BAB
I
Pendahuluan
A.latar
belakang
Angka kematian ibu (AKI) merupakan
indikator untuk menilai keadaan pelayanan obstetri. Menurut data World Health
Organitation (WHO),sebanyak 99% kematian
ibu akibat persalian atau
kelahiran terjadi dinegara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan rasio 450 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup. Menurut data WHO penyebab kematian ibu adalah kematian
dan komplikasi kehamilan ,persalinan,nifas masih sangat tinggi. Setiap satu
menit di dunia , seorang ibu meninggal dan dalam satu tahun ada sekitar 600.000
orang ibu meninggal akibat kehamilan,melahirkan ,dan nifas (WHO,2007).
Berdasarkan data survei demokrasi
kesehatan indonesia (SDKI),AKI tahun 2007 yaitu 248 per 100.000 kelahiran hidup
sedangkan angka kematian bayi (AKB)yaitu 26,9 % per 1000 kelahiran
hidup,menurut data SDKI penyebab kematian ibu
yang paling besar adalah pendarahan (28%),keracunan kehamilan/eklampsia
(kaki bengkak dan darah tinggi) sebanyak (24 %),dan infeksi sebanyak (11%).
Departemen kesehatan (DepKes)
menargetkan pada tahun 2009 AKI menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB
menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup (DepKes,2007). Menutut kepala dinas
kesehatan kota palembang,Dr.Hj.Gema Asiani, M.kes mengatakan bahwa pada tahun
2007 AKI di palembang sebesar 51 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun
2008 menjadi 53 per 100.000 kelahiran hidup dan pada bulan Agustus lalu turun
menjadi 27 per 100.000 kelahiran hidup.Rendahnya AKI karena masyarakat kurang
mampu mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga medis di puskesmas maupun
rumah sakit secara gratis,tidak diperbolehkannya lagi tenaga bukan medis /
dukun beranak dalam menolong proses persalinan tetapi hanya di perbolehkan
membantu tenaga medis memandikan bayi serta membersikan kotoran (Sripo,2007)
Salah satu upaya
yang dapat di lakukan adalah memberikan pelayanan kesehatan maternal yang
efektif pada kehamilan,persalinan,dan nifas dengan komplikasi sehingga angka
kematian dan kesakitan dapat di kurangi.Dalam melaksanakan upaya tersebut
diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan untuk memberikan
pelayanan yang optimal (Prawirohardjo, 2006).
Pelayanan
kesehatan maternal yang efektif selama kehamilan yang dapat diberikan antara
lain yaitu tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan karena ibu dengan berat
badan yang berbeda maka berbeda pula
kenaikan berat badan yang diharapkan.untuk berat badan yaang yang ideal
kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 11,5-16 kg selama kehamilan,untuk
berat badan ibu dengan berat badan yang kurang atau kurus dianjurkan kenaikan
berat badan nya 12,5-18 kg,sedangkan pada ibu yang berat badan nya lebih atau
gemuk diperlukan kenaikan berat badan selama kehamilan hanya 7-11,5 kg selama
kehamilan (prastiwi,2010)
Berdasarkan uraian diatas maka penulis
tertarik untuk membuat study kasus pada Ny. R selama kehamilan,persalinan
,nifas, dan bayi baru lahir normal pada Ny.R di klinik AISYAH palembang dengan
menggunakan metode SOAP.
B .perumusan
masalah
Bagaimana menerapkan asuhan
kebidanan dengan metode SOAP pada ibu hamil,bersalin,nifas,dan bayi baru lahir
dapat terlaksana secara efektif di KLINIK AISYAH Palembang 2011?
C. Tujuan
penulisan
1.
Tujuan umum
Diharapkan mahasiswa dapat memahami
dan menerapkan asuhan kebidanan pada Ny. “R “ pada masa kehamilan,persalinan,nifas,
dan bayi baru lahir sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.
2. tujuan khusus
a. melakukan anamnesa untuk mengetahui data
dari klien seperti keluhan riwayat kesehatan.
b. membuat
diagnosa pada klien dan menindaklanjuti atau potensial masalah yang dapat
memperburuk kondisi klien dengan melakukan pemeriksaan secara tertur.
c. mengetahui
kebutuhan klien pada kehamilannya atau memberikan tindakan berupa rujukan bila
terjadi kegawat daruratan.
d.menyusun
perencanaan yang rasional dan asuhan sesuai
kebutuhan klien.
e. melaksanakan
perencanaan asuhan terhadap klien secara menyeluruh dan tetap terhadap masalah
dan diagnosa yang ada.
f. mengevaluasi
berhasil atau tidaknya asuhan kebidanan yang diberikan bidan terhadap klien.
D.Waktu dan
Tempat Pengambilan Kasus
ANC 1
Waktu : Tanggal 03 November 2010
Tempat : Klinik aisyah
ANC II
Waktu : Tanggal
Tempat : Klinik aisyah
ANC III
Waktu :
Tempat : Klinik aisyah
ANC IV
Waktu :
Waktu :
Tempat :
Partus
Waktu :
Tempat :
Kunjungan nifas
I (6 jam post partum )
Waktu :
Tempat :
Kunjungan nifas
II (Enam hari post partum )
Waktu :
Tempat :
Kunjungan nifas
III (Dua minggu post partum )
Waktu :
Tempat :
Kunjungan nifas
IV (Enam minggu post partum )
Waktu :
Tempat :
E.Gambaran Kasus
Pada study kasus ini
penulis mengambil kasus pada Ny.”R”,umur 27 tahun,hamil 36 minggu GPA , suku
palembang , pendidikan terakhir SMP,pekerjaan ibu rumah tangga , sudah
mempunyai anak dua,multigravida.
Pada waktu hamil ibu
memeriksakan kehamilan secara teratur.Saat ibu mengetahui bahwa ia terlambat
haid ( Trimester 1) dilakukan ANC pertama kali pada tanggal 23 April 2010
trimester pertama sampai saat akan melahirkan .Penulis melakukan ANC sebanyak 4
kali yaitu sejak usia kehamilan 36,37,38,minggu sampai 39 minggu , sampai ibu
memasuki masa bersalin .Selama penulis melakukan ANC pada Ny” R “ penulis tidak
mendapatkan keluhan yang cukup berat hanya saja yang me jadi masalah adalah
kenaikan berat badan ibu yang kurang yaitu 6 kg selama kehamilan. Keluhan yang
dirsakan oleh ibu hamil di katagorikan keluhan fisiologis yang dialami oleh ibu
hamil seperti ibu cepat lelah dan ibu mengeluh sering buang air kecil.Hal
tersebut perlu di perhatikan secara khusus dan harus diwaspadai agar tidak
berlanjut menjadi hal yang patologis.
Proses persalinan Ny. “R”berlangsung
normal dan baik ,karena ibu selalu berusaha untuk melaksanakan anjuran atau
pendidikan kesehatan yang diberikan oleh penulis pada waktu kunjungan antenatal care (ANC).Bayi lahir dengan
spontan pervaginampada tanggal 01 desember 2010 pukul 12.25 dengan jenis
kelamin laki-laki.Menangis kuat, berat badan 2500 gram, panjang badan 48 cm,
anus ( + ), cacat (-), ekstremitas atas dan bawah (+).
Kemudian ibu memasuki masa
nifas pertama tanggal 2 Desember 2010, nifas hari pertama berlangsung dengan normal,TFU 2 jari di bawah
pusat dan kolustrum ibu sudah ada.Payudara ibu terawat dengan baik karena ibu
telah melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai perawatan payudara untuk
persiapan laktasi selama hamil yang telah dianjurkan oleh penulis.Dan penulis
melakukan kunjungan rumah selama nifas sebanyak 3 kali.
F. Metode Penulisan
Pada laporan studi kasus ini
penulis menggunakan metode penulisan secara naratif.
G. Hasil yang
Diharapkan
a. Terlaksananya pengkajian dan analisa pada
klien
b.Terlaksananya pengidentifikasian data
secara benar terhadap diagnosa atau berdasarkan kebutuhan klien.
c.
Terlaksananya pengidentifikasian masalah atau diagnosis yang sudah
diidentifikasi.
d. Terlaksananya pengidentifikasian dan penetapan beberapa
kebutuhan setelah diagnosis dan masalah di tegakkan.
e. Telaksananya perencanaan asuhan terhadap
klien secara menyeluruh dan tepat terhadap masalah dan diangnosa yang ada.
f. Terlaksananya evaluasi berhasil atau tidaknya
asuhan kebidanan yang diberikan Bidan terhadap klien.
H. Sistematika Penulisan
Bab I yaitu pendahuluan,dalam bab I
penulis membahas masalah latar belakang, rumusan masalah , tujuan yang terdiri
dari tujuan umum dan tujuan khusus,waktu dan tempat pengambilan kasus,gambaran
kasus,metode penulisan,hasil yang di harapkan dan sistematika penulisan.
Bab II yaitu
tinjauan teori,dalam bab II penulisan pembahasan kehamilan,persalinan,dan nifas
dan bayi baru lahir.
Bab III yaitu
perkembangan kasus,dalam bab III penulis membahas manajemen kebidanan pada ibu
hamil, manajemen kebidanan pada bersalin, manajemen kebidanan pada nifas dan
manajemen kebidanan pada bayi baru lahir.
Bab IV yaitu
pembahasan, dalam bab IV penulis membahas masa kehamilan, masa persalinan ,
masa nifas dan masa bayi baru lahir.
Bab V yaitu
penutup,dalam bab V penulis membahas kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.lamanya hamil
normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) di hitung dari hari
pertama haid terakhir ( sarwono,2006 ).
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan
dan persenyawaan antara sel telur ( ovum )dan sel mani ( spermatozoa) (
Saminem,2008 ).
2. Perubahan pada Kehamilan
Perubahan fisiologis
a. Perubahan
pada kulit
Terjadi
hiperpigmentasi, yaitu kelebihan pigmen di tempat tertentu.
Pada
wajah,pipi dan hidung mengalami hiperpigmentasi sehingga menyerupai topeng (
topeng kehamilan atau kloasma gravidarum ).pada areola mamae dan puting
susu,daerah yang berwarna hitam disekitar puting susu akan menghitam.Pada area
suprapubis,terdapat garis hitam yang memanjang dari atas simfisis sampai
pusat.Pada perut,selain hiperpigmentasi,terjadi striae gravidarum,yaitu striae
livida ( garis yang berwarna biru ) dan striae albican ( garis berwarna putih
). Hal ini terjadi karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus
hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
b. Perubahan
kelenjar
Kelenjar
gondok membesar sehingga leher ibu sehingga leher ibu berbentuk seperti leher
pria. Perubahan ini tidak selalu terjadi pada ibu hamil.
c. Perubahan
payudara
Perubahan
yang terjadi pada payudara adalah :
1) Payudara membesar,tegang,dan sakit
2) Vena di bawah kulit payudara membesar dan
terlihat jelasn
3) Hiperpigmentasi pada areola mamae dan puting susu
serta muncul areola mamae sekunder
4) Kelenjar montgomery yang terletak di dalam
areola mamae membesar dan kelihatan dari luar.kelenjar montgomery mengeluarkan
lebih banyak cairan agar puting susu selalu lembab dan lemas sehingga tidak
terjadi tempat berkembang biak bakteri.
5) Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila
dipijat.
d. Perubahan
perut
Semakin
mendekati masa persalinan, perut semakin besar. Biasanya, hingga kehamilan
empat bulan,pembesaran perut belum kelihatan. setelah kehamilan lima
bulan,perut mulai kelihatan membesar.
e. Perubahan
alat kelamin luar
Alat
kelamin ini tanpak hitam kebiruan karena adanya kongesti pada peredaran darah.
Kongesti terjadi karena pembuluh darah membesar,darah yang menuju uterus
sangatlah banyak. Sesuai dengan kebutuhan uterus untuk membesarkan dan memberi makanan
lain.
f. Perubahan
pada tungkai
Timbul
varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamil tua, sering terjadi
edema pada salah satu tungkai. Edema terjdi karena tekanan uterus yang membesar
pada vena femoralis sebelah kanan atau
kiri.
g. Perubahan
pada sikap tubuh
Sikap
tubuh ibu menjadi lordosis karena perut ibu yang membesar (Saminem,2008).
3 . Tanda dan Gejala Kehamilan
a. Tanda-tanda
dugaan kehamilan
1) Amenorhe
( tidak adanya menstruasi )
2) Mual
di pagi hari ( tanpa muntah ) terjadi pada 2-8 minggu setelah pembuahan
3) Mengidam
( menginginkan makanan atau minuman tertentu )
4) Sering
buang air kecil
5) Pingsan
6) Mamae
menjadi sering tegang dan membesar
7) Anoreksia
( tidak nafsu makan )
8) Konstipasi
dan obstipasi
9) Pigmentasi
kulit
10) Epulis
( suatu hipertropi ginggivae atau hipertrofi gusi sering terjadi pada trimester
I )
11) Varises
( Asrina, 2010:78-81).
b. Tanda
pasti ( tanda positif ) hamil
1) Pada
inspeksi di dapat gerakan janin pada minggu ke 16-18
2) Pada
palpasi didapat gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin pada minggu ke 20
3) Pada
auskultasi di dapatkan detak jantung janin pada minggu ke 18-20
4) Pada
pemeriksaan rontgen didapatkan kerangka fetus pada minggu ke 16
5) Pada
pemeriksaan USG didapatkan gestasional sad pada minggu ke 4 ( Susento,2009).
c. Tanda
kemungkinan hamil
1) Rahim
membesar
2) Pada
pemeriksaan di jumpai :
a. Tanda
hegar
b. Tanda
piscasek
c. Tanda
chadwicks
d. Kontraksi
braxton hicks
e. Teraba
ballottement
f. Pemeriksaan
tes biologis kehamilan positif. Sebagian kemungkinan positif palsu (
Asrinah,2009 ).
4. Ciri-ciri Kehamilan Normal
a. Tekanan
darah di bawah 140/90 mmhg
b. Oedema
hanya pada ekstremitas
c. Denyut
jantung janin 120-160 kali permenit
d. Tinggi
fundus dalam senti meter atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan usia
kehamilan
e. Gerakan
janin pertama kali setelah 18-20 minggu hingga melahirkan
5. Pengertian Antenatal Care
Adalah asuhan yang di berikan ibu sebelum
persalinan,dan prenatal care (Ai yeye, 2009).
Tujuan Asuhan
Antenatal Care
a. Memantau kemajuan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi
b. Meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan fisik,mental sosial ibu dan bayi
c. Mengenali
secara dini ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil,termasuk riwayat penyakit secara umum,kebidanan dan pembedahan
d. Mempersiapkan
persalinan cukup bulan,melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin
e. Mempersiapkan
ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif
f. Mempersiapkan
peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayinya agar dapat tumbuh kembang
secara normal (ari sulistiawati,2009)
Kunjungan
antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan
6. kunjungan
antenatal
a. satu kali pada triwulan pertama
b. satu kali pada triwulan kedua
c. dua kali pada triwulan ke tiga
(sulistiawati,2009)
Namun sebaiknya
frekuensi pemeriksaan kehamilan selama persalinan sebaiknya ;
a. Umur
kehamilan 1-4 bulan ;setiap 4 minggu
b. Umur
kehamilan 5-7 bulan ;setiap 3 minggu
c. Umur
kehamilan 7-9 bulan :setiap 2 minggu
d. Umur
kehamilan 9-10 bulan : setiap minggu
(saminem,2009)
7. standar
pelayanan asuhan antenatal
Sesuai kebijakan program pelayanan
asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu “ 10 T”,meliputi :
1. Timbang
berat badan (T1)
2. Tentukan
Ukur tekanan darah (T2)
3. Tentukan
Lila (T3)
4. Tentukan
tinggi fundus uteri (T4)
5. Tentukan
DDJ (T5)
6. Pemberian
imunisasi TT (T6)
7. Pemberian
Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T7)
8. Tes
lab (Pemeriksaan Hb,pemeriksaan protein dan glukosa urine,tes PMS(T8)
9. Temu
wicara (T9)
10. Tata
laksana kasus (T10)
8. Alasan untuk mendapatkan asuhan antenatal
a.Membangun
rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
b.Mengupayakan
terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya
c.
memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya
d.
mengidentifikasi dan penatalaksanaan kehamilan resiko tinggi
e.
memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas
kehamilan
f.
menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan
keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya
9. kebutuhan ibu selama
kehamilan
A.
kebutuhan fisik ibu hamil akan oksigen
1) Kebutuhan
oksigen berhubungan dengan perubahan system pernapasan pada masa kehamilan.
Kebutuhan
oksigen selama kehamilan meningkat sebagai respo tubuh terhadap akselarasi metabolisme rate perlu untuk
menambah masa jasringan pada payudara,hasil konsepsi dan masa uterus.
2) kebutuhan fisik ibu hamil akan nutrisi
kebutuhan makan pada
ibu hamil mutlak harus dipenuhi.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia,IUGR,inersiauteri,
Perdarahan pasca persalinan,dan
lain-lain.Hal penting yang harus
diperhatikan sebenarnya adalah cara mengatur menu dan pengolahan menu tersebut dapat berpedoman
pada pedoman umum gizi seimbang. bidan
sebagai pengawas kecukupan gizinya dapat melakukan pemantauan terhadap kenaikan berat badan selama kehamilan.
Status
gizi ibu yang kurang baik sebelum dan selama kehamilan
merupakan penyebab utama dari
berbagai persoalan kesehatan yang serius pada
ibu dan bayi, yang berikat terjadinya berat badan bayi lahir rendah, kelahiran prematur, serta kematian neonatal
dan prenatal
Pengaruh
suplementasi multigizi mikro (MGM) dan fe folat terhadap status gizi makro ibu hamil dengan
menggunakan penambahan berat badan (PBBH) sebagai indikator,masih
sangat sedikit, padahal PBBH
merupakan indikator utuma yang menentukan hasil kehamilan, disamping berat
badan prahamil
(BBpH).
Berat badan sebelum hamil,PBBH,dan
indeks masa subur (IMT)
Masih merupakan indikator yang banyak
dipakai untuk menentukan status gizi ibu. Rendahnya PBBH yang di perburuk oleh rendahnya berat
badan sebelum hamil dan otomatis rendahnya IMT ditakutkan meningkat resiko
kehamilan,seperti BBLR,kehamilan prematur, komplikasi pada saat melahirkan
(Sulistyawatu,2009)
Gunakan model piramida makanan sebagai
pedoman diet sehat,
Piramida ini tersusun dari beberapa
bagian yang berisi jenis makan yang tertentu semakin besar bagian piramida
tersebut, semakin besar porsi makanan yang boleh dikonsumsi setiap hari.
Demikian juga sebaliknya jenis
makanan pada puncak pirimida sebaiknya
dikonsumsi dalam jumlah terbatas.
Puncak :Gula,lemak,dan minyak
Tingkat III :susu,
yogurt,dan keju daging unggas, ikan,
kacang-kacangan dan telur
Tingkat II :sayur
dan buah-buahan
Tingkat I :roti,sereal,nasi
dan pasta
3) Kebutuhan
fisik ibu hamil akan personal hygiene
Personal
hygiene ini berkaitan dengan perubahan sistem pada tubuh ibu hamil
a) Selama
kehamilan PH vagina menjadi asam berubah dari 4-3 menjadi 5-6,5 akibatnya
vagina mudah terkena infeksi
b) Stimulasi
oesterogen menyebabkan menyebabkan adanya fluor abbus (keputihan)
c) Peningkatan
vaskularisasi si periper mengakibatkan wanita hamil sering berkeringat
d)
Uterus yang membesar menekan kandung kemih,mengakibatkan keinginan wanita hamil
untuk sering berkemih
e)Mandi teratur mencegah iritasi vagina,tehnik
pencucian perianal dari depan belakang
4) Kebutuhan
fisik ibu hamil akan pakaian
Baju
hamil yang praktis selama 6 bulan kehamilan menggunakan baju biasa yang
longgar,pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah menyerap keringat, bagian
dada yang longgar karna payudara akan membesar,bagian pinggang harus longgar
kalau perlu terdapat tali untuk menyesuaikan perut yang terus membesar,bra
disiapkan paling sedikit dua buah dengan bukaan di depan untuk memudahkan
menyusui.
5) Kebutuhan
fisik ibu hail akan eliminasi
a. Berkaitan
dengan adaptasi gastrointestinal sehingga menunkan tonus dan motiliti lambung
dan usus terjadi reabsorbsi zat makanan peristaltik usus lebih lambat sehingga
menyebabkan obstipasi
b. Kebutuhan
ibu hamil akan seksual
Menungkatnya
vaskularisasi pada vagina dan visera pelvis mengakibatkan meningkatnya
sensifitas seksual sehingga meningkatnya hubungan intercouse sebaiknya
ketakutan akan injuri pada ibu atau pun janin yang akan mengakibatkan
menurunnya pola seksual,anjuran yang diberikan yaitu jangan melakukan hubungan
intercouse sesudah buang air kecil
7). Kebutuhan fisik ibu hamil akan istirat/tidur
Wanita hamil boleh bekerja,tetapi
jangan terlampau berat,lakukan istirahat sebanyak mungkin. Wanita hamil yang
menjadi buruh berhak mendapatkan cuti hamil setengah bulan sebelum persalinan
dan satu setengah bulan sesudah persalinan
( menurut undang-undang
perburuhan)
(rukiyah,2009)
B. kebutuhan
psikologi ibu selama kehamilan
Suport keluarga dan suport dari tenaga
kesehatan
1. Dukungan
suami
Hasil
penelitian indonesia mengatakan bahwa dukungan suami yang dihapakan istri
antara lain:
a. Suami
yang sangat mendambakan bayi dalam kandungan istri
b. Suami
yang sangat senang mendapatkan keturunan
c. Suami
yang menunjukan kebahagian pada kehamilan saat ini
d. Suami
yang memperhatikan kesehatan istri
e. Suami
yang tidak menyakiti isrti
f. Suami
yang menasehati istri agar tidak terlalu capek dalam bekerja
g. Suami
yang membantu pekerjaan istri
h. Suami
berdoa untuk kesehatan diri dan keselamatannya
i.
Suami yang menunggu
ketika istrinya melahirkan
2. Dukungan
keluarga
Ayah,
ibu kandungan maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini,ayah ibu kandung
maupun mertua sering berkujung dalam priode itu, selluruh keluarga berdoa untuk
keselamatan ibu dan bayi,walawpun ayah dan ibu kandung ada di daerah
lain,sangat didambakan dukungan melalui telepon
3. Dukungan
lingkungan
Diperoleh
ari ibu-ibu pengajian/perkumpulan/kegiatan yang berhubungan dengan
keagamaan/sosial dalam bentuk doa untuk keselamatan ibu hamil dan bayinya
10 Persiapan ibu selama kehamilan
1. Persiapan
menjadi orang tua
Kelahiran dapat disebut sebagai suatu
keajaiban karena dalam waktu sembilan bulan terbentuklah suatu mahluk hidup
baru dari sebuah sel yang besarnya tidak lebih dari sebutir pasir. Mengandung
merupakan waktu yang paling mencemaskan bagi ibu apabila ketika menunggu saat
kelahiran. Namun meskipun demikian segala persiapan untuk menjadi orang tua
harus direncanakan sedini mungkin diantaranya:
Bersama-sama dengan pasangan selama
kehamilan dan saat melahirkan untuk saling berbagi pengalaman yang unik untuk
setiap kejadian yang dialami masing-masing
a. Berdiskusi
dengan pasangan tentang apa yang akan dilakukan untuk menghadapi setatus
sebagai orang tua.
Yang
tak kalah pentingnya adalah persiapan psikologi dalam menghadapi perubahan
setatus dari hanya hidup berdua dengan pasangan, sekarang datang anggota baru
yang memiliki berbagai keunikan.
2. Persiapan
sibling
Jika
memutuskan untuk mempunyai anak lagi kekuatan dari ikatan batin antara ibu dan
anak pertama akan terbukti sangat penting. Anak-anak yang lebih tua, telah
membentuk semacam independensi dan ikatan batin yang kuat biasanya tidak merasa
terancam oleh kedatangan bayi yang baru.
Untuk
mempersiapkan sang kakak menerima kehadiran adiknya dapat dilakukan dengan;
a. Ceritakan
mengenai calon adiknya
b. Biarkan
kakak membantu menyiapkan kamar dan pakaian calon adiknya
c. Memperkenalkan
pengasuh(memberi kesempatan suami untuk turut mengurus anaknya)
d. Mulailah
menempatkan anak dalam kelompok bermain sebelum bayi lahir
(Rukiyah,
2009).
11. Keluhan dan perubahan yang terjadi selama masa
kehamilan
a. Trimester
1
1) Morning
sickness,mual muntah
Hampir
50% wanita hamil mengalami mual muntah dan biasanya mual dialami sejak awal
kehamilan
2) Pembesaran
payudara
Payudara
akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan hormon kehamilan yang
menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi
pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui
3) Keinginan
sering buang air kecil
Keinginan
sering buang air kecil pada awal kehamilan ini karena rahim yang membesar
menekan kandung kencing dan perubahan hormon juga menyebabkan peningkatan
volume darah yang menyebabkan ginjal memproduksi cairan
4) Konstipasi
atau sembelit
Keluhan
ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan hormon
progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang
efisien
5) Merasa
lelah dan mengantuk
Lelah
dan mengantuk dikarenakan tubuh bekerja secara aktif untuk menyesuaikan baik
secara fisik maupun emosional, selama proses kehamilan ini juga meningkatkan
hormon progesteron mempengaruhi pola tidur dan menyebabkan efek mengantuk
6) Sakit
kepala
Sakit
kepala yang lebih sering dari pada biasa ini disebabkan oleh faktor fisik
maupun emosional
7) Pusing
Pusing
akan sering dialami pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan
darah keseluruh tubuh sehingga berubah posisi dari tidur atau duduk keposisi
berdiri secara tiba-tiba, sistem sirkulasi darah mersa sulit untuk beradaptasi
8) Keram
perut
Keram
perut sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga kaerna adanya
pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen meregang untuk
menyongsong rahim
9) Meludah
Tidak
perlu merasa malu bila merasa air ludah menjadi agak berlebihan sehingga ada
keinginan untuk sering meludah. Ini bisa terjadi pada kehamilan , biasanya ibu
hamil sering mengalami morning sicknes
10) Peningkatan
cairan vagina
Peningkatan
cairan vagina selama kehamilan adalah normal, kaena adanya perubahan hormonal
selama kehamilan
11) Perubahan
emosional
Ibu
hamil akan merasa tiba-tiba sangat sedih, bahkan menangis, dan mudah marah
karena adanya perubahan hormon dan juga rasa tanggung jawab baru sebagai calon
ibu
12) Peningkatan
berat badan
Pada
akhir trimester pertama ini ibu akan kesulitan memasang kancing rok atau celana
panjang. Hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim berkembang dan memerlukan
uang juga, dan ini semua karena faktor hormon estrogen yang menyebabkan
pembesaran rahim dan hormon progesteron yang menyebabkan tubuh menahan air
b. Trimester
II
1. Perut
semakin membesar setelah 12 minggu, rahim membesar dan melewati rongga panggul.
Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1cm setiap minggu
2. Sendawa
dan buang angin
Jangan
bingung bila mulai bersendawa atau buang angin pada saat yang tidak seharusnya
karena adanya peregangan usus lama kehamilan sehingga ibu merasa kembung dan
tiak nyaman
3. Rasa
panas diperut
Rasa
panas diperut adalah keluhan yang paling sering selama kehamilan, karena
meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh hormonal yang
menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah
atas
4. Pelupa
Pelupa
kemungkinan karena tubuh ibu terus bekerja berlebihan untuk perkembangan
bayinya sehingga menimbulkan pikiran atau karena pengaruh hormonal
5. Pertumbuhan
rambut dan kuku
Perubahan
hormonal juga menyebabkan kuku tumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih
banyak dan kadang ditempat yang tidak diinginkan, seprti wajah dan perut
6. Sakit
diperut bagian bawah
Pada
kehamilan 18-24 minggu,ibu hamil akan merasakan nyeri diperut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke
satu atau dua sisi karena peregangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim
yang semakin membesar
7. Pusing
Pusing
menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua ini,
karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan tekanan darah menuruh
8. Mendengkur
Perubahan
hormonal juga menyebabkan pembengkakan membran mukosa yang menyebabkan hidung
terasa tersumbat dan mendengkur saat tidur
9. Hidung
berdarah/mimisan
Perubahan
hormonal dan peningkatan aliran darah keseluruh tubuh termasuk kedaerah hidung
selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih
lembut sehingga mudah mengalmi mimisan
10. Perubahan
hormonal dan peningkatan darah keseluruh tubuh termasuk ke daerah gusi selama
masa kehamilan akan menyaebabkan jaringan sekitar akan menjadi lebih lunak
c. trimestwrIII
1. sakit
bagian tubuh belakang
sakit
bagian tubuh belakang (punggung atau pnggang), karena meningkat berat dari
bayai dalam kandungan yang dapat mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan
tekanan ke arah tulang
2. Konstipasi
Pada
trimester ketiga ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar ke daerah usus selain perubahan hormon progesteron
3. Pernafasan
Pada
kehamilan 33-36 minggu banyak ibu hamil akan merasa sedikit susah bernafas .
hal ini karena paru-paru bekerja lebih berat dari biasanya untuk memenuhi
kebutuhan oksigen ibu dan bayi
4. Sering
buang air kecil
Pembesaran
rahim ketika kepala bayi turun kerongga panggul akan makin menekan kandung
kemih ibu
5. Masalah
tidur
Setelah
perut semakin besar bayi menendang-nendang di malam hari,ibu akan mengalami
tidur nyenyak
6. Varises
Varises
ditandai dengan pelebaran dan penonjolan pembuluh darah vena yang biasanya
terdapat di daerah tungkai.
Braxton-Hicks
kontaksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan,tidak
teratur,dan akan hilang bila ibu duduk dan istirahat
7. Kram
pada kaki
Kram
pada kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun,atau kekuranga
m\kalsium (Surirsh, 2009:80-111)
12. Kenaikan
yang dianjurkan selama kehamilan
a. Untuk
ibu hamil dengan bobot ideal
Untuk
ibu hamil dengan berat badan normal,kenaikan yang dianjurkan adalah 11,5-16kg
selama masa kehamilan. Dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
dan bahan makanan yang bervariasi sesuai kebutuhan tubuh saat hamil. Utamakan
tinggi proteiin di tubuhkan untuk janin dalam kandungan
b. Untuk
ibu hamil yang kurus
Pada
ibu hamil yang kurus,di khawatirkan tidak bisa memenuhi kebutuhan asupan
janinnya,karena zat-zat gizi termasuk cadangannya yang ada ditubuh ibu,tidak
cukup dibagi untuk ke janin. Bila dibiarka terus,tentu akan berdampak buat ibu
dan janinnya.
Karena
itulah, ibu hamil yang berat badan yang kurang perlu mengejar
ketertinggalannya. Ibu hamil kurus harus menambah berat badannya
hingga12,5-18kg selama kehamilan. Dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi makanan
yang bergizi seimbang dengan makanan yang bervariasi sesuai kebutuhan ibu
hamil.
c. Untuk
ibu hamil yang gemuk
Yang
menyatakan apabila indeks massa tubuh kurang dari 18-19 berarti terlalu kurus
dan apabila indeks massa tubuh terlalu tinggi lebih dari 27berarti terlalu
berat (Prastiwi,2010)
Berikut
adalah tabel tingkat indeks massa tubuh menurut Theresa Francis Chuang
Tinggi
(CM)
|
B E
R A T B A
D A N
|
||||||||||||
145
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
14,7
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
150
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
152,5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
155
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
157,5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
160
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
162,5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
165
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
167,5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
170
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
172,5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
175
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
177,5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
180
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BMI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan
:
1. 19-25
= berat optimal
2. 26-31=
kegemukan
B.
PERSALINAN
1. pengertian persalinan
Persalinan adalah proses
membuka dan menipisnya serviks,dan janin turun ke dalam jalan lahir.
Kelahiran adalah proses
dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir.
Persalinan dan kelahiran
normal adalah pengeluaran janin
Yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37-42 minggu ),lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlansung dalam 18 jam,tanpa komlikasi baik
pada ibu maupun pada janin (Sarwono,2006)
2.Tanda-tanda persalinan
a. keluar lendir persalinan
terjadi karna sumbatan yang tebal pada
mulut rahim terlepas sehingga menyebabkan keluarnya lendir yang berwarna
kemerahan karna bercampur darah.pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi
beberapa hari sebelum persalinan,jadi tunggu sampai mendapat kontraksi yang
teratur atau air ketuban pecah,bercampur darah.pengeluaran darah dan lendir
dapat terjadi beberapa hari sebelum persalinan,jadi tunggu sampai mendapatkan
kontraksi yang teratur atau air ketuan pecah.
b. Air
ketuban pecah
Kantung
ketuban yang mengelilingi bayi sehingga air ketuban keluar
(air
ketuban normal adalah cairan bersih,jernih dan tidak berbau).
c. Kontraksi
yang teratur
Tidak
seperti kontraksi braxton hick,konraksi timbul secara teratur,
Mula-mula
kontraksi hanya sebentar kemudian bertambah lama dab bertambah kuat,dan
kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari bagian atas dekat
saluran telur keseluruhan rahim,dan nyeri tidak hilang.catatlah lamanya waktu
antara satu kontraksi dengan kontraksi berikut,dan lamanya kontraksi
berlangsung. Persalinan hanya terjadi bila kontraksi semakin dekat 40 detik
antara kontraksi lainnya
(
suseno,2009)
3.
Kontraksi faktor-faktor yang penting dalam
persalinan
a. Power (kekuatan mendorong janin keluar )
1. Otot-otot
dinding perut
2. His
(kontraksi otot rahim)
3. Kontraksi
diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
4. Ketegangan
dan kontraksi ligamentum retundum
b. Passenger
1. Janin
dan plasenta
2. Janin
lahir lunak dan janin lahir keras
c.
Passage
1. Janin
lahir lunak dan jalan lahir keras
d. Faktor
penolong
1. Tenaga
medis yang dihapkan mampu mengawasi dan menolong proses persalinan agar
persalinan lancar
e. Faktor
psikologi pasien
1).
Dukungan mental dan spiritual dari pihak keluarga maupun bidan
Dapat mengurangi kecemasan ibu dalam proses persalinan.
4. Dukungan
psikologi saat persalinan saat persiapan persalinan
Ibu
yang akan melahirkan membutuhkan dukungan psikologis
a.
Memberikan informasi
Gali informasi yang dibutuhkan,berikan
suasana rileks dan informal,lakukan tanya jawab, berikan informasi tidak dalam
jumlah banyak pada satu waktu dapat menimbulkan kecemasan.
b. Mengurangi
kecemasan
Gali
penyebab cemas,upayakan solusi,dan jika perlu libatkan keluarga /ahli.
c.
Mengikutsertakan wanita
dalam perencanaan.
Dorong ibu untuk mengemukakan
kebutuhannya,susun rencana bersama ibu dan keluarga.
d. Memberikan
lingkungan yang mendukung.
Berikan
liongkungan yang rileks dan ramah,atur fasilitas dan alat bantu dan
penerangan,berikan warna yang menarik,jaga kebersihan dan suasana tenang.
e. Menghadirkan teman yang mendukung .
Anjurkan
suami/keluarga datang karna dapat menjadi umber kekuatan ibu.
f. Menganjurkan
ibu untuk mobilitas
Anjurkan
ibu untuk bergerak dan mengubah posisi sesuai kondisi dan kebutuhan
(susanti,2009)
5.
Pembagian tahap
persalinan
Proses
persalinan terdiri dari 4 kala,yaitu
a.
Kala 1 :waktunya dimulainya pembukaan
serviks sampai
Menjadi
pembukaan lengkap
b.
Kala II :kala pengeluaran janin,waktu
uterus dengan
:kekuatan
HIS ditambah kekuatan mengedan
mendorong
janin hingga lahir.
c. Kala
III : waktu untuk
pelepasan dan pengeluaran uri
d. Kala
IV : mulai dari lahirnya
plasenta selama satu sampai dua jam.
Kala
I
Kala I dimulai sejak terjadinya
kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga
servik membuka lengkap (10cm).kala satu persalinan terdiri dari atas dua fase
aktif fase laten.
Fase laten pad kala satu persalinan
1. Dimulai
sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara
bertahap.
2. Berlangsung
hingga serviks membuka kurang dari 4cm
3. Pada
umumnya fase laten berlangsung hampir hingga 8 jam fase aktif kala satu
persalianan:
a. Frekuensi
dan lama kontraksi uterus da meningkat secara bertahap(kontraksi secara
adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit,dan
berlangsung selama 40 menit atau lebih).
b. Dari
pembukaan 4cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10cm,akan terjadi dengan
kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari
1cm hingga 2cm (multigravida).
c. Terjai
penurunan bagian terbawah janin(JNPK-KR,2008)
Kala
II
Pesalinan kala dua dimulai ketika
pembukaan serviks sudah lengkap (10cm)
Dan
berakhir dengan lahirnya bayi.kal dua disebut juga kala pengeluaran bayi.
Gejala dan tanda kala dua persalinan
adalah :
1. Ibu
merasa in gin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
2. Ibu
merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum atau vaginanya
3. Perineu
menonjol
4. Vulva-vagina
dan spingter ani membuka
5. Meningkatnya
pengeluaran lendir campur darah.
Tanda
pasti kala dua ditentukan melalui priksa dalam (informasi obyekti)yang hasilnya
adalah:
a. Pembukaan
serviks lengkap atau
b. Terlihat
bagian kepala bayi melalui introitus vagina
(
JNPK-KR,2008).
Kala III
Kala
tiga persalinan disebu juga kala uri atau kala pengeluaran plasenta,dimulai
setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban
(JNPK-KR,2008).
KalaIV
Kala
IV disebut juga kala pengawasan,dimulai setelahlahirnya plasenta dan berakhir
dua jam setelah itu(JNPK-KR,2008)
Pngawasan
yang dilakukan pada kala IV adalah:
1. Lakukan
rangsangan taktil (masase) uterus untuk merangsang uterus
Berkontraksi
baik dan kuat.
2. Evaluasi
tinggi fundus dengan meletakan jari tangan anda secara melintang dengan pusat
sebagai patokan.umumnya,fundus uteri setinggi
Atau
beberpa jari dibawah pusat.
3. Perkirakan
kehilangan darah secara keseluruhan.
4. Priksa
kemungkinan perdarahan dari robekan (laserasi atau episiotomi)perinium.
5. Evaluasi
keadaan umum ibu
6. Dokumentasi
semua asuhan dan temuan selama persalinan kala empat dibagian patograf,segera
setelah asuhan diberikan atau setelah penilaian dilakukan (JNPK-KR,2008)
C.
MASA NIFAS
1.
Pengerian
Masa nifas (peurperium) adalah
masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan semula(sebelum hamil). Masa nifas berlangsung
selama kira-kira 6 minggu
(ari
sulistyawati,2009:1).
2. Prubahan
fsikologis pada masa nifas
a. Berbagai
perubahan dalam sistem reproduksi uterus
1) Proses
involusi
2) Kontraksi
3) Afterpains
4) Tempat
plasenta
5) Lochea
(maryunani,2009)
b. Perubahan
dalam sistem kardiovaskular
1) Komponen
darah
2) Curah
jantung
3) Berkeringat
banyak atau berlebihan
4) Menggigil
c. Perubahan
dalam sistem kemih dan saluran kemih
Wanita
yang pasca persalinan mengalami satu peningkatan kapasitas kandung
kemih,saluran kemih kembali normal dalam waktu 2 sampai 8 minggu
d. Perubahan
dalam sistem endokrin
Selama
kehamilan,payudara disiapkan untuk laktasi (hormon eksterogen dan progesteron),mamae menjadi
besar,mengeras dan bila disentuh.
e. Perubahan
pada sistem gastrosional
Penggunaan
tenaga pada kala pertama persalinan,menurunkan tonus otot-otot abdomen.
f. Perubahan
berat badan
Kehilangan
berat badan pada ibu melahirkan tejadi akibat kelahiran bayi,plasenta,cairan
amnion.
g. Perubahan
dinding abdomen perut
Pada
hari pertama saat melahirkan,abdomen ibu akan dalam 2 minggu tampak menonjol
dan seperti masih hamil akan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
h. Perubahan
sistem intergumen
Penigkatan
aktifitas melanin pada ibu selama kehamilan yang menyebabkan hiperpigmentasi
pada puting susu,aerola,dan linea nigra secara berangsur-angsur setelah
melahirkan.
i.
Perubahan sistem
muskuloketetal
Perubahan
sistem muskulusketal pada ibu selama
masa nifas berlangsung terbalik selama masa kehamilan
j.
Perubahan
sistemneurologis
Rasa
tidak nyaman neurologis yang disebabkan karna tekanan syaraf menghilang setelah tekanan mekanik
dari uterus yang membesar dan tekanan retensi cairan menghilang.
k. Perubahan
tanda-tanda vital
Perubahan
tanda-tanda vital antara lain tekanan darah suhu,pernafasan,dan nadi
(maryunani).
3. Nifas
dibagi dalam 3 priode
a. Peurperium
dini,yaitu kepulihan yaitu dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Dalam agama islam,dianggap telah bersih(tidak keluar darah
lagi)
Dan
boeh bekerja selama 40 hari.
b. Peurperium intermedial, yaitu kepulihan
menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu.
c. Remote
Peurperium yaitu waktu yang diperlakukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama setelah hamil atau persalinan mempunyai komplikasi. Waktu ntuk sehat
sempurna bisa berminggu,bulan atau tahunan.
4. Tujuan
asuhan masa nifas
a. Menjaga
kesehatan ibu dan bayinya,baik fisik maupun psikologi.
b. Melaksanakan
skerening yang komprehensif mendeteksi masalah,mengobati atau merujuk bila
terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
c. Memberikan
pendidikan kesehatan tentang kesehatan diri,nutrisi, keluarga
berencana,menyusui pemberian imunisasi pada bayinya dan perawatan bayi sehat.
5. Jadwal
kunjngan masa nifas
a. 6-8
jam setelah persalinan
b. 6
hari setelah persalinan
c. 2
minggu setelah persalinan
d. 6
minggu setelah persalinan
D.
BAYI BARU LAHIR
1.
pengertian
Bayi
baru lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui
vagina tanpa memakai alat,pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42
minggu,dengan berat badan 2500-4000 gram,nilai apgar>
7
dan tanpa cacat bawaan (rukiyah,2010).
2. Ciri-ciri
bayi normal
Bayi
baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa tanda antara lain:appearance color (warna kulit),seluruh
tubuh kemerah-merahan,pulse ( heart rate) atau frekuensi jantung >100x/menit,grimace
(reaksi terhadap rangsangan),menangis,batuk /bersin,activity (tonus otot),gerak
aktif,respiratio(usaha nafas),dan
bayi menangis kuat (rukiah,2010)
3. Yang
diperlu dipantau pada bayi baru lahir
a. Suhu
badan dan lingkungan
b. Tanda-tanda
vital
c. Berat
badan
d. Mandi
dan perwatan
e. Pakaian
f. Perawatan
tali pusat
4. Penanganan
bayi baru lahir
a. Membei
ASI dan tidak memberi makanan lain
1. Segera
teteki/susui bayi dalam 30 menit setelah persalinan untuk merangsang ASI cepat
keluar.
2. Teteki/susui
bayi sesering mungkin tiap kali bayi menginginkan
3. ASI
yang pertama keluar(susu jolong) mengandung zat kekebalan tubuh,langsung
diberikan pada bayi jangan dibuang.
4. Menjaga
bayi tetap hangat
a. Tunda
memandikan bayi sekurang-kurangnya 6 jam setelah lahir.
b. Bungkus
bayi dengan kain kering. Ganti jika kain basah
c. Bayi
jangan ditempatkan ditempat dingin atau banyak angin
d. Jika
berat lahir kurang dari 2500gram,dekap bayi agar kulit bayi menempel ke dada
ibu (metode kanguru)
b. Mencegah
infeksi pada bayi baru lahir
1. Berikan
salep antibiotik untuk mata segera setelah lahir
2. Beikan
imunisasi hepatitis B sebelum bayi berumur 7hari
3. Jaga
agar tali pusat selalu bersih dan kering.
4. Jangan
bubuhkan ramuan atau bahan lain pada tali pusat
c. Memberikan
rangsangan perkembangan
1. Peluk
dan timbang bayi dengan penuh kasih sayang sesering mungkin.
2. Gantng
benda bergerak warna merah cerah agar bayi dapat melihat benda tersebut.
3. Ajak
bayi tersenyum,bicara serta dengarkan musik.
d. Memeriksakan
kesehatan bayi baru lahir kebidan atau dokter
1. Berikan
imunisasi hepatitis B sebelum umur 7 hari
2. Berikan
nasihat :
a. Cara
pemberian ASI eklusif
b. Menjaga
bayi tetap hagat
c. Merawat
tali pusat
d. Cara
merangsang perkembangan (suseno,2009)
E.
MANAJEMEN KEBIDANAN
1. pengertian manajemn kebidanan
Menejemen kebidanan
adalah proses pemecahan masalah
Yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisasikan
Pikiran dan indakan yang
berdasarkan teori ilmiah,temuan,
Keterampilan dalam
rangkaian/tahapan yang logis untuk m
Mengambil yang keputusan
yang berfokus pada klien
(salmah,2006)
3. Menegemen
SOAP
Pedekatan
managemen SOAP menurut helen varney alur berfikir
Bidan
saat menghadapi klien meliputi tujuh langkah antara lain:
a. Langkah
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien secara keseuruhan
b. Menginterprestasi
data untuk mengidentifikasi diagnosis/masalah
c. Mengidentifikasi
diagnosa /masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya
d. Menetapkan
kebutuhan terhadap tindakan segera,konsultasi,kolaborasi,dengan tenaga
kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi klien
e. Menyusun
rencana asuhan secara menyeluruh dengan mengulang kembali menegemen proses
untuk aspek-aspek sosial yang tidak efektif (Hj.salmah,2006;155-156)
f. Pelaksanaan
langsung asuhan secara efisien dan aman
g. Mengevaluasi
keefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang manajemen proses untuk
aspek-aspek asuhan yang tidak efektif (Hj.Salma,2006:155-156).
Agar
diketahui orang lain apa yang dilkukan oleh seorang bidan melalui proses
berfikir sistematis,maka di dokumentasikan dalam bentuk SOAP yaitu:
1).
Subyektif
a. Menggambarkan
pendokumentasian hanya pengumpulan data klien melalui anamnesa tanda gejala
subjektif yang diperoleh dan hasil bertanya dari pasien, suami atau keluarga
(identitas umum,keluhan,riwayat menarche, riwayat perkawinan,riwayat
kehamilan,riwayat ini termasuk kriteria tujuan tertentu dan kebutuhan pasien
yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus
membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan harus sesuai dengan
intruksi dokter, planning merupakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
sesuai dengan analisa yang ditetapkan.
b. Implementasi
Pelaksanaan
rencana tindakan untuk menghilangkan dan mengurangi masalahn klien. Tindakan
ini harus disetujui oleh klien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan klien. Oleh karena itu klien harus sebanyak mungkin
menjadi bagian dari proses ini. Bila kondisi klien berubah, intervensi mungkin
juga harus berubah atau disesuaikan
c. Evaluasi
Jika
kriteria tujuan tidak tercapai proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk
mengembangkan tindakan alternatif sehingga mencapai tujuan (Rukiah,2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar