Sabtu, 24 Mei 2014

Pengertian Perencanaan Pembelajaran Sejarah



A.    Definisi Perencanaan
Ada beberapa definisi tentang perencanaan yang rumusannya berbeda satu sama lain. Menurut Cunningham, perencanan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan dating dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan dan perilaku dalam batas- batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian.
Definisi yang kedua mengemukakan bahwa perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber.
Definisi yang ketiga mengemukakan bahwa perencanaan adalah suatu cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan.
B.     Pengertian Pembelajaran
Menurut Degeng, Pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajara terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara agar tercapai suatu tujuan tertentu.
C.    Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai suatu tujuan pembelajaran yang diinginkan dalam membelajarkan siswa. (Uno, 2006:1-2)
D.    Taksonomi Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari taksonomi. Menurut Benyamin S. Bloom dan D. Krathwohl (1964) memilah taksonomi pembelajaran dalam tiga kawasan, yakni kognitif, afektif, da psikomotor.
1.      Kawasan Kognitif
Kawasan kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ketingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi. Kawasan kognitif ini terdiri dari enam tingkatan yang secara hierarkis berurut dari yang paling rendah (pengetahuan) sampai ke yang paling tinggi (evaluasi), yaitu:
·          Tingkat pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan di sini diartikan kemampuan seseorang dalam menghafal atau mengingat kembali atau mengulang kembali pengetahuan yang pernah diterimanya.
·         Tingkat pemahaman (comprehension)
Pemahaman di sini diartikan kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.
·         Tingkat penerapan (application)
Penerapan di sini diartikan kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari- hari.
·         Tingkat analisis (analysis)
Contoh: siswa dapat menganalisis sejauh mana dalam dan luasnya pembahasan diskusi yang mereka laksanakan.
·         Tingkat sintesis (synthesis)
Sintesis di sini diartikan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
·         Tingkat evaluasi (evaluation)
Evaluasi di sini diartikan kemampuan seseorang dalam membuat perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan yang dimilikinya.

2.      Kawasan Afektif (Sikap dan Perilaku)
Kawasan afektif adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai- nilai interes, apresiasi (penghargaan) dan penyesuaian perasaan social. Tingkatan afektif ini ada lima, dari yang paling sederhana ke yang kompeks, adalah sebagai berikut:
·         Kemauan menerima
Kemauan menerima merupakan keinginan untuk memperhatikan suatu gejala atau rancangan tertentu, seperti keinginan membaca buku.
·         Kemauan menanggapi
Kemauan menanggapi merupakan kegiatan yang menunjuk pada partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan tugas.
·         Berkeyakinan
Berkeyakinan berkenaan dengan kemauan menerima system nilai tertentu pada diri individu, seperti menunjukkan kepercayaan terhadap sesuatu.
·         Penerapan Karya
Penerapan karya berkenaan dengan penerimaan terhadap berbagai system nilai yang berbeda- beda berdasarkan pada suatu system nilai yang lebih tinggi.
·         Ketekunan dan Ketelitian
Ini adalah tingkatan afeksi yang tertinggi. Pada taraf ini individu yang sudah memiliki system nilai selalu menyelaraskan perilakunya sesuai dengan system nilai yang dipegangnya, seperti bersikap objektif terhadap segala hal.
3.      Kawasan Psikomotor
Domain psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keteramplan (skill) yang bersifat manual atau motorik. Tingkatan domain psikomotor dari yang paling sederhana sampai ke yang paling kompleks (tertinggi) adalah sebagai berikut:

·         Persepsi
Persepsi berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan , mengenal kerusakan mesin dari suaranya yang sumbang, atau menghubungkan suara music dengan tarian tertentu.
·         Kesiapan
Kesiapan berkenaan dengan kegiatan melakukan sesuatu kegiatan (set). Termasuk didalamnya mental set (kesiapan mental), kesiapan fisik, atau kesiapan emosi perasaan untuk melakukan suatu tindakan.
·         Mekanisme
Mekanisme berkenaan dengan penampilan respons yang sudah dipelajari dan menjadi kebiasaan, sehingga gerakan yang ditamplkan menunjukkan kepada suatu kemahiran. Seperti menulis halus, atau menari.
·         Respons Terbimbing
Respons terbimbing seperti meniru (imitasi) atau mengikuti, mengulangi perbuatan yang diperintahkan atau ditunjukkan oleh orang lain, melakukan kegiatan coba- coba.
·         Kemahiran
Kemahiran adalah penampilan gerakan motorik dengan keterampilan penuh.
·         Adaptasi
Adaptasi berkenaan dengan keterampilan yang sudah berkembang pada diri individu.
·         Original
Original menunjukkan kepada penciptaan pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi atau masalah tertentu.
E.     Kata Kerja Yang Operasional dan Kata Kerja Yang Bukan Operasional
·         Kata- kata kerja yang operasional
1.      Menjumlahkan                        6.   Memecahkan
2.      Menulis                                   7.   Menyatakan
3.      Menilai                                    8.   Mendaftar
4.      Menggambar                           9.   Mengenali
5.      Tersenyum                               10. Mendorong
·         Kata- kata kerja yang nonoperasional
1.      Mengetahui                             6.   Percaya
2.      Mengerti                                  7.   Memperdalam
3.      Mengerti sekali                        8.   Menikmati
4.      Menghargai                             9.   Memerangi
5.      Sangat menghargai                  10. Memahami
Berikut ini akan dipaparkan kata- kata kerja operasional dari tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
1.      Contoh kata kerja operasional untuk kawasan Kognitif
Pengetahuan
Pemahaman
Penerapan
Analisis
Sintesis
Evaluasi
Menyusun
Mendefinisikan
Menyalin
Menunjuk
Mendaftar
Menghafalkan
Menyebutkan
Mengurutkan
Mengenal
Menghubungkan
Mengingat kembali
mereproduksi
Mengklasifikasikan
Menggambarkan
Mendiskusikan
Menjelaskan
Mengungkapkan
Mendefinisikan
Menunjukkan
Mengalokasikan
Melaporkan
Mengakui
Menjatuhkan
Mengkaji ulang
Memilih
Menyatakan
menerjemahkan
Menerapkan
Memilih
Mendemontrasikan
Mendramatisir
Mengerjakan
Membuat ilusi
Menginterpretasikan
Mengoperasikan
Melatih
Membuat sketsa
Memecahkan
Mengakui
Mengenali
Mengira-ngira
Menghitung
Mengategorikan
Membandingkan
Melawankan
Mengkritik
Membedakan
Menguji
Mencoba
Menginventaris
Menanyakan
Mengetes
Mengatur
Merangkum
Mengumpulkan
Membangun
Menciptakan
Merancang
Merumuskan
Mengorganisasi
Merencanakan
Menyiapkan
Mengusulkan
Menyusun
Menulis
Menduga
Mengoreksi
Melampirkan
Memilih
Membandingkan
Mempertahankan
Mengestimasi
Memutuskan
Menganggap
Mendukung
Menilai
mengevaluasi
2.      Contoh kata kerja operasional untuk kawasan Afektif
Menerima
Merespons
Menilai
Mengorganisasi
Karakteristik
Menerima
Menantang
Mendengar
Mempertahankan
Memperdebatkan
Bergabung
Memutuskan
Menawarkan
Memuji
Berpendapat
Merumuskan
Membagi
Mendukung
Mengklasifikasikan
Mengunjungi
Berbuat sukarela
Bersikap konstan
3.      Contoh kata kerja operasional untuk kawasan Psikomotor
Peniruan
Manipulasi
Artikulasi
Pengalamiahan
Mengaktifkan
Menyesuaikan
Menggabungkan
Melamar
Mengatur
Mengumpulkan
Menimbang
Memperkecil
Membangun
Mengubah
Membersihkan
Memposisikan
Mengkoreksi
Merancang
Memilah
Melatig
Memperbaiki
Mengisi
Menempatkan
Membuat
Memanipulasi
Meresapi
Mencampur
Mengalihkan
Menggantikan
Memutar
Mengirim
Memindahkan
Mendorong
Menarik
Memproduksi
Mencampur
Mengoperasikan
Mengemas
Membungkus
Mengalihkan
Mempertajam
Membentuk
Memadankan
Memuai
Menyetir
Menjeniskan
Menempel
Mensketsa
Melonggarkan
Menimbang
(Uno, 2006:35-44)
F.     Pengertian Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah ditetapkan. Adapun langkah- langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan program tahunan adalah:
1.      Lihat berapa jam alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam seminggu dalam struktur kurikulum seperti yang telah ditetapkan pemerintah.
2.      Analisis berapa minggu efektif dalam setiap semester, seperti yang telah kita tetapkan dalam gambaran alokasi waktu efektif. Melalui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa minggu waktu yang telah tersedia untuk pelaksanaan proses pembelajaran.

G.    Pengertian Program Semester
Rencana program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Kalau program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.
H.    Pengertian Silabus
Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai ringkasan, ikhtisar, atau pokok- pokok isi atau materi pelajaran (Salim, 1987:98). Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok- poko serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuan dasar.
Dengan kata lain silabus adalah ancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat.
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen- komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar (Yulaewati, 2004:123).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar