabila pemecahan harus ditemukan dengan segera sehingga asal saja pemecahan itu memadai, pihak- pihak yang berkepentingan dapat menerimanya,
  • Apabila yang diperlukan adalah tindakan pengamanan mungkin bersifat sementara karena cara lain seperti kolaborasi atau kompetensi tidak mendatangkan hasil yang diharapkan.
Dari pembahasan singkat diatas terlihat bahwa teknik kompromi hanya tepat untuk usaha mengatasi situasi konflik apabila hasilnya dipandang memadai apabila status quo dapat dipertahankan sambil melakukan upaya yang diharapkan mendatangkan hasil yang relatif permanen.
v  Pertanyaan Untuk Kelompok 10 :
  1. Febriyan ardiansyah             (2011 131 091)
  2. Meilda Vrasista                     (2011 131 045)
  3. Intan eka fitriyani                 (2011 131 131)
Kelas : 6 A
1)      Pertanyaan dari Dewi Yulianti kelompok 7
Jelaskan tugas-tugas pokok pemimpin selaku integrator secara umum ?
Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain :
  1. Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan :
- Penyusunan Rencana
- Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian
- Pelaporan

b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun

c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing secara baik

d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien

e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis

f. Menyusun fungsi manajemen secara baik

g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas

h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar

  1. Pertanyaan dari Yusuf Suriawan kelompok 9
Jelaskan integrator seperti apa ?
Jawab :
Integrator adalah seorang pimpinan / pemimpin jabatan paling tertinggi di dalam organisasi. Salah satu contohnya adalah kepala sekolah karena dia adalah seorang pimpinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar