MODUL PEMBELAJARAN
RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN
CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING (CRT)
PADA MATA PELAJARAN IPAS KELAS 5 SD
KURIKULUM MERDEKA
Disusun untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka
Oleh:
Guru Sekolah Dasar
2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Modul
Pembelajaran ini.
Modul dengan tema Rancangan Pembelajaran Berbasis Pendekatan Culturally
Responsive Teaching (CRT)
pada Mata Pelajaran IPAS Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menjadi
acuan praktis
bagi guru dalam merancang pembelajaran yang inklusif, relevan, dan bermakna.
Pendekatan CRT memungkinkan guru memanfaatkan keberagaman budaya sebagai
kekuatan
untuk menciptakan pembelajaran IPAS yang lebih dekat dengan kehidupan siswa.
Hal ini selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan Profil
Pelajar Pancasila.
Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan
pihak sekolah.
Tempat, 2025
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................. 1
BAB II KONSEP DASAR CRT DAN RELEVANSI DENGAN IPAS .... 3
BAB III URGENSI PENERAPAN CRT DALAM IPAS KELAS 5 ........ 5
BAB IV STRATEGI PERANCANGAN PEMBELAJARAN IPAS BERBASIS CRT .... 7
BAB V CONTOH RANCANGAN PEMBELAJARAN IPAS KELAS 5 CRT .... 8
BAB VI REFLEKSI GURU DAN SISWA .................................. 9
BAB VII PENUTUP .................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di sekolah dasar
memiliki peran penting dalam membekali peserta didik dengan pemahaman
tentang alam, lingkungan, serta interaksi manusia di dalamnya.
Namun, realitas keberagaman budaya di Indonesia menuntut guru
untuk merancang pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada konsep,
tetapi juga responsif terhadap latar belakang budaya siswa.
Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) hadir untuk menjawab kebutuhan
ini.
Dengan CRT, pembelajaran IPAS dapat mengaitkan konsep ilmiah dengan pengalaman
budaya,
sehingga siswa lebih mudah memahami dan mengaplikasikan pengetahuan dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan Modul
1. Memberikan pemahaman konsep CRT dalam konteks pembelajaran IPAS.
2. Menjelaskan pentingnya penerapan CRT dalam Kurikulum Merdeka.
3. Menyediakan strategi perancangan pembelajaran IPAS berbasis CRT.
4. Menyajikan contoh rancangan pembelajaran IPAS kelas 5 berbasis CRT.
BAB II
KONSEP DASAR CRT DAN RELEVANSINYA DENGAN IPAS
A. Definisi CRT
Culturally Responsive Teaching (CRT) adalah pendekatan pengajaran yang
mengakui, menghargai, dan memanfaatkan keragaman budaya siswa sebagai bagian
dari proses pembelajaran.
B. Prinsip-prinsip CRT
1. Menghormati dan menghargai latar belakang budaya siswa.
2. Menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman nyata siswa.
3. Menyediakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar
siswa.
4. Membangun hubungan positif antara guru dan siswa.
5. Menciptakan lingkungan kelas yang inklusif.
C. Relevansi dengan IPAS
IPAS sangat relevan dengan pendekatan CRT karena banyak topik dalam IPAS
yang bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan budaya lokal.
Contoh: pembelajaran tentang ekosistem dapat dihubungkan dengan praktik
tradisional masyarakat dalam menjaga hutan atau sawah.
BAB III
URGENSI PENERAPAN CRT DALAM IPAS KELAS 5
Penerapan CRT dalam IPAS kelas 5 menjadi penting karena:
1. Membantu siswa memahami konsep IPAS dengan konteks budaya mereka.
2. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa terhadap identitas budayanya.
3. Meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar siswa.
4. Menguatkan nilai kebinekaan global dalam Profil Pelajar Pancasila.
5. Mendorong keterampilan kolaborasi dan komunikasi antarsiswa dari latar
belakang berbeda.
BAB IV
STRATEGI PERANCANGAN PEMBELAJARAN IPAS BERBASIS CRT
Strategi perancangan pembelajaran IPAS berbasis CRT meliputi:
1. Diferensiasi Konten: Menyajikan materi IPAS sesuai dengan fenomena alam dan
budaya lokal.
2. Diferensiasi Proses: Menggunakan metode diskusi, observasi lapangan, dan
praktik budaya.
3. Diferensiasi Produk: Memberikan kebebasan siswa dalam mengekspresikan
pemahaman, misalnya melalui laporan, poster, atau pertunjukan.
4. Integrasi Profil Pelajar Pancasila: Memupuk sikap peduli lingkungan, gotong
royong, dan bernalar kritis.
5. Keterlibatan Orang Tua: Menghadirkan narasumber dari masyarakat untuk
berbagi kearifan lokal.
BAB V
CONTOH RANCANGAN PEMBELAJARAN IPAS KELAS 5 BERBASIS CRT
Mata Pelajaran : IPAS
Kelas/Semester : V / Genap
Topik : Ekosistem dan Lingkungan
1. Desired Results (Hasil yang Diharapkan):
- Siswa memahami komponen ekosistem
dan peranannya.
- Siswa mampu mengaitkan konsep
ekosistem dengan praktik budaya lokal (contoh: kearifan lokal menjaga sawah,
hutan, atau sungai).
2. Assessment Evidence (Bukti Penilaian):
- Laporan observasi ekosistem sekitar
sekolah.
- Poster tentang jaring-jaring makanan
dengan ilustrasi budaya lokal.
- Presentasi kelompok tentang cara
masyarakat menjaga keseimbangan alam.
3. Learning Plan (Rencana Pembelajaran):
- Pendahuluan: Guru mengaitkan topik
dengan cerita rakyat atau pengalaman budaya lokal.
- Kegiatan Inti: Observasi lingkungan
sekolah, diskusi kelompok, dan membuat poster.
- Penutup: Refleksi siswa mengenai
hubungan ilmu IPAS dengan budaya.
BAB VI
REFLEKSI GURU DAN SISWA
Refleksi Guru:
- Apakah siswa merasa budaya mereka diakui dalam pembelajaran IPAS?
- Apakah integrasi budaya meningkatkan keterlibatan siswa?
- Strategi apa yang perlu diperbaiki di pertemuan berikutnya?
Refleksi Siswa:
- Apa yang saya pelajari dari budaya saya dan budaya teman saya?
- Bagaimana pembelajaran IPAS ini membuat saya lebih peduli pada
lingkungan?
- Apa manfaat ilmu IPAS bagi kehidupan sehari-hari saya?
BAB VII
PENUTUP
Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) sangat relevan diterapkan dalam
pembelajaran IPAS kelas 5 SD.
Dengan CRT, guru dapat menghubungkan konsep ilmiah dengan budaya lokal,
sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual, inklusif, dan bermakna.
Modul ini diharapkan menjadi referensi bagi guru dalam merancang pembelajaran
yang selaras dengan Kurikulum Merdeka dan penguatan Profil Pelajar
Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Gay, G. (2010). Culturally Responsive Teaching: Theory, Research, and Practice.
Teachers College Press.
Kemendikbudristek. (2022). Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka. Jakarta:
Kemendikbudristek.
Nieto, S. (2017). Language, Culture, and Teaching: Critical Perspectives.
Routledge.