BAB III PEMBAHASAN
Arti Penting Sosiologi Dalam Kehidupan Masyarakat Dan Perorangan.
Istilah
Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi dalam catatan
Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’ tersebut dan
menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal dari gabungan 2
kata dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan Logosyang artinya ilmu. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti
ilmu yang mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan
dari individu yang saling berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang
relatif sama.
Sosiologi bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan menarik kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku atau pattern sosial manusia. Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari sifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku namun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi tentang pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai dan seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek penelitiannya (masyarakat). Syarat-syarat terbentuknya masyarakat :1. Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama, 2. Merupakan satu kesatuan, 3. Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup bersama yang menimbulkankebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya.
Sosiologi bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan menarik kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku atau pattern sosial manusia. Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari sifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku namun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi tentang pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai dan seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek penelitiannya (masyarakat). Syarat-syarat terbentuknya masyarakat :1. Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama, 2. Merupakan satu kesatuan, 3. Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup bersama yang menimbulkankebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya.
Arti penting Sosiologi dalam Kehidupan
Masyarakat :
1. Menambah Pengetahuan Kebhinnekaan
Sosial Seperti: keragaman ras, suku dan agama, serta menambah pengetahuan
tentang keberagaman budaya yang menyangkut system nilai dan norma, adat
istiadat, kesenian, dan unsur-unsur budaya lainnya. Melalui pembelajaran
sosiologi kita akan memperoleh pengetahuan tentang macam-macam karakteristik
social individu maupun kelompok individu dalam masyarakat.
2. Menumbuhkan Kepekaan terhadap Toleransi Sosial Sosiologi bermanfaat untuk menumbuhkan kepekaan terhadap toleransi social dalam pergaulan sehari-hari, sehingga memungkinkan terjadinya hubungan saling perngertian dan saling menguntungkan.
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosila yang tidak dapat hidup sendiri dan
2. Menumbuhkan Kepekaan terhadap Toleransi Sosial Sosiologi bermanfaat untuk menumbuhkan kepekaan terhadap toleransi social dalam pergaulan sehari-hari, sehingga memungkinkan terjadinya hubungan saling perngertian dan saling menguntungkan.
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosila yang tidak dapat hidup sendiri dan
3
mandiri tanpa pertolongan orang
lain, sehingga mesti membangun kerja sama saling menguntungkan antara umat
manusia yang satu dengan yang lain.
3. Menghindari Konflik Sosial Pengetahuan sosiologi bermanfaat untuk menghindari konflik social, terutama konflik horizontal yang melibatkan pertikaian antargolongan, antarsuku, maupun antarras. Pada dasarnya konflik social itu akan terjadi jika di antara dua kubu mempunyai prinsip-prinsip atau pola piker yang berbeda-beda.
4. Menghindari Dominasi Sosial Memahami sosiologi bermanfaat untuk menghindari terjadinya dominasi social, dominasi politik, dominasi ekonomi, maupun dominasi kebudayaan. Dominasi social pada hakikatnya merupakan suatu bentuk penjajahan terselubung dari kelompok yang kuat kepada kelompok yang lemah, dari kelompok yang besar kepada kelompok yang kecil. Dengan tumbuhnya solidaritas social sebagai hasil pemahaman terhadap nilai-nilai karakteristik social dan individu melalui sosiologi, maka dominasi social, dominasi politik, dominasi ekonomi, maupun dominasi budaya dapat dihindari, paling tidak dapat dikurangi.
3. Menghindari Konflik Sosial Pengetahuan sosiologi bermanfaat untuk menghindari konflik social, terutama konflik horizontal yang melibatkan pertikaian antargolongan, antarsuku, maupun antarras. Pada dasarnya konflik social itu akan terjadi jika di antara dua kubu mempunyai prinsip-prinsip atau pola piker yang berbeda-beda.
4. Menghindari Dominasi Sosial Memahami sosiologi bermanfaat untuk menghindari terjadinya dominasi social, dominasi politik, dominasi ekonomi, maupun dominasi kebudayaan. Dominasi social pada hakikatnya merupakan suatu bentuk penjajahan terselubung dari kelompok yang kuat kepada kelompok yang lemah, dari kelompok yang besar kepada kelompok yang kecil. Dengan tumbuhnya solidaritas social sebagai hasil pemahaman terhadap nilai-nilai karakteristik social dan individu melalui sosiologi, maka dominasi social, dominasi politik, dominasi ekonomi, maupun dominasi budaya dapat dihindari, paling tidak dapat dikurangi.
5. Meningkatkan Integritas Nasional Memahami
sosiologi bermanfaat untuk meningkatkan integritas nasional dalam rangka
mewujudkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju yang memiliki standart
hidup yang tinggi. Sebagai bangsa yang majemuk, yang berbhinnekaan ras, suku,
dan agama sering kali menimbulkan ekses-ekses yang negative. Untuk menghindari
hal tersebut, diperlukan adanya saling pengertian dan kerja sama yang erat di
antara unsure-unsur social yang saling berbeda pada masyarakat yang majemuk,
sehingga dapat meningkatkan integritas social bagi masyarakat tersebut.
- Tahapan Perkembangan Fisik Manusia.
Tuhan menciptakan dua
makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang lain bersifat
organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam
(deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis),
tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi,
lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.Dari sekian banyak ciri-ciri manusia
sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat
unik manusia.
- Pengertian Perkembangan Manusia
4
Dalam buku “Human
Development”, definisi perkembangan manusia adalah proses
perubahan dan kemantapan/kematangan yang
dilalui sepanjang rentang kehidupan seseorang. Tujuan ilmu perkembangan ini
agar manusia lebih mengerti tentang dirinya. Perubahan dan kemantapan mencakup pada perkembangan fisik yang
meliputi pertumbuhan tubuh dan otak, sensori, ketrampilan, kesehatan.
Perkembangan kognitif yang meliputi belajar, perhatian, memori, bahasa,
berfikir, berargumen dan kreativitas. Perkembangan psikososial yang
meliputi emosi, kepribadian dan hubungan sosial. Tapi tidak ada definisi yang
baku dalam tahapan perkembangan ini, tergantung pada konstruk sosial yang
dianut di masing-masing negara atau budaya. (Papalia et al, 2007)
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
Perkembangan itu komplek, setiap individu dalam tahapan perkembangan yang
sama menunjukkan perbedaan, seperti ukuran tubuh, keadaan emosi, intelegensi,
dan sebagainya. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan menurut Papalia
et al (2007) dalam buku “Human Development” adalah:
a. Keturunan (nature), yaitu
sifat bawaan dari orang tua biologis, misalnya kecerdasan dan watak.
b. Lingkungan (nurture),
yaitu tempat dan kondisi sosial di mana individu tumbuh dan berkembang.
c. Kematangan,
kesiapan individu untuk menguasai ketrampilan baru, misalnya kematangan otak
dan tubuh pada fase anak-anak awal, sehinggga mempunyai kemampuan untuk
berjalan dan berbicara. Karakteristik diri dan pengalaman sangat berperan dalam
beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal.
d. Keluarga (cara mendidik,
perhatian dan memperlakukan anak)
e. Status sosial dan ekonomi
(penghasilan, pendidikan, dan pekerjaan, kemiskinan)
f. Budaya (adat, tradisi,
kepercayaan, nilai-nilai, bahasa, perilaku modeling dari orang tua)
g. Ras/suku (leluhur, bangsa, agama,
bahasa, yang membentuk identitas diri)
- Pengaruh Normatif dan Non-normatif
5
Untuk mengerti kesamaan dan perbedaan di masa perkembangan, kita harus
melihat apakah tahap perkembangan tersebut dialami oleh sebagian besar individu
atau hanya individu tertentu. Pengaruh normatif adalah pengalaman yang dialami
oleh hampir semua individu sepanjang rentang kehidupannya. Jadi mereka
mengalami pengalaman yang sama sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengalaman
normatif seperti kematangan seksual yaitu pubertas dan menopause, peran sosial
yaitu dalam pendidikan, menikah, menjadi orang tua dan pensiun. Pengaruh
non-normatif adalah peristiwa yang tidak biasa yang dialami individu yang
berdampak dalam kehidupan individu. Suatu peristiwa yang terjadi pada suatu
waktu di rentang kehidupan. Peristiwa non-normatif seperti menikah di usia
remaja, meninggal sewaktu kecil, mengalami kecelakaan pesawat, memenangkan
lotre.
- Tahap-Tahap Perkembangan Manusia
Dalam buku “Human Development” karangan Papalia et al (2007) disebutkan
tahapan-tahapan perkembangan manusia yaitu:
- Masa prenatal
- Masa bayi & toddler ( lahir-3 tahun)
- Anak-anak awal (3-6 tahun)
- Anak-anak pertengahan (6-11 tahun)
- Remaja /adolescence (11-20 tahun)
- Young adulthood (20-40 tahun)
- Middle adulthood (40-65 tahun)
- Late adulthood (65 tahun ke atas)
- Tugas-Tugas Perkembangan Manusia
Tahapan perkembangan manusia mempunyai 3 dimensi tahapan
perkembangan, yaitu perkembangan fisik, perkembangan kognisi dan perkembangan
psikososial. Perkembangan fisik terdiri dari pertumbuhan fisik dan otak,
kapasitas sensori, ketrampilan motorik dan perkembangan kesehatan. Sedangkan
untuk perkembangan kognisi adalah berupa perubahan dalam kemampuan mental,
contohya pembelajaran, perhatian, memori, bahasa, pemikiran, penalaran dan
kreatifitas. Untuk perkembangan psikososial perubahan dalam emosi,
6
kepribadian, dan hubunga
sosial. Pada bagian ini, penulis akan memaparkan tugas perkembangan sesuai
rentang waktu pengalaman yang masih diingat oleh subyek. Ada lima tahapan
perkembangan yang dilalui dan masih diingat oleh subyek, yaitu masa toddler, masa
anak awal, masa anak petengahan, masa remaja dan masa dewasa awal.
- Bayi dan Toodler
Pada tahapan ini dialami seorang individu dimulai pada saat bayi sampai
mencapai umur 3 tahun. Perkembangan fisik meliputi beroperasinya semua
sistem rasa dan tubuh dengan tingkatan yang bervariasi, perkembangan otak yang
kompleks dan tingginya pengaruh lingkungan, pertumbuhan dan perkembangan fisik
(ketrampilan) berlangsung dengan cepat. Perkembangan kognitif meliputi
kemampuan untuk belajar dan mengingat peristiwa yang saat ini terjadi,
pengunaan simbol dan kemampuan untuk memecahkan masalah diakhir tahun ke-2, dan
berkembangnya pemahaman dan bahasa dengan cepat. Perkembangan psikososial
meliputi terbentuk hubungan kelekatan dengan orang tua, caregiver dan
orang lain dengan kuat, berkembangnya sistem kewaspadaan diri, adanya perubahan
dari ketergantungan menjadi mandiri. Meningkatkan ketertarikan dengan anak-anak
yang lain yang seumuran.
- Anak-Anak Awal (Early Childhood)
Rentang umur dalam tahap ini adalah 3-6 tahun. Perkembangan fisik meliputi
mengalami pertumbuhan fisik yang stabil, penampilan fisik menjadi lebih
ramping dan proporsional seperti orang dewasa, biasanya terjadi berkurangnya
nafsu makan dan kurang tidur, meningkatnya ketrampilan dan kekuatan gerakan.
Perkembangan kognitif meliputi pemahaman mengenai perspektif orang lain
berkembang, ketidakmatangan kognitif karena memiliki beberapa ide yang tidak
logis mengenai dunia, berkembangnya memori dan bahasa, kecerdasan dapat
diprediksi, mempunyai pengalaman belajar di preschool dan kindergarten.
Perkembangan psikososial meliputi konsep diri dan pemahaman emosi menjadi
lebih kompleks, meningkatnya kemandirian, inisiatif, dan kontrol diri,
berkembangnya identitas gender, permainan menjadi lebih imajinatif, elaboratif
dan melibatkan orang lain (sosial), berkembangnya sifat menolong, agresif dan
ketakutan.
7
- Anak-Anak Pertengahan (Middle Childhood)
Tahapan ini dialami individu dimulai dari umur 6 sampai 11 tahun.
Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan fisik lambat, meningkatnya kekuatan dan
ketrampilan atletis, mengalami masalah pada sistem pernafasan,tetapi umumnya
kesehatan lebih baik di rentang kehidupan. Perkembangan kognitif meliputi
menurunnya egosentris, anak mulai berfikir secara logis, tapi nyata, menigkatkan
kemampuan memori dan bahasa, memasuki sekolah dasar, karena secara kognitif
mengizinkan. Perkembangan psikososial meliputi konsep diri lebih konpleks, yang
mempengaruhi sistem perhargaan dirinya, kontrol yang berubah dari orang tua ke
anak (agak kurang diperhatikan kebutuhannya), pentingnya hubungan dengan teman
sebaya.
- Remaja (Adolescence)
Tahapan perkembangan ini dimulai sejak individu berumur 11 tahun sampai 20
tahun. Perkembangan fisik meliputi perubahan fisik dengan cepat, terjadinya
kematangan alat reproduksi, meningkatnya gangguan makan (eating disorder)
dan pengunaan narkoba dan obat-obatan terlarang dalam rangka pencapaian
identitas diri. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan berfikir abstrak, dan
berkembangnya pengunaan alasan yang ilmiah, ketidakdewasaan berfikir dalam
beberapa perilaku dan kebiasaan, pendidikan difokuskan untuk persiapan ke
pendidikan yang lebih tinggi dan universitas. Perkembangan psikososial meliputi
pencarian identitas termasuk identitas seksual, hubungan dengan orang tua baik,
pergaulan dengan teman sebaya berdampak positif atau negatif.
- Dewasa Awal (Young Adulthood)
Dewasa awal ini merupakan masa transisi masa remaja menuju dewasa. Masa ini
disebut dengan “masa muda” (Kenniston dalam Santrock, 1995). Transisi ini
ditunjukan dengan kemandirian ekonomi dan kemandirian membuat keputusan (
karir, nilai-nilai, keluarga, hubungan, dan gaya hidup) dan merupakan transisi
dari sekolah menengah menuju universitas. Tahapan perkembangan ini dimulai
ketika individu berumur 20 tahun sampai 40 tahun.
- Perkembangan Fisik
8
Tubuh manusia berubah
mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi
manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang
identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang
tidak homolog yang akan menjadi laki-laki. Lima minggu setelah terjadi
konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi
serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13, janin
sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang
selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin. Pada usia 32
minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah
makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang.
Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja. Perubahan
fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di antaranya
dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan
fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada manusia
sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa
bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa
sampai dewasa. Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari
belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2 – 7 tahun rasa ingin tahu
akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun
dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai
orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia
30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai
individu yang bertanggung jawab.
Di masa ini, pemuda
berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, serta di puncak
fungsi sensoris dan motoris, semua fungsi tubuh berkembang sempurna, ketajaman
visual, intensitas rasa, bau, sensitif terhadap rasa sakit dan temperatur. Dan
akan mengalami penurunan pada usia 45 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan yaitu genetik, perilaku (apa yang dimakan (nutrisi), pola tidur,
aktifitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan obat-obatan
terlarang). Faktor yang tidak langsung seperti kondisi sosial-ekonomi, ras,
gender dan hubungan dengan orang lain. Hal-hal ini memberi kontribusi besar
pada kesejahreaan pada saat ini dan mendatang. Hubungan perilaku dan kesehatan
mengambarkan hubungan antara aspek fisik, kognitif dan emosional.
~Perkembangan Sifat dan
Pemikiran Manusia
9
Sifat ingin tahu manusia
berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu dimana manusia tersebut
hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup dari berburu dan berladang yang
berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian meningkat menjadi petani
dan peternak yang menetap.Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia,
yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya
dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini. Berikut
ini,pengelompokan perkembangan kecerdasan manusia berdasarkan usia dari bayi
hingga dewasa.
1.Masa bayi (0 – 2 Tahun)
Masa bayi menurut
psikologi disebut juga sebagai periode sensomotorik. Pada periode
ini,perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat. Ia mulai belajar
makan,berjalan,berbicara,dan mengikatkan diri pada orang lain. Dengan gerakan –
gerakan anggota tubuhnya,ia belajar memadukan keterangan – keterangan melalui
semua alat inderanya.
2.Masa Kanak – kanak ( 3 – 5 Tahun )
Masa kanak – kanak
disebut sebagai periode praoperasional,dengan kisaran usia 2 – 7 tahun. Pada
periode ini,dorongan keingintahuannya sangat besar,sehingga banyak yang
menyebut masa ini sebagai masa bertanya.Apalagi pada masa ini si anak sudah
memiliki keterampilan berbahasa lisan.Namun,pada masa ini pengungkapannya
sering menggunakan lambang – lambang,seperti bermain mobil dengan garasinya
menggunakan kotak kosong.
3.Masa Usia Sekolah ( 6 – 12 Tahun )
Masa ini disebut juga
sebagai periode operasional nyata,dengan kisaran usia 7-11 tahun. Pada periode
ini,anak sangat aktif,ditandai dengan perkembangan fisik, dan motorik yang
baik. Para ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai “ masa tenang”,karena
proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal
sesuai dengan kemampuan individu. Perolehan pengetahuannya masih dengan induksi
(pengamatan dan percobaan),walaupun sudah dimulai dengan menggunakan penalaran
dan logika.
4.Masa Remaja ( 13 – 20 Tahun )
Masa remaja disebut juga
periode operasional formal ( 11 – 15 tahun).Periode ini merupakan masa
pertentangan (konflik),baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa. Mereka
berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang dewasa,padahal secara
fisik,mental,dan emosional belum mampu menggunakan nalar serta berhipotesis.
10
5. Masa dewasa ( > 20 Tahun )
Masa dewasa ini ditandai
dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri.Mereka mampu mengendalikan
perilakunya dengan baik,menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok
serta merupakan individu yang bertanggung jawab.
- Perkembangan Kognitif
Pikiran sehat menyatakan cara berfikir pemuda berbeda dengan anak-anak dan
remaja. Pemuda melakukan beberapa percakapan yang berbeda, memahami materi yang
lebih rumit, mengunakan pengalaman untuk memecahkan masalah.
- Perkembangan Moral
Dalam teori Kohlberg, masa dewasa, penilaian moral seringkali menjadi lebih
kompleks. Pengalaman mengarahkan orang dewasa untuk mengevaluasi kembali
kriteria mereka tentang benar dan salah. Sebagian orang secara spontan menyebut
pengalaman personal sebagai alasan jawaban mereka terhadap dilemma moral.
Misalnya, orang-orang yang mengidap kanker atau saudara yang memiliki penyakit
tersebut, berkecenderungan lebih besar memaafkan pria yang mencuri obat mahal demi
istrinya yang sedang sakit sekarat, dan menjelaskan pandangan ini dari
pengalaman mereka sendiri.
- Perkembangan Psikososial
Tahap perkembangan psikososial Erikson, masa dewasa awal ini berada pada
tahap ke-6 yaitu “intimidasi vs isolasi”, Jika seorang dewasa awal tidak dapat
membuat komitmen personal yang dalam terhadap orang lain, maka mereka akan
terisolasi dan terpaku pada kegiatan dan pikiran sendiri (self absorb).
Akan tetapi, mereka juga butuh kesendirian sebagai upaya merefleksikan
kehidupan meraka. Ketika mereka berusaha menyelesaikan tuntutan saling
berlawanan dari intimidasi, kompetisi dan jarak, mereka mengembangkan pemahaman
etis, yang dianggap Erikson sebagai tanda kedewasaan.
- Arti Pentingnya Sosiologi Bagi Perorangan.
Sosiologi terhadap seseorang individu
adalah kemampuan orang tersebut dalam menilai
11
seseorang dan menemukan cara yang tepat untuk
berkomunikasi dengan orang lain akan terasah dengan baik dan tentu saja skill
semacam ini sangat berguna, baik untuk keperluan pribadi maupun keperluan dalam
melakukan pekerjaan.
1.Keteraturan
pada pola hidup di lingkungan.
Manusia
dalam mencapai pola hidupnya di hadapkan pada dua pilihan yaitu ingin lebih
baik ataukah sebaliknya? Di dalam ilmu sosiologi bermasyarakat dengan
berdampingan tidak hanya asal kumpul, asal mengikuti dalam hal apa saja. Di
sini sosiologi memberi manfaat bagaimana seseorang di beri batasan dan di beri
aturan-aturan yang cenderung mutlak secara umum maupun dari sisi spiritual
dalam tanda kutip. Seseorang terlihat mempunyai pola hidup yang baik apabila ia
memberlakukan, menghormati, serta melaksanakan dari aturan-aturan yang ada,
serta poin jela yang perlu di garis bawahi tidak menganggap aturan itu
menjadikan arti di larangnya hak kebebasan pola hidup di lingkungan masyarakat
menjadi bekal serta cirri dari setiap pribadi seseorang di manapun ia berada,
ia sudah mengerti aturan yang seimbang memanage diri. Ciri pola hidup yang
teratur merefleks, spontan dengan mengingat aturan-aturan yang baik untuk
dirinya dan orang lain, maka ia berhasil membuat pola hidup yang tahu akan
aturan pada lingkungannya.
2.Menghormati
pada sebuah perbedaan.
Sosiologi
memberikan manfaat bagaimana seseorang dapat saling menghormati dari semua
bukti-bukti yang teruji memberikan pengertian perbedaan apapun dapat di satukan
dan saling menguatkan dari sisi-sisi yang berbeda. Contohnya dalam sebuah
perbedaan pendapat pada forum yang sangat penting untuk mewujudkan satu
persamaan yang saling di butuhkan satu dengan yang lainnya tanpa ada sikap dan
perilaku yang membuat perbadaan itu seakan-akan yang menjadikan diri seorang
rendah, merasa tidak adil. Karena memang hak asasi manusia adalah mutlak pada
siapapun itu.
3.Menciptakan
Kerjasama antar pihak.
Pengetahuan
sosiologi menciptakan macam-macam ide sosial pada pembangunan sebuah kemajuan
ilmu-ilmu sosial keterkaitan akan kerjasama antar pihak tertentu untuk mencapai
sesuatu yang saling menguntungkan dan tidak merugikan pihak lain. Pada proses
12
kerjasama pun terdapat interaksi dan
timbal balik yang di inginkan oleh orang-orang yang terlibat kerjasama.
Kerjasam memerlukan standart mutu yang ditentukan pada manfaat kerjasama yang
baik, seperti apa yang menjadi ciri penelitian terapan.
4.Penyesuaian
Diri pada Lingkungan
Sosiologi
juga memberi manfaat penuntun, pengarah pada setiap diri seseorang dalam
menempatkan diri pada suatu lingkungan masyarakatnya serta pemahaman pada
setiap karakterisasi lingkungan tempat yang kita sedang berdiri. Sebagaimana
pada sosiologi kontak langsung dengan seseorang tidak dapat di hindari. Dimana
dapat memberikan pengetahuan cara bersosialisasi kumpul dengan khalayak dengan
hanya mendahulukan ego sendiri termasuk penghambat untuk kita lebih
menyesuaiakan lingkungan. Karena rasa ke-AKUan tidak bisa membuat proses-proses
berbaur lebih baik pada pihak manapun.
5.Perbaikan
Diri Menanggapi Masalah
Sosiologi
juga tak jauh dari materi yang pernah ada tentang penngendalian, adapun
termasuk pengendalian diri dalam melihat satu titik masalah yang tidak bisa di
keluarkan dan dipecahkan dengan amarah, merasa benar dan seolah-olah kesalahan
selalu di pihak lain. Musyawarah dengan saling mengakui dan saling meraba diri
atau introspeksi diri “apa yang kurang dari diri saya, perilaku saya ?” tidak
hanya berselisih satu sama lain, karena kita saling berdampingan untuk saling
mengisi dengan tanggung jawab serta langkah dewasa untuk tidak terpuruk pada
masalah. Kita perlu berinteraksi dan berhati-hatidi setiap mengambil keputusan
untuk tidak masuk pada lubang yang sama.
13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar